bekti pertiwi pisungsung jaladri ritual adat tahunan di pantai parangtritis - News | Good News From Indonesia 2024

Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri, Ritual Adat Tahunan di Pantai Parangtritis

Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri, Ritual Adat Tahunan di Pantai Parangtritis
images info

Tradisi Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri masih dilestarikan oleh warga Pantai Selatan Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Ritual adat ini digelar secara turun-temurun setiap tahunnya.

Dalam bahasa setempat, “Bekti” berarti berbakti, sedangkan “Pertiwi” adalah Bumi. Pisungsung bisa diartikan sebagai persembahan, dan “Jaladri” adalah samudera atau laut. Maka Pisungsung Jaladri adalah tradisi berbakti kepada ibu pertiwi.

Masyarakat pesisir menggelar upacara Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri sebagai rasa syukur atas berbagai macam hasil panen, hasil berdagang, hingga tangkapan ikan. Mereka akan melarung ubarampe ke laut di Pantai Selatan.

Sejarah Pisungsung Jaladri

Tradisi Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri berlangsung turun-temurun sejak tahun 1989 di kawasan Pantai Parangtritis. Kebiasaan warisan para leluhur ini awalnya dilaksanakan secara sederhana.

Namun seiring berjalannya waktu, penyelenggaraan Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri semakin semarak dan meriah. Ritual yang sarat akan makna ini pun menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta.

Ketika upacara digelar, warga Mancingan sepakat untuk tidak membuka toko, kios, dan warung. Begitu pula dengan para petani dan nelayan, mereka kompak meliburkan diri agar bisa fokus mengikuti jalannya upacara persembahan.

Baca juga Tradisi Ngater Kajien, Solidaritas dan Doa Warga Gili Ketapang untuk Calon Jemaah Haji

Tata Cara Upacara Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri

Upacara diawali dengan berkumpulnya masyarakat Padukuhan Mancingan di area Joglo Pariwisata di Pantai Parangtritis. Setelah itu, mereka melakukan kirab budaya menuju Cepuri yang terletak di Pantai Parangkusumo.

Dengan mengenakan pakaian adat Yogyakarta lengkap, warga membawa berbagai ubarampe saat melakukan kirab. Setelah sampai Cepuri, para abdi dalem langsung melafalkan doa bersama dan dilanjutkan melarung berbagai ubarampe.

Tradisi Bekti Pertiwi Pisungsung Jaladri tak berhenti di sini. Usai melakukan labuhan atau melarung sesaji ke laut, warga akan menggelar pertunjukan wayang kulit di malam hari pelaksanaan upacara tersebut.

Baca juga Prasah, Tradisi Mengarak Kerbau sebagai Maskawin di Jepara, Jawa Tengah

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Firdarainy Nuril Izzah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Firdarainy Nuril Izzah.

FN
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.