Video gua Safarwadi Pamijahan di Tasikmalaya, Jawa Barat viral di media sosial. Dalam narasinya, gua tersebut dianggap memiliki jalan tembus menuju Mekkah dan juga mempunyai mata air yang berkhasiat.
Potongan video yang dibagikan akun Instagram @terang_media, menampilkan sejumlah anak muda dan orang dewasa sedang mengaji hingga melantunkan kalimat talbiyah, yakni bacaan yang dikumandangkan umat Islam saat berada di Ka’bah.
Legenda Gua Mampu Bone, Cerita Kerajaan Makmur yang Dikutuk Jadi Batu oleh Anjing
“Labbaikallahumma labbaik, labbaika la syarika laka labbaik. Innal hamda wan ni’mata laka wal mulk. La syarika laka,” begitu ungkapan mereka dalam video tersebut.
Pada hari biasa selalu ada peziarah yang datang ke gua tersebut. Tetapi Akun itu mengungkapkan bahwa setiap ada perayaan hari besar Islam, pengunjung ke gua ini bisa meningkat tajam.
“Berlipat-lipat dari hari biasanya karena bisa mencapai 10.000 orang per harinya. Setiap hari gua tersebut juga selalu ramai dikunjungi oleh banyak orang khususnya para peziarah dari berbagai daerah,” katanya.
Sosok Syekh Abdul Muhyi
Gua Safarwadi berasal dari bahasa Arab yaitu safar (jalan) dan wadi (lembah/jurang). Jadi Safarwadi adalah jalan yang berada di atas jurang. Hal ini memang berkaitan dengan mitos bahwa lorong gua menuju Banten, Cirebon, Surabaya, hingga Mekkah.
Di tempat itu juga ada Jabal Kopiah atau batu yang menyerupai peci haji. Konon, jika kita bisa memasukan kepala di antara lobang tersebut, maka para peziarah sudah tergolong sebagai seorang haji.
Mengunjungi Luweng Ombo Pacitan, Gua Vertikal Terdalam di Pulau Jawa
Kurang lengkap, juga ada mitos Cai Kahirupan atau air zam-zam dari Gua Safarwadi. Sepanjang dinding gua menuju Cai Kahuripan, terlihat tetesan air bening di sepanjang dinding gua, sehingga diburu oleh para peziarah.
Mereka yang mengisinya dengan air itu dipercaya akan membawa keberkahan. Setiap tahunnya, tidak kurang dari 500 ribu peziarah datang mengunjungi kompleks pemakaman dan Gua Safawardi.
Dambakan ketenangan
Gua Safarwadi ini memiliki dua pintu, namun jalur yang dianggap sebagai pintu masuk adalah dari Kampung Pamijahan dan pintu keluar ada di Kampung Panyalahan. Panjang lorong gua sekitar 284 meter dan lebar 24,5 meter.
Tak semua peziarah mengunjungi Gua Safarwadi untuk mendapatkan sesuatu. Sebagian diantaranya berziarah justru untuk mendapatkan ketenangan jiwa dan pikiran. Bagi para peziarah cara itu akan menumbuhkan kembali motivasi dan kesadaran beragama.
Menguak Gua di Desa Mojokerto yang Dibuat karena Bisikan Roh Halus
Di gua itu juga terdapat pula stalaktit (hasil sedimentasi yang mengantung di langit-langit gua) dan stalagmit (sedimentasi yang terbentuk di dasar gua) yang menambah pesona dari gua tersebut.
Salah satu bagian gua yang paling sering dikunjungi adalah hamparan cadas berukuran sekitar 12 meter x 8 meter yang disebut sebagai Lapangan Baitullah. Tempat ini konon dulu sering dipakai salat Abdul Muhyi bersama para santrinya.
GuCek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
