Bali tak hanya punya daya tarik berupa keunikan budayanya. Kekayaan alamnya pun tak kalah menawan dan layak untuk dinikmati.
Salah satu wujud kekayaan alam Bali adalah keberadaan Taman Hutan Raya I Gusti Ngurah Rai, satu-satunya taman hutan raya atau Tahura yang ada di Pulau Dewata dan berlokasi di pesisir selatan Teluk Benoa dan sangat dekat dengan Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai.
Dengan luas 1.373,5 hektare, Tahura I Gusti Ngurah Rai merupakan hutan mangrove yang berfungsi untuk mencegah abrasi. Beragam aneka jenis burung, dan hewan air pun hidup di sana. Diketahui, terdapat 33 jenis mangrove atau bakau yang ada di sana, di antaranya pidada putih (Soneratia alba), bakau putih (Rhizophora apiculata), dan tancang (Bruguiera gymnorhyza).
Tahura Ngurah Rai terbuka untuk umum dan dapat dikunjungi setiap hari, sejak pukul 8.00 WITA sampai 17.00 WITA. Tiket masuknya sebesar Rp10.000 per orang. Pengunjung dapat menikmati suasana alam sambil menyusuri sebuah jalan kayu sepanjang 1,8 kilometer. Di ujung jalan, terdapat menara pandang yang biss digunakan untuk melihat pemandangan mengamati aneka burung (bird watching). Tersedia juga perahu yang bisa dipakai berkeliling dengan biaya sekitar Rp200 ribu per orang.
Pada gelaran 10th World Water Forum 2024 di Bali, Tahura I Gusti Ngurah Rai ditunjuk sebagai salah satu lokasi acara. Berdasarkan jadwal, para kepala negara dan delegasi World Water Forum diagendakan berkunjung pada hari ini, Senin, 20 Mei 2024.
Sebagaimana diketahui, World Water Forum berlangsung di Bali pada tanggal 18 hingga 25 Mei 2024. Dalam acara tersebut, perwakilan berbagai negara berpartisipasi dalam forum yang membahas isu-isu krusial terkait sumber daya air.
Saat ini, Tahura I Gusti Ngurah Rai punya beragam fasilitas yang membuatnya layak menghelat acara sekaliber World Water Forum. Sejak Januari 2022, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menata ulang Tahura I Gusti Ngurah Rai dan diselesaikan jelang KTT G20.
Saat itu, penataan yang dilakukan meliputi pembangunan gerbang masuk, area drop-off, hinggatracking mangrove dan area pembibitan serta persemaian yang mampu menampung 6 juta bibit bakau. Pemerintah juga membangun area penerimaan tamu, menambah menara pandang khususnya ke arah Teluk Benoa, dan pembuatan area parkir VVIP.
Ribuan Pemuda dari Seluruh Dunia Soroti Isu Air di 10th World Water Forum
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News