Indonesia terpilih sebagai tuan rumah penyelenggara World Water Forum (WWF) ke-10. Forum Air Dunia ini kemudian terselenggara pada 18—25 Mei 2024 di Nusa Dua, Bali. Keseluruhan acara berlangsung sukses dan menuai apresiasi dari berbagai pihak.
Forum global tiga tahunan berskala internasional ini membahas isu-isu terkait pengelolaan air bersih dan sanitasi, serta berbagai permasalahan yang terkait. Forum ini dihadiri delegasi negara, organisasi internasional, dan peserta lainnya.
Selain memperbincangkan tema utama “Air untuk Kesejahteraan Bersama” (Water for Shared Prosperity) dalam sesi-sesi serius, sejumlah side event disajikan untuk memperkenalkan Bali dan Indonesia melalui kearifan lokal dalam mengelola dan memuliakan air.
Tembus 50.000 dan Lewati Ekspektasi, World Water Forum ke-10 Diikuti Peserta Terbanyak
Survei Kemenparekraf sebagai Tidak Lanjut
Usai perhelatan World Water Forum (WWF) ke-10 ini, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) melakukan survei terhadap acara tersebut.
Survei sebagai langkah tindak lanjut untuk evaluasi ini, untuk menghitung dampak gelaran Forum Air Dunia tersebut dilaksanakan Kemenparekraf melalui kerja sama dengan Pusat Riset Ekonomi Industri, Jasa, dan Perdagangan (BRIN).
Survei tersebut berhasil mengolah respons yang melibatkan sebanyak 446 responden. Margin of error dari penelitian ini adalah sebesar 5 persen, sementara untuk confidence level mencapai 95 persen.
Dampak Positif World Water Forum (WWF) ke-10
Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno dalam kesempatan "The Weekly Brief With Sandi Uno" pada Senin (3/6/2024), menyampaikan hasil positif yang berhasil dipetik Indonesia berkenaan dengan gelaran World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali.
Berikut uraian 7 dampak positif perhelatan Forum Air Dunia di Nusa Dua, Bali, pada 18—25 Mei 2024 terkait sektor pariwisata dan ekonomi kreatif sebagaimana terbaca melalui survei tersebut:
1. Rata-Rata Lama Tinggal
Dari survei ini terungkap data bahwa rata-rata lama tinggal wisatawan, dalam konteks ini para delegasi dan peserta Forum Air Dunia, adalah selama 8 hari.
Jika item survei ini ditelisik lebih detail, maka diperoleh data bahwa rata-rata lama tinggal para delegasi dan peserta asing yang hadir di WWF adalah 8,7 hari.
Lama tinggal wisatawan asing ini lebih lama apabila dibandingkan dengan delegasi dan peserta asal Indonesia, yang mencatat angka 7,1 hari.
2. Rata-Rata Pengeluaran
Survei ini juga memberi informasi bahwa rata-rata pengeluaran yang dilakukan per kunjungan dari para delegasi dan peserta WWF ke-10 adalah sebesar Rp38,8 juta atau sebesar 2.427 dolar AS.
Pengeluaran terbesar ini digunakan untuk pengeluaran berkenaan dengan akomodasi, biaya keikutsertaan forum, makan dan minum, serta biaya penerbangan domestik.
Angka pengeluaran ini menunjukkan bahwa para delegasi dan peserta forum setelah dari Bali mereka juga melakukan perjalanan menuju beberapa destinasi lain.
3. Dampak pada UMKM
Perhelatan World Water Forum (WWF) ke-10 juga membawa dampak positif bagi para pelaku UMKM. Dampak besar ini terutama dirasakan oleh pelaku UMKM yang berdekatan dengan lokasi acara, yakni dalam radius 1,4 kilometer.
Para pelaku UMKM ini berhasil membukukan peningkatan dalam hal volume penjualan dan omzet pendapatan. Diperoleh data bahwa peningkatan ini berada pada rentang 21 hingga 50 persen.
Indonesia Pavilion akan Disiapkan untuk Ramaikan Expo World Water Forum ke-10 di Bali
4. Dampak Perekonomian Bali dan Nasional
Lebih jauh Menparekraf Sandiaga mengungkapkan bahwa penyelenggaraan World Water Forum (WWF) 2024 dirasakan telah mampu menggerakkan aktivitas perekonomian, baik di Bali sebagai tuan rumah maupun aktivitas ekonomi secara nasional.
Aktivitas perekonomian nasional disebut Sandiaga mengalami kenaikan 0,374 persen selama berlangsungnya Forum Air Dunia. Total angkanya mencapai Rp1,38 triliun.
Sementara itu, apabila dilihat dari sisi penyerapan lapangan kerja berkait dengan pelaksanaan acara internasional ini, tercatat sekitar 10.479 orang.
5. Promosi Kearifan dan Budaya Lokal
Menparekraf Sandiaga juga mengutarakan bahwa gelaran World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali ini bukan hanya berhasil meningkatkan perekonomian Bali dan nasional, tetapi juga lainnya.
Salah satu yang dampak besar dari gelaran acara ini adalah mempromosikan kearifan dan budaya lokal mengenai pengelolaan air yang dilakukan Indonesia selama ini menuju kancah internasional.
6. Memperkuat Bali sebagai destinasi MICE
Dampak positif juga diperoleh Indonesia, khususnya Bali, melalui penyelenggaraan yang sukses ini, kembali memperlihatkan Bali kepada dunia sebagai destinasi "Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition" (MICE) berkelas internasional.
7. Ingin Kembali ke Bali
Dari survei yang diikuti 446 responden tersebut, diperoleh data bahwa mayoritas lebih dari 90 persen responden, berencana kembali berkunjung ke Bali.
Selain itu, mayoritas responden tersebut memberikan rekomendasi pilihan pada Bali sebagai tujuan wisata dan bisnis.
Indonesia Manfaatkan World Water Forum ke-10 untuk Promosi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Sumber:
https://www.kemenparekraf.go.id/berita/siaran-pers-menparekraf-sampaikan-hasil-survei-dampak-penyelenggaraan-world-water-forum-2024
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News