World Water Forum (WWF) ke-10 2024 telah dilaksanakan di Bali pada 18-25 Mei 2024. Acara berskala internasional ini dihadiri oleh berbagai negara dan pemangku kepentingan untuk mendiskusikan dan menemukan solusi atas berbagai masalah terkait air.
Lalu, bagaimana dampak acara ini terhadap sektor pariwisata dan perokonomian?
Mengenai hal ini, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menyampaikan data terbaru dari hasil survei yang menghitung dampak penyelenggaraan acara tersebut terhadap sektor pariwisata dan ekonomi kreatif selama berlangsungnya acara.
Dalam kegiatan "The Weekly Brief With Sandi Uno", Senin (3/6/2024), ia menyebutkan rata-rata lama tinggal wisatawan yakni para delegasi adalah 8 hari dengan delegasi asing selama 8,7 hari, lebih lama dari delegasi Indonesia yakni 7,1 hari.
RI Kantongi Pendanaan Proyek Air Hampir Rp3 Triliun di World Water Forum ke-10
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Kemenparekraf bersama Pusat Riset Ekonomi Industri, Jasa, dan Perdagangan (BRIN), ternyata rata-rata pengeluaran per kunjungan mencapai Rp38,8 juta atau setara dengan 2.427 dolar AS.
"Pengeluaran tertinggi ada di akomodasi, biaya keikutsertaan, makan-minum, dan penerbangan domestik. Berarti dia (delegasi) setelah dari Bali juga menuju ke beberapa destinasi," ujar Menparekraf Sandiaga.
Survei ini melibatkan 446 responden dengan margin of error sebesar 5 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen. Dari jumlah tersebut, juga terungkap bahwa mayoritas lebih dari 90 persen responden berencana untuk kembali berkunjung ke Bali dan merekomendasikan Bali sebagai tujuan wisata dan bisnis.
Indonesia Tawarkan Proyek Air Senilai Rp154 Triliun di 10th World Water Forum
UMKM untung hingga 50 persen
Pelaksanaan World Water Forum 2024 juga berdampak positif bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), terutama yang berlokasi di sekitar tempat acara atau dalam radius 1,4 kilometer. Mereka mengalami peningkatan volume penjualan dan omzet pendapatan dalam rentang 21 hingga 50 persen.
"World Water Forum ini bukan hanya meningkatkan ekonomi, tapi juga mempromosikan kearifan dan budaya lokal pengelolaan air kita di kancah internasional," ujar Sandiaga.
Menparekraf Sandiaga mengungkapkan bahwa penyelenggaraan World Water Forum 2024 di Bali tidak hanya memberikan dampak positif lokal bagi Bali sebagai tuan rumah, tetapi juga mampu menggerakkan aktivitas ekonomi secara nasional.
Selama berlangsungnya World Water Forum 2024, aktivitas perekonomian nasional mengalami peningkatan sebesar 0,374 persen, dengan total nilai mencapai Rp1,38 triliun dan penyerapan lapangan kerja sekitar 10.479 orang.
Mengenal Apa Itu 10th World Water Forum 2024 atau Forum Air Dunia ke-10 di Bali
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News