kecerdasan buatan untuk semua - News | Good News From Indonesia 2024

Kecerdasan Buatan untuk Semua

Kecerdasan Buatan untuk Semua
images info

Bayangkan seorang mahasiswa yang sedang mengerjakan laporan praktikum, bingung bagaimana memahami materi dan menyusun laporan tersebut. Dia mencoba mencari referensi, tetapi tetap tidak paham. Tiba-tiba, seseorang memberitahu adanya teknologi yang dapat menyelesaikan masalahnya.

Mahasiswa tersebut skeptis, tetapi setelah mencoba teknologi itu, dia terkejut dengan hasilnya. Pada hari itu juga, dia dapat menyelesaikan laporan praktikumnya dan memahami materinya. Teknologi ini adalah kecerdasan buatan.

Tampilan utama ChatGPT
info gambar

Kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) adalah teknologi yang marak dibahas akhir-akhir ini. AI telah mengubah cara kita bekerja, berinteraksi, dan menjalani kehidupan. Bayangkan, di tengah kesibukan, tiba-tiba Kawan memiliki asisten yang mampu menyelesaikan pekerjaan kapan pun dan di mana pun, memberikan solusi cerdas sesuai kebutuhan.

Bayangkan pula, Kawan sedang menjalankan bisnis kecil dan membutuhkan bantuan mengelola inventaris, akunting, dan customer service. Di sinilah kecerdasan buatan hadir sebagai mitra yang membantu mengelola dan mengembangkan bisnis Kawan.

Ini hanya sebagian kecil dari potensi kecerdasan buatan yang bisa membantu dalam kehidupan sehari-hari.

Apa Itu Kecerdasan Buatan?

Kecerdasan buatan adalah teknologi yang membuat mesin atau komputer bisa berpikir dan belajar seperti manusia. Mesin ini bisa menyelesaikan berbagai tugas yang biasanya dilakukan oleh manusia, seperti memecahkan masalah, belajar dari pengalaman, atau membuat keputusan sendiri. Kecerdasan buatan bisa membantu dalam banyak hal, dari pekerjaan rumah tangga hingga mengemudi mobil otomatis. Bisa dibilang, artificial intelligence itu seperti otak buatan untuk mesin.

Bayangkan pembaruan tersebut sebagai seseorang yang sedang belajar. Dia awalnya tidak memiliki pengetahuan, tetapi mampu mempelajari hal-hal baru dari informasi yang diberikan. Ketika dia terus belajar, kemampuannya meningkat; dia bisa memberikan jawaban yang semakin baik dan ide-ide baru yang berhubungan terhadap pertanyaan atau masalah yang diajukan.

Inilah inti dari konsep kecerdasan buatan: kemampuan sistem untuk belajar dari informasi dan pengalaman, mirip dengan proses belajar manusia. Namun, perbedaannya adalah kecerdasan buatan belajar dari proses dan pemrograman yang digunakan dalam mesin tersebut, bukan dari kesadaran atau pemahaman seperti manusia.

AI tidak memiliki pemahaman tentang dunia seperti manusia, tetapi mampu melakukan tugas tertentu berdasarkan informasi yang diproses dan aturan yang diberikan.

Transformasi Sumber Daya Manusia di Era Kecerdasan Buatan, Tantangan dan Peluang

Kecerdasan Buatan dalam Keseharian Kita

Selain dari contoh yang disebutkan di awal sebelumnya, masih banyak lagi penggunaan dari kecerdasan buatan yang bisa kita temukan di keseharian kita. Contohnya, rekomendasi “FYP” (For You Page) sosial media. Sosial media seperti TikTok, YouTube, X (dulu “Twitter”), Facebook, Instagram, dan lainnya pasti memiliki laman yang berisi konten-konten rekomendasi yang telah dikurasi yang dapat menarik perhatian kita untuk menontonnya.

Terkadang muncul pertanyaan, “Bagaimana kerjanya, yah?”. Konten rekomendasi tersebut ditenagai oleh kecerdasan buatan. Pada awalnya, kita akan diberikan konten berdasarkan lokasi atau preferensi yang kita pilih.

Kemudian, kecerdasan tersebut "belajar" dari bagaimana kita berinteraksi dengan konten tersebut, seperti memberikan like, komentar, atau membagikan konten. Kecerdasan tersebut juga memberikan rekomendasi konten berdasarkan tren saat itu.

Laman Utama Tiktok
info gambar

Contoh lain dari penggunaan kecerdasan buatan selain daripada rekomendasi sosial media adalah mesin penerjemah seperti Google Translate. Terkadang, saat seseorang ingin menulis suatu teks dengan bahasa Inggris, dia kebingungan untuk memilih kosakata yang tepat.

