Indonesia sedang berfokus pada pengembangan industri kendaraan listrik berbasis baterai (KBLBB) dengan menarik produsen otomotif ternama dari seluruh dunia.
Saat bertemu dengan pejabat SAIC-GM-Wuling Automobile Co., Ltd di Beijing, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mendorong perusahaan ini, yang merupakan salah satu produsen EV pertama di Indonesia, untuk meningkatkan produksinya di tanah air dan menjadikan Indonesia sebagai pusat produksi untuk ekspor.
“Kami memberikan apresiasi kepada Wuling yang merupakan salah satu perusahaan pertama yang mengisi mobil EV di Indonesia. Apalagi Wuling menjadikan Indonesia sebagai satu-satunya fasilitas pabrikasi EV di luar Tiongkok,” ujar Menteri Perindustrian dalam keterangan resminya, Selasa (18/6).
Dengan pesatnya perkembangan produksi EV Wuling di Indonesia, perusahaan tersebut telah memberikan kontribusi penting dalam pengembangan industri EV di negara ini.
Menteri Perindustrian menyampaikan dua hal terkait perkembangan bisnis kepada Wuling. Pertama, ia mendorong Wuling untuk meningkatkan dan mengoptimalkan kapasitas produksinya di Indonesia. Selain itu, ia juga menyatakan bahwa Wuling memiliki potensi luar biasa yang dapat dikembangkan atau dimanfaatkan di Indonesia.
Lalu, pemerintah juga mendorong Wuling untuk menjadikan Indonesia sebagai hub untuk mengekspor produk-produknya ke seluruh dunia, di luar produk-produk yang berasal dari Tiongkok. Langkah ini ditujukan untuk memenuhi permintaan pasar global secara keseluruhan.
Kesan Jajal Wuling Cloud EV: Fitur Canggih Camera 360, Rasa Nyaman Sofa Mode
Rencana dan ekspansi Wuling ke depan
Saat pertemuan tersebut, President Director PT SGMW Motor Indonesia, Mr. Shi Guoyong, mengungkapkan bahwa selama tujuh tahun operasionalnya di Indonesia, Wuling telah menginvestasikan lebih dari USD 700 juta. Selama periode tersebut, Wuling berhasil menjangkau sekitar 130.000 pembeli dan juga telah melakukan ekspor ke Thailand.
“Wuling juga merupakan pabrik pertama yang dapat memproduksi mobil listrik dan mencapai Tingkat Komponen Dalam Negeri sebesar 40% pertama di Indonesia,” jelas Mr. Shi dikutip dari keterangan resmi.
Dukungan dan insentif yang diberikan oleh pemerintah Indonesia memungkinkan perusahaan untuk melakukan investasi dengan lancar. Saat ini, Wuling mampu memproduksi tiga jenis produk EV. Wuling Indonesia juga menginformasikan bahwa salah satu pemangku kepentingannya, SAIC Co., merupakan produsen kendaraan MG.
Saat ini, perusahaan berinisiatif untuk meningkatkan investasinya dengan menambah merek MG dalam jajaran EV yang diproduksi oleh Wuling.
Soal aktivitas industri yang dijalankan, Mr. Shi menyampaikan rencana masa depan Wuling Indonesia, termasuk menjajaki pasar Australia, Selandia Baru, Malaysia, dan Afrika Selatan. Selain itu, terdapat juga rencana untuk memproduksi EV jenis MPV dengan 7 kursi.
Yang tidak kalah penting, Wuling berupaya meningkatkan sistem pasokan EV dengan mengajak beberapa perusahaan Tiongkok untuk berinvestasi di Indonesia.
“Kami mengedepankan pengembangan EV, terutama dengan meluncurkan produk yang berkualitas dengan teknologi tinggi baik untuk brand Wuling dan MG,” tutupnya.
Komitmen NETA di Indonesia, Jadikan Indonesia Basis Ekspor dan Produksi EV?
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News