generasi muda tanpa pekerjaan krisis pengangguran di kalangan lulusan baru - News | Good News From Indonesia 2024

Generasi Muda Tanpa Pekerjaan, Krisis Pengangguran di Kalangan Lulusan Baru

Generasi Muda Tanpa Pekerjaan, Krisis Pengangguran di Kalangan Lulusan Baru
images info

Pengangguran merupakan isu permasalahan ekonomi yang dapat mempengaruhi individu, masyarakat, dan negara secara keseluruhan. Pengangguran bukan hanya sekedar tidak punya pekerjaan, tetapi juga mencakup ketidaksesuaian antara keterampilan tenaga kerja dan kebutuhan pasar

Kasus pengangguran di kalangan lulusan baru menjadi fenomena yang cukup mengkhawatirkan, di mana banyaknya fresh graduate kesulitan mencari pekerjaan. Menurut dataBPS menunjukan bahwa tingkat pengangguran terbuka per Agustus sebesar 5,32 atau turun 0,54 persen dibandingkan dengan Agustus 2022. Sedangkan jumlah pengangguran terbuka per Agustus tercatat 7,86 juta orang, turun sekitar 560.000 orang dibandingkan dengan Agustus tahun 2022.

Meskipun terjadi penurunan tingkat pengangguran yang menjadi awal pulihnya perekonomian setelah masa pandemi Covid-19, akan tetapi tingkat pengangguran di kalangan pendidik meningkat.

Data BPS menunjukkan bahwa tingkat pengangguran terbuka pada Agustus 2023 dari lulusan perguruan tinggi sebesar 5,18%, Tamatan sekolah menengah kejurusan (SMK) dengan jumlah 9,31%, Sekolah menengah atas (SMK) sebesar 8,15%, Sekolah menengah pertama (SMP) sebesar 4,78% dan tamatan Sekolah dasar (SD) sejumlah 2,56%.

Pentingnya Pendidikan dan Pelatihan untuk Menekan Angka Pengangguran

Faktor yang menyebabkan banyaknya para lulusan baru di indonesia yang menganggur adalah karena ketidaksesuaian antara keterampilan yang diajarkan di perguruan tinggi dengan kebutuhann industri, kurangnya pengalaman dalam bekerja, upah gaji yang tidak sesuai, kriteria persyaratan lowongan pekerjaan yang diajukan perusahaan tidak sesuai dengan jobdesk yang dibutuhkan, hingga struktur ekonomi yang belum mampu menciptakan lapangan kerja yang cukup menampung lulusan baru.

Selain itu, efek dari pandemi Covid-19 1juga menyebabkan pertumbuhan ekonomi melembat dan peluang kerja dibatasi.

Padahal, kriteria usia muda termasuk golongan yang mempunyai semangat tinggi, antusias, cepat belajar ilmu baru, dan produktivitasnya lebih tinggi dibandingkan dengan usia lainnya.

Apabila banyak usia muda yang menganggur, maka sumber daya manusia terbuang sia-sia.

Teori ekonomi menjelaskan bahwa pengangguran dapat menyebabkan hilangnya potensi ekonomi dan produktivitas. Ketika banyak lulusan baru yang tidak menemukan pekerjaan yang sesuai, hal ini dapat menebabkan Brain Drain, yaitu banyak tenaga kerja terdidik meninggalkan negara untuk mencari pekerjaan di tempat lain.

Pengangguran juga berdampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi, seperti menyebabkan daya beli masyarakat menurun sehingga permintaan terhadap barang produksi berkurang. Itu menyebabkan pendapatan nasional yang berasal dari sektor pajak berkurang dan juga bisa menyebabkan tingkat kejahatan meningkat.

Jumlah Pengangguran di Indonesia Terus Menurun, Kabar Baik!

Cara Mengatasi Krisis Pengangguran di Kalangan Lulusan Baru (Fresh Graduate)

Untuk mengatasi krisis pengangguran di kalangan lulusan baru, diperlukan upaya bersama dari pemerintah, sektor wisata, dan lembaga pendidikan.

Pemerintah harus mendorong tertumbuhan ekonomi yang eklusif dengan menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan. Kemudian, program wirausaha di kalangan generasi muda juga perlu ditingkatkan dengan menyediakan akses ke sumber daya seperti modal, pelatihan, dan lainnya.

Dengan adanya program tersebut, tidak hanya akan mengurangi pengangguran. Namun, juga mendorong wirausahawan muda untuk membangun lapangan pekerjaan baru.

Selain itu, pengembangan sistem informasi pasar kerja yang lebih baik perlu dilakukan. Dengan demikian, lulusan baru lebih mudah menemukan informasi tentang lowongan pekerjaan yang sesuai dengan minat mereka.

Sektor wisata harus berkomitmen untuk memberikan pelatihan dan magang yang relevan bagi lulusan baru, sehingga dapat mengembangkan keterampilan yang diburuhkan dalam kerja.

Dengan melakukan reformasi pendidikan, dan mendorong kewirausahawan generasi muda, diharapkan dengan masalah pengangguran tersebut dapat diatasi dengan baik sehingga generasi muda dapat lebih optimis menghadapi masa depan.

Google Kucurkan Rp155 Miliar untuk UMKM dan Kurangi Pengangguran di Indonesia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

VN
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.