kecil namun tangguh 5 negara kecil ini memiliki angkatan udara yang besar - News | Good News From Indonesia 2024

Kecil Namun Tangguh: 5 Negara Kecil Ini Memiliki Angkatan Udara yang Besar

Kecil Namun Tangguh: 5 Negara Kecil Ini Memiliki Angkatan Udara yang Besar
images info

Kecil Namun Tangguh: 5 Negara Kecil Ini Memiliki Angkatan Udara yang Besar


Di dunia yang semakin kompleks dan terhubung, angkatan udara telah menjadi komponen penting dalam menjaga kedaulatan dan keamanan nasional.

Beberapa negara kecil, meskipun memiliki wilayah terbatas, telah mengembangkan angkatan udara yang efektif dan tangguh. Dalam artikel ini, Anda akan menemukan lima negara dengan luas daratan terkecil yang memiliki angkatan udara aktif dan mampu bertempur.

5. Lebanon - Angkatan Udara Lebanon

Dengan luas wilayah 4.036 mil persegi (10.452 km²), Lebanon adalah negara kelima terkecil yang memiliki angkatan udara aktif, dikenal sebagai Angkatan Udara Lebanon (LAF). Didirikan pada tahun 1940, misi LAF adalah untuk mempertahankan perbatasan negara.

Angkatan udara negara ini terdiri dari 2.500 personel aktif, 68 pesawat dan 18 pesawat udara tak berawak. Armadanya termasuk 6 pesawat serang Embraer EMB 314 dan 3 pesawat Cessna AC 208 untuk misi rekognisi dan serangan darat, sementara helikopter serangnya adalah MD500 Defender dan Aérospatiale Gazelle.

4. Siprus - Komando Udara Siprus

Siprus, yang memiliki luas wilayah 3.572 mil persegi (9.251 km²), adalah rumah bagi Komando Udara Siprus (CAF) dengan 1.200 personel aktif dan 26 pesawat. CAF mengoperasikan pesawat serang Pilatus PC-9 dan helikopter serang Aérospatiale Gazelle, dengan empat helikopter dan empat UAV yang sedang dipesan.

Didirikan pada April 1964, CAF mengandalkan helikopter serang dan anti-tank, rudal permukaan-ke-udara, dan sistem radar terintegrasi. Skadron utamanya adalah Skadron Helikopter Serang 450 dan Skadron Pencarian dan Penyelamatan 460.

3. Brunei - Angkatan Udara Kerajaan Brunei (RBAirF)

Dengan luas 2.226 mil persegi (5.765 km²), Brunei adalah tanah air bagi Angkatan Udara Kerajaan Brunei (RBAirF) yang berbasis di Rimba dekat Bandara Internasional Brunei. Didirikan pada Maret 1965, RBAirF mengoperasikan 22 pesawat bermanned dan lima UAV, termasuk Meggitt Banshee dan RQ-21 Blackjack, dengan rencana untuk mendapatkan pesawat tempur.

Bertanggung jawab atas pertahanan udara dan pengawasan perbatasan, RBAirF mengandalkan helikopter multi-peran dan UAV untuk misi maritim. Persenjataan termasuk senapan mesin M134, roket FZ, dan rudal udara-ke-permukaan, dengan rencana untuk mendapatkan pesawat BAE Hawk untuk meningkatkan kemampuan tempurnya.

2. Bahrain - Angkatan Udara Kerajaan Bahrain (RBAF)

Bahrain, dengan luas wilayah 304 mil persegi (787 km²), menempati peringkat kedua dalam daftar negara terkecil dengan angkatan udara yang mampu bertempur. Angkatan Udara Kerajaan Bahrain (RBAF), bagian dari Pasukan Pertahanan Bahrain (BDF), memiliki 1.500 personel aktif dan 118 pesawat, termasuk 17 jet tempur F-16C dan helikopter serang Bell AH-1E/F dan Bell AH-1Z Viper.

Didirikan pada Mei 1976, RBAF telah memainkan peran utama dalam beberapa operasi tempur, termasuk Perang Teluk dan intervensi Arab Saudi dalam perang saudara Yaman.

1. Singapura - Angkatan Udara Republik Singapura (RSAF)

Singapura, dengan luas 275 mil persegi (712 km²), memiliki Angkatan Udara Republik Singapura (RSAF) yang kuat, bagian dari Angkatan Bersenjata Singapura (SAF). Didirikan pada September 1968, RSAF memiliki 6.000 personel aktif dan 7.500 personel cadangan.

Dengan 247 pesawat, termasuk 60 General Dynamics F-16C/D Fighting Falcons dan 40 McDonnell Douglas F-15SG yang dibangun khusus, RSAF bertanggung jawab atas memberikan dukungan udara dan mempertahankan ruang udara negara. Meskipun merupakan yang terkecil dengan angkatan udara yang mampu bertempur, RSAF menempati peringkat 35 dari 103 angkatan udara global.

Sumber: simpleflying.com

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Diandra Paramitha lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Diandra Paramitha.

DP
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.