AIESEC in USU melalui Impact Circle 7.0 kembali hadir dengan topik pengembangan kemampuan kewirausahaan. Pada kesempatan ini, Impact Circle 7.0 mengadakan Webinar dan Focus Group Discussion (FGD) yang sukses dilaksanakan pada Sabtu (11/05).
Acara tersebut mengundang dua orang pembicara, yaitu Belinda Azzahra (Founder Kelas Belinda) dan Yogi Jagad Dewo (Owner Jagad Farm). Adapun topik yang diangkat adalah “From Ideas to Impact: Tech-enabled Youth Entrepreneurial Journeys”. Melalui kegiatan ini AIESEC in USU secara khusus ingin menekankan poin ke-8 SDGs, yaitu Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi.
-(1).png)
Impact Circle AIESEC in USU 7.0 akan memberikan edukasi dan fokus pada peningkatan kesadaran tentang kewirausahaan dan bagaimana memanfaatkannya melalui teknologi melalui acara FGD dan webinar. Tujuannya adalah agar generasi muda, yang memegang peranan penting sebagai calon penghuni masa depan, mengetahui pentingnya teknologi dalam pertumbuhan ekonomi.
Acara ini akan memberikan kesadaran anak muda mengenai berbagai isu dengan harapan dapat mengedukasi hubungan antara teknologi dan ekonomi.
Adapun objektif dari pelaksanaan kegiatan ini adalah meningkatkan kesadaran tentang urgensi dalam memiliki keterampilan wirausaha di era digital, mengedukasi audiens tentang bagaimana menggunakan dan mengelola teknologi untuk pertumbuhan bisnis dan peluang bisnis, hingga mendorong peserta untuk berani mengeksplorasi potensi kewirausahaan mereka.
Sesi Pemaparan Materi dibuka langsung oleh Yogi Jagad Dewo, yang memaparkan perjalanannya menuju pencapaian di bidang kewirausahaan. Pembicara pertama akan memberikan materi terkait tentang pentingnya memiliki pondasi yang kuat untuk memulai bisnis.
Dengan fokus pada Jagad Farm, usaha budidaya yang telah dikelolanya sejak tahun 2020. Dalam paparannya, beliau menekankan pentingnya peran teknologi dalam pengembangan bisnisnya, baik itu dari sosial media, e-commerce, hingga sistem navigasi yang memudahkan calon pelanggan menemukan Jagad Farm.
AIESEC In Untan, Kembangkan Generasi Muda Melalui AIESEC Future Leaders
Beliau juga memberikan beberapa tips jitu dalam memulai berwirausaha seperti; pentingnya memiliki kreativitas tinggi, keinginan untuk selalu mengembangkan skill, minat dan kemampuan, mengutamakan action dan tidak terlalu banyak berpikir, pemanfaatan teknologi secara maksimal. Tak hanya itu, tetapi juga pentingnya memiliki kecintaan yang besar terhadap pekerjaan sehingga tidak mudah menyerah ketika kegagalan hadir. Memiliki mindset ‘Gagal itu biasa’ merupakan hal yang penting untuk mencegah kita gampang menyerah.
Pemaparan materi selanjutnya disampaikan oleh Belinda Azzahra dengan judul materi “Breaking Boundaries: Key Traits and Skills for Business”. Pembicara kedua akan fokus pada pemaparan materi tentang sifat-sifat utama dan keterampilan yang harus dimiliki oleh kaum muda untuk membangun kewirausahaan mereka.
Beliau menjelaskan tentang pentingnya seorang wirausahawan untuk memiliki perencanaan dalam berbisnis. Pembicara juga menekankan bahwa bisnis bukanlah cara mudah untuk mendapatkan uang melainkan sesuatu yang harus diusahakan secara konsisten.
Menemukan titik temu yang mencakup profitability, desirability, dan feasibility dari produk yang dipasarkan juga merupakan hal penting. Menurutnya, konsistensi dan strategi adalah kunci kesuksesan.
Sesi dilanjutkan dengan tanya jawab yang disambut antusias, serta Focus Group Discussion (FGD) yang menggunakan studi kasus yang masih sangat relevan dengan topik yang dibahas. Audiens dibedakan menjadi beberapa kelompok yang kemudian diarahkan menuju breakout room untuk dapat berdiskusi secara lebih mendalam selama kurang lebih 20 menit. Kemudian, sesi ditutup dengan pengambilan gambar bersama lebih dari 250 partisipan aktif.
Ravel Nathan Namora Sitompul sebagai Best Delegates Impact Circle 7.0 berbagi pengalaman melalui partisipasinya dalam kegiatan ini, beliau mengaku tertarik khususnya dengan pemaparan materi.
AIESEC in UNS Ajak Anak Muda Hadapi Tantangan Pendidikan Melalui Impact Circle 7.0
“Impact Circle 7.0 membawakan topik berbasis bisnis dan ekonomi yang dimana saya ragu untuk dapat memahami. Namun, AIESEC in USU menghadirkan speakers yang dapat melengkapi satu sama lain dengan fokus yang berbeda. Mereka berhasil melakukan pairing antara hobi dan dunia profesional serta ketekunan dalam bekerja yang dikaji secara teori dan pengalaman. Dengan demikian, saya mendapatkan banyak insight menarik dan mudah dipahami meskipun bisnis is not my thing," kata Ravel.
Impact Circle 7.0 by AIESEC in USU berharap melalui kegiatan ini dapat menghasilkan audiens yang sadar akan pentingnya memiliki keterampilan kewirausahaan di era digital, audiens yang mampu menggunakan teknologi untuk pertumbuhan bisnis atau wirausaha, serta audiens yang dapat berbagi pemikiran tentang kewirausahaan.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News