Kabupaten Bogor merupakan etnik suku Sunda yang ada di wilayah Provinsi Jawa Barat dan memiliki kekayaan seni tradisi yang sangat beragam. Salah satunya, musik tradisional yang unik dan menarik.
Pharaswara Etnika, kelompok musik etnik Kabupaten Bogor yang berdiri tahun 2023 lalu, mempunyai konsen dalam upaya pelestarian seni musik tradisional yang mungkin masih jarang terdengar di tengah modernisasi seperti saat ini.
Penasaran? Yuk, cari tahu lebih banyak mengenai kelompok musik Pharaswara Etnika yang ada di Kabupaten Bogor ini!

Pharaswara Etnika merupakan kelompok musik etnik yang terdiri dari beberapa pelaku ekonomi kreatif (ekraf) yang mendapatkan dorongan dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Bogor, khususya bidang SDM dan Ekonomi Kreatif.
Beberapa personil Pharaswara Etnika ini merupakan pelaku ekraf subsektor kriya, mereka memproduksi berbagai produk ekraf subsektor kriya yang memanfaatkan limbah kayu, bambu dan peralon dalam menghasilkan berbagai produk hasil karyanya.
Musikalisasi Puisi Oleh Pharaswara Etnika, Belgi Alhuda Bawakan Kesenian
Seperti yang kita ketahui, ekraf sangat erat kaitannya dengan kekayaan intelektual dari sumber daya manusia (SDM) yang berpusat pada ide dan gagasan.
Maka dari itu, Pharaswara Etnika ini mencoba menggali ide untuk dapat berkolaborasi dengan berbagai event yang ada di Kabupaten Bogor, tidak terkecuali dalam kegiatan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bogor.
Dalam kegiatan Bimtek yang diselenggarakan oleh Disbudpar, kelompok musik Pharaswara Etnika menampilkan seni pertunjukan musik tradisional dengan membawakan tema musikalisasi puisi karangan Belgi Alhuda, salah satu personil Pharaswara Etnika pada hari Selasa, 14 Mei 2024 bertempat di Hotel Bells Place, Sentul, Bogor.

Dengan tema 'Pengembangan Ekonomi Kreatif Berbasis SDM' Pharaswara Etnika berharap dapat memperkenalkan potensi ekonomi kreatif dari hasil karya yang mereka kreasikan dan juga musik yang mereka sajikan.
Dalam event pelatihan atau Bimtek ini menyasar peserta dari para pelajar SMA di Kabupaten Bogor dengan jumlah peserta sekitar 35 orang yang dirasa cocok untuk dapat berkontribusi dalam memperkenalkan kearifan lokal dan ekonomi kreatif serta musik etnik tradisional kepada para generasi muda.
Bertempat di Belgi Art Gallery, Yayasan Ibnu Rusy dan Katar Ciburayut Gelar Santunan Yatim
Tidak hanya berhenti sampai disitu, Pharaswara Etnika kembali mengisi musik tradisional dalam sesi pembukaan pelatihan yang kembali diselenggarakan oleh Disbudpar melalui bidang SDM dan Ekonomi Kreatif yang dilaksanakan pada hari Selasa, 28 Mei 2024 bertempat di Hotel Gerbera, Puncak-Bogor.

Dengan tema pelatihan yang sama dan sasaran segmentasi peserta dari para pelajar SMA. Pharaswara Etnika berhasil pukau para pelajar yang di isi dengan pengenalan berbagai alat musik tradisional seperti tarawangsa, karinding, dan kecapi. Selain itu, ditambah juga dengan alat musik perkusi karya mereka sendiri seperti travel cajon dan solobong renteng yang terbuat dari limbah PVC atau peralon.
Pharaswara Etnika, dijadwalkan akan mengikuti kegiatan dalam rangka memeriahkan Hari Jadi Bogor (HJB) pada awal bulan Juni mendatang di Stadion Pakansari Cibinong dan beberapa kegiatan Bimtek yang diselenggarakan oleh Disbudpar Kabupaten Bogor.
Othing, pemilik usaha ekonomi kreatif dengan Sharaga Art yang juga ketua kelompok musik Pharaswara Etnika, memberikan harapan agar kelompok musik Etnik Pharaswara Etnika dapat memberikan sumbangsih terhadap apa yang mereka cintai dan lakukan. Tidak terkecuali dari karya kerajinan tangan maupun musik tradisional yang mereka sajikan.
Tidak lupa, dirinya memberikan apresiasi kepada Disbudpar melalui bidang SDM, Ekraf dan Pariwisata yang cukup memberikan ruang agar mereka dapat terus berkarya dan berkembang.
Belgi Art, Ekraf Cigombong Ramaikan Event Pemilu dengan Branding Produk bersama Politikus
Semoga, Pharaswara Etnika dapat memberikan dampak terhadap pemberdayaan, ekonomi, sosial, dan lingkungan serta dapat terus berkelanjutan.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News