Ia dapat menggunakan Google Translate untuk mencari kosakata yang tepat dengan memasukkan kalimat dengan bahasa Indonesia terlebih dahulu. Kemudian, saat dia mengetik, secara otomatis kalimat dengan bahasa Inggris akan muncul. Mesin penerjemah seperti Google Translate tersebut memiliki kecerdasan buatan yang “belajar” dari banyak teks dan informasi dari berbagai sumber.

Kecerdasan buatan tersebut belajar dari berbagai teks dan informasi yang ada di internet. Kecerdasan buatan dibalik Google Translate tersebut akan terus menerus memperbarui dan memperbaiki dirinya sendiri dengan mencari pola dan mencocokkan kata-kata dalam kondisi yang tepat.

Pedoman Etika Kecerdasan Buatan Tengah Disiapkan, Bagaimana Perkembangannya?

Proses ini menghasilkan terjemahan yang semakin akurat dan menyediakan layanan yang sangat berguna bagi pengguna yang ingin berkomunikasi lintas bahasa dengan lebih mudah. Ini juga berguna untuk orang yang ingin mempelajari bahasa asing dan kesulitan untuk memahami kalimat ataupun kosakata yang diberikan.

Bagaimana Perkembangan Kecerdasan Buatan di Masa Depan?

Sejauh ini, kecerdasan buatan telah membawa dampak besar dalam keseharian kita. Namun, apa yang akan terjadi di masa depan ketika kita mendekati kecerdasan umum buatan (Artificial General Intelligence/AGI)? Kecerdasan umum buatan adalah tahap di mana kecerdasan buatan memiliki kemampuan setara dengan manusia dalam melakukan berbagai tugas kognitif yang beragam. Singkatnya, AGI adalah sistem kecerdasan buatan yang lebih cerdas daripada manusia.

Para ilmuwan telah bekerja untuk mencapai AGI. Salah satu tantangan utama adalah membangun sistem yang dapat belajar dan beradaptasi dengan berbagai situasi, seperti manusia.

Ini berarti AGI harus memiliki kemampuan untuk mengenali pola, memahami situasi, dan membuat keputusan dalam situasi baru.

Pencapaian AGI dapat membuka berbagai kemungkinan baru yang sebelumnya tidak terbayangkan. Di sektor medis, AGI dapat membantu mendiagnosis penyakit dengan lebih akurat dan memberikan perawatan yang lebih personal. Di bidang pendidikan, AGI dapat mempersonalisasi pengalaman belajar untuk setiap siswa untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran.

Perkembangan kecerdasan buatan telah membawa dampak kuat dalam berbagai aspek kehidupan. Pengalaman dengan teknologi ini menunjukkan potensinya dalam memudahkan pekerjaan sehari-hari.

Dari rekomendasi konten di media sosial hingga mesin penerjemah seperti Google Translate, Kecerdasan buatan terus belajar dan berkembang untuk memberikan layanan yang semakin baik.

Potensi pencapaian AGI dapat menghadirkan diagnosis penyakit yang lebih akurat, pengalaman belajar yang dipersonalisasi, dan berbagai kemungkinan baru untuk memperbaiki kualitas hidup. Dengan pengembangan yang tepat, kecerdasan buatan di masa depan dapat membawa manfaat besar bagi manusia dan masyarakat.

Cegah Deep Fake Kecerdasan Buatan, Bagaimana Strategi Kominfo?

Referensi:

  • A. Shaji George, A. S. Hovan George, and A. S. Gabrio Martin, “A review of ChatGPT AI’s impact on several business sectors.” Zenodo, 2023.
  • A. BhKawanri and S. Bimo, “Why’s Everyone on TikTok Now? The Algorithmized Self and the Future of Self-Making on Social Media,” Soc. Media Soc., vol. 8, no. 1, p. 20563051221086241, Jan. 2022, doi: 10.1177/20563051221086241.
  • “Why 2015 Was a Breakthrough Year in Artificial Intelligence,” Bloomberg.com, Dec. 08, 2015. Diakses: Apr. 30, 2024. [Online]. Tersedia: https://www.bloomberg.com/news/articles/2015-12-08/why-2015-was-a-breakthrough-year-in-artificial-intelligence
  • “Planning for AGI and beyond.” Diakses: May 18, 2024. [Online]. Tersedia: https://openai.com/index/planning-for-agi-and-beyond/
  • X. Li et al., “Artificial General Intelligence for Medical Imaging.” 2023.
  • D. B. Olawade, A. C. David-Olawade, O. Z. Wada, A. J. Asaolu, T. Adereni, and J. Ling, “Artificial intelligence in healthcare delivery: Prospects and pitfalls,” J. Med. Surg. Public Health, vol. 3, p. 100108, Aug. 2024, doi: 10.1016/j.glmedi.2024.100108.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

RA
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.