Namanya Hoya. Tanaman unik dan cantik yang bentuknya mirip bintang. Bunga-bunga ini bergerombol menjadi setengah lingkaran dan menggantung dengan warna yang mencolok.
Hoya termasuk salah satu tanaman asli Indonesia. Bunga ini juga bisa ditemukan di negara-negara lain, khususnya di Asia Tenggara yang beriklim tropis. Masyarakat kerap menjadikan Hoya sebagai bunga hias. Tumbuhnya merambat sehingga akan lebih cantik jika digantung.
Penemuan Bunga Hoya
Ada 200–300 jenis Hoya tumbuh di dunia. Sekitar 25 persen atau 50–60 jenis terdapat di Indonesia, di antaranya Hoya archboldiana, H. australis, H. cinnamomifolia, H. kerrii, dan H. imbricata.
Nama Hoya disematkan oleh ahli tumbuhan asal Skotlandia, Robert Brown, yang diambil dari nama belakang sahabatnya, seorang botanis Inggris Thomas Hoy. Brown menemukan Hoya saat melakukan ekspedisi sains ke benua Asia dan Australia pada 1798.
Bunga Hoya menjadi penghargaan Brown kepada Hoy atas dedikasinya selama 40 tahun meneliti tumbuhan. Brown menyertakan nama Hoya dalam bukunya Prodromus Florae Novae Hollandiae et Insule Van Diemen.
Baca juga Meski Cantik, Bunga Pukul Sembilan Ternyata Gulma
Manfaat Bunga Hoya
Peneliti Pusat Konservasi Tumbuhan dan Kebun Raya Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Sri Rahayu menyebut tanaman Hoya sudah dimanfaatkan sejak lama sebagai bahan obat tradisional oleh masyarakat Indonesia dan Polinesia.
Hoya juga memiliki keunggulan dalam menyerap polutan pada suatu ruangan menurut penelitian di University of Georgia. Sejumlah peternak domba di Australia juga memberikan ramuan Hoya bagi ternak mereka yang keracunan.
Bunga hias itu juga punya nilai ekonomi yang tinggi. Meski tak sepopuler anggrek, Hoya di pasaran bisa dibanderol harga hingga Rp500 ribu per stek atau Rp4.000.000 per pot untuk tanaman biasa. Di pasar internasional, tanaman ini dihargai hingga Rp1,4 juta per steknya.
Baca juga Mengenal Bunga Lawang: Rempah yang Kaya Manfaat
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News