Singkong, juga dikenal sebagai ketela pohon atau ubi kayu, adalah tanaman pangan berupa perdu yang juga disebut "kasape." Tanaman ini berasal tepatnya dari Brazil.
Singkong kini telah menyebar ke seluruh dunia, termasuk Afrika, Madagaskar, India, Tiongkok, dan Indonesia, di mana di negara Kawan sendiri, singkong pertama kali ditanam pada tahun 1852.
Singkong memiliki berbagai manfaat, termasuk sebagai bahan baku industri seperti tepung mocaf, tapioka, gula cair, bioetanol, dan makanan camilan.
Singkong kaya akan nutrisi seperti karbohidrat, serat, dan antioksidan yang bermanfaat bagi kesehatan. Tumbuhan ini dapat membantu dalam menurunkan berat badan, mengatasi diare, dan merupakan bahan makanan bebas gluten yang potensial.
Baca Juga: Eksistensi Getuk Singkong, Kudapan Tradisional Legit nan Manis
Budidaya Singkong untuk Keperluan Industri
Budidaya singkong penting untuk memenuhi kebutuhan industri yang berbasis singkong. Untuk meningkatkan produksi, petani harus melakukan budidaya yang baik, termasuk penyiapan bibit yang tepat dan pengolahan media tanam yang sesuai.
Jenis-jenis singkong yang umum ditemukan meliputi Singkong Varietas Adira 4, Singkong (Calon Varietas) CMM 02048-6, Singkong Varietas Malang 4, dan Singkong Varietas Malang 6, masing-masing dengan kelebihan dan kekurangan tersendiri.
Singkong dari Bojonegoro terkenal dengan beragam produk khasnya yang digunakan dalam berbagai makanan tradisional. Salah satu contohnya adalah rengginang singkong, yang berbeda dari rengginang berbahan ketan.
Rengginang singkong ini memiliki rasa gurih khas dan mudah ditemukan di minimarket hingga penjual online. Produk ini dibuat oleh ibu-ibu di Ngraseh dan dijual dengan harga terjangkau, yaitu Rp 15 ribu per kotak berisi 16 rengginang.
Baca Juga: Keripik Singkong Renyah dan Lezat dari UMKM Bu Daimu
Macam Olahan Singkong
Selain rengginang, singkong dari Bojonegoro juga diolah menjadi keripik singkong yang diekspor ke beberapa negara, seperti Malaysia, China, Kuwait, dan Amerika Serikat.
Keripik ini diproduksi oleh PT. Pareto Estu Guna dan tersedia dalam berbagai rasa. Produk ini juga dijual di supermarket di Bojonegoro dan memiliki pangsa pasar nasional sekitar 70%, sementara 30% untuk ekspor.
Singkong dari Bojonegoro juga digunakan dalam berbagai olahan tradisional lainnya, seperti gobet, yang dibuat dari singkong parut kasar kemudian dikukus dengan campuran bahan lain.
Singkong Bojonegoro dapat diolah menjadi berbagai produk juga lho, wah, apa saja, ya?
Berikut macam olahan singkong!
Balung kuwuk

Camilan keras seperti tulang yang dihasilkan dari proses pengolahan singkong yang unik, tersedia dalam variasi rasa manis, manis pedas, dan balado.
Ledre

Makanan ringan istimewa yang menggunakan bahan-bahan khusus dan memiliki filosofi yang mengingatkan akan sejarah panjang perjalanan bangsa.
Baca Juga: Gathot Singkong: Camilan khas Gunungkidul yang Unik dan Otentik
Manfaat Produksi Pertanian Singkong
Singkong menjadi tulang punggung kehidupan masyarakat Bojonegoro dan memainkan peran yang sangat penting.
Di Bojonegoro, singkong merupakan makanan pokok yang umum, dan masyarakat setempat telah mengembangkan berbagai cara untuk mengolahnya menjadi beragam produk makanan dan minuman.
Singkong diolah menjadi berbagai produk seperti rengginang, keripik, balung kuwuk, dan lain-lain. Produk-produk ini tidak hanya berfungsi sebagai makanan, tetapi juga menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat setempat, terutama para petani singkong yang memproduksinya.
Selain itu, singkong berkontribusi penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Bojonegoro. P4S Gading, sebuah organisasi yang fokus pada pengembangan pertanian dan pedesaan, berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan mengembangkan produk olahan singkong berkualitas tinggi.
Produk-produk ini telah dijual di supermarket dan waralaba, serta mendapat sambutan positif dari masyarakat.
Singkong juga digunakan sebagai bahan dasar untuk berbagai produk yang meningkatkan ekonomi masyarakat.
Sebagai contoh, festival olahan singkong yang diadakan di Desa Ngraseh, Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro, merupakan inisiatif warga untuk mempromosikan desa dan meningkatkan ekonomi lokal.
Festival ini juga meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya mengembangkan olahan kuliner sehat dan berbasis lokal.
Singkong memiliki peran sangat signifikan dalam meningkatkan kesejahteraan dan ekonomi masyarakat.
Singkong diolah menjadi berbagai produk makanan dan minuman yang meningkatkan pendapatan masyarakat, serta meningkatkan kesadaran tentang pentingnya mengembangkan olahan kuliner sehat dan lokal.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News