Istilah FOMO seringkali digunakan oleh masyarakat di era dewasa ini. FOMO merupakan singkatan dari Fear of Missing Out atau dapat didefinisikan sebagai rasa takut yang berlebihan bila tidak mengetahui dan tertinggal kabar atau tren yang sedang dibicarakan oleh khalayak umum.
Pada nyatanya, seiring perkembangan teknologi, terutama mudahnya akses media sosial memberikan berbagai dampak bagi kehidupan masyarakat di seluruh dunia dan salah satunya adalah fenomena FOMO ini.
FOMO seringkali dirasakan oleh orang-orang yang sangat bergantung pada media sosial dan tren terbaru yang sedang digandrungi. Yuk, Kawan GNFI cari tahu tanda, dampak, dan pencegahannya di bawah ini!
Tanda FOMO dan Dampak Negatifnya
Seseorang yang FOMO biasanya cenderung berusaha untuk selalu mengetahui kabar, tren, atau situasi terkini dan merasa cemas bila tertinggal atas hal-hal tersebut. Tanda yang lain dapat terlihat apabila telah terjadi masalah psikologis terutama yang berkaitan dengan kecemasan berlebih.
FOMO vs JOMO: Tantangan Fresh Graduate Menuju Kesuksesan
Selain itu, menurunnya rasa percaya diri juga merupakan tanda bahwa FOMO telah memberikan dampak negatif bagi orang yang merasakannya.
Pengaruh terhadap Kepercayaan Diri

FOMO memberikan dampak negatif bagi seseorang dan salah satu dampak negatifnya adalah menurunkan rasa percaya diri. Seseorang yang FOMO akan merasakan kecemasan yang berlebihan apabila ia tidak mengetahui berita atau tren terkini dan akan semakin parah apabila sedang berkumpul bersama orang lain.
Hal ini karena orang yang FOMO akan menganggap dirinya tertinggal dari kebanyakan orang. Rasa ketertinggalan inilah yang menyebabkan dirinya merasa kecil, padahal hal tersebut hanya merupakan pemikirannya sendiri. Orang yang FOMO akan memaksa dirinya untuk terus mengetahui segala sesuatu atau turut serta mengikuti tren dan berusaha selalu hadir dalam suatu momen tertentu.
Mengapa Kita Takut Ketinggalan? FOMO dengan Gejala dan Dampak yang Tersembunyi
Cara Mengatasi FOMO yang Berdampak pada Menurunnya Kepercayaan Diri
1. Menanamkan Rasa Percaya Diri
Setiap orang harus menanamkan rasa percaya diri dan prinsip bahwa ia tidak diharuskan selalu tahu dan turut serta terhadap suatu tren atau momen yang ada. Setiap orang perlu memahami bahwa rasa takut terhadap ketertinggalan merupakan sebuah pemikiran yang hanya ada di kepalanya sendiri dan tidak berdampak pada nilai dirinya di mata orang lain.
2. Melakukan Pembatasan dalam Penggunaan Media Sosial
Dewasa ini, memang terdengar cukup sulit untuk seseorang beristirahat dari gawainya. Namun, bukan hal yang tidak mungkin untuk mengatur waktu penggunaan gawai terutama dalam bermain media sosial. Setiap orang perlu menyadari bahwa media sosial digunakan secukupnya saja. Untuk itu, diperlukan manajemen waktu dalam bermedia sosial misalnya hanya pada jam-jam tertentu dan durasi tertentu saja.
3. Melakukan Hobi untuk Mengisi Waktu Luang
Seseorang yang mulai kecanduan media sosial dan merasakan FOMO seringkali disebabkan karena waktu luang yang tidak dipergunakan dengan baik. Hal ini dapat diatasi dengan mengisi waktu-waktu luang untuk melakukan hobi seperti olahraga, menggambar, melukis, membaca buku, dan lainnya.
Kegiatan yang nyata dilakukan ini akan mengurangi intensitas penggunaan media sosial dan juga rasa ingin selalu tahu atas tren yang berlangsung sehingga meminimalisir FOMO. Apabila mengisi waktu luang dilakukan dengan kegiatan yang bermanfaat dan nyata maka akan menjaga kepercayaan diri karena akan meningkatkan nilai diri.
Mindless Scrolling Jadi Alasan GenZ Gampang FOMO!
Nah, hal-hal tersebut di atas merupakan penjelasan dari FOMO dan juga cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi dampak negatifnya terutama dampak pada menurunnya kepercayaan diri. Jika Kawan GNFI sudah merasakan tanda-tanda dampak negatif dari FOMO, segera lakukan pencegahannya, ya!
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News