Produsen nikel asal China, CNGR Advanced Materials Co, Ltd., berencana menginvestasikan Rp168,2 triliun di Indonesia dalam 20 tahun ke depan. Kabar itu terungkap saat Menteri Koordinator Perekonomian RI Airlangga Hartarto mengunjungi fasilitas industri CNGR di Kota Qinzhou, Provinsi Guanxi, China, Minggu (26/5/2024).
Sejak 2021, menurut Airlangga, perusahaan tersebut sudah mengucurkan investasi sebesar Rp32,1 triliun di Indonesia. CNGR sejauh ini telah membangun fasilitas industri pengolahan nikel di Morowali, Morowali Utara, Weda Bay, dan Batulicin.
“CNGR berkomitmen untuk bekerja sama dengan universitas terkemuka di Indonesia dalam pengembangan diversifikasi teknologi industri material untuk energi baru,” ujar Chairman CNGR, Deng Wei Ming, dalam keterangan tertulis.
Airlangga dalam pertemuan itu turut mendorong CNGR agar membantu pengembangan Research and Development (R&D) material untuk energi baru bekerja sama dengan Fakultas Teknik Universitas Gajah Mada (FT UGM). Melalui kerja sama ini, kedua pihak bakal mendirikan Metal Energy R&D Center.
AS Investasi Rp2 Triliun untuk Proyek PLT Panas Bumi di Jawa Timur
Menyambut kerja sama tersebut, pihak UGM siap mendorong pengembangan Engineering Research Innovation Center di UGM. Namun, saat ini para peneliti di sana lebih banyak meriset tentang recycling, rare earth element, dan deposit material, di Indonesia. Setelah mendapat dukungan CNGR, para peneliti diharapkan lebih fokus ke material untuk energi baru.
CNGR Advanced Materials terdaftar sebagai anak usaha Hunan CNGR Holding Group Co., Ltd. Perusahaan ini telah mendapat pengakuan sebagai The World Leader in New Energy Material dan memenangkan gelar manufaktur cerdas nasional serta pabrik manufaktur hijau.
Saat ini. CNGR mulai mengembangkan Kawasan Industri Tekno Hijau Konasara (KITHK) di Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, seluas 5.000 hektare. Pembangunannya bakal dimulai pada Kuartal keempat 2024 dan diproyeksikan akan menyerap 28 ribu tenaga kerja lokal.
Sebagai hasil dari sinergi dengan kebijakan hilirisasi mineral di Indonesia, CNGR telah memproduksi Elektrolitik Nikel (Nickel Cathode) dengan kemurnian 99,99 persen dan pada 23 Mei kemarin, perusahaan ini membawa nikel Indonesia masuk ke dalam rantai pasokan metal di London Metal Exchange.
BYD Bangun Pabrik di Subang, Investasi Rp16,2 Triliun
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News