tari pendet tarian hiburan dalam penyambutan delegasi world water forum 2024 - News | Good News From Indonesia 2024

Tari Pendet, Pesona Tarian Tradisional Bali di Event Internasional

Tari Pendet, Pesona Tarian Tradisional Bali di Event Internasional
images info

Tari Pendet dari Bali menjadi tarian untuk menyambut para delegasi World Water Forum 2024 sejak kedatangan mereka di VVIP Bandara I Ngurah Rai. Sejumlah 44 penari terlibat, yakni para remaja putri berusia 17 tahun yang berasal dari Sanggar Gita Lestari dan Sanggar Kokar Bali. Mereka bersiap menyambut para delegasi sejak tanggal 18 Mei 2024.

Bukan hanya kali ini saja, tari pendet menjadi kebudayaan Bali yang selalu dihadirkan saat event bertaraf internasional. Sebagai misal, tari pendet hadir pada gelaran KTT G20 2022 hingga membuat terpukau tokoh penting, yakni Presiden Amerika Serikat, Joe Biden. Bahkan, tahukah Kawan, tari pendet pertama kali dipentaskan pada tahun 1960 untuk menyambut pembukaan Asian Games yang dibuka langsung oleh Presiden Soekarno. Lalu, bagaimana seluk-beluk tari pendet? Yuk, kita simak dalam artikel ini!

Sejarah Tari Pendet

Tari pendet atau dikenal sebagai tari bhatara atau bhatari merupakan tari persembahan untuk para leluhur. Di Pulau Dewata, terdapat tarian sejenis lainnya. Namun, tari pendet merupakan satu tarian yang paling tua. Pada awalnya, tari pendet merupakan tari wali atau tari bersifat sakral, yakni sebagai kelengkapan kegiatan keagamaan umat Hindu. Tari ini hadir pada upacara piodalan atau Dewa Yadnya di pura. Menari adalah salah satu cara lazim menyambut kehadiran para dewata dari khayangan.

Seiring berkembang waktu, fungsi tari telah bergeser menjadi tari balih-balihan, yakni tari untuk keperluan hiburan. Berbicara mengenai penggagas tari pendet, terdapat nama seniman I Wayan Rindi dan Ni Ketut Reneng. Mereka menciptakan tari pendet penyambutan untuk pertunjukan di sejumlah hotel di Denpasar.

Dalam pertunjukan itu, penarinya adalah empat orang. Selain itu, terdapat nama I Wayan Beratha melakukan kreasi kembali hingga tari pendet memiliki pola seperti sekarang. Ia menambahkan jumlah penari menjadi lima orang. I Wayan Beratha dan kawan-kawan menciptakan tari pendet massal dengan jumlah 800 (delapan ratus) orang penari khusus untuk upacara pembukaan Asian Games di Jakarta pada 1962.

Makna Tari Pendet

Tari pendet memiliki makna sebagai wujud rasa syukur terhadap dewa atas segala pemberian dan karunia. Selain itu, gerakan tariannya juga mengandung unsur penghormatan terhadap Dewa. Kini, tari pendet bukan lagi tarian yang bersifat sakral. Seiring perubahan fungsinya, maka makna tari ini lebih menekankan pada rasa gembira menyambut tamu.

Properti Tari Pendet

Properti khusus yang ada pada tari pendet adalah seperti busana, aksesoris, dan alat musik pengiring. Kemudian, ada pula properti lain yang digunakan adalah bokor atau nampan cekung yang berisii bunga berwarna-warni serta janur kuning.

Aksesoris

Para penari menggunakan aksesoris berupa gelang, kalung, serta anting-anting.

Musik Pengiring

Musik pengiring Tari Pendet menggunakan iringan tabuhan gamelan atau gong kebyar. Musik ini akan mengatur tempo gerakan penari, di mana ritme gerakan cepat dan lambat akan disesuaikan dengan tabuhannya.

Busana

Para penari memakai busana tradisional khas Bali yang terdiri dari atasan berbentuk kemben, tapih dari kain yang menutupi pinggang hingga mata kaki, selendang, sabuk stagen, dan sabuk prade.

Gerakan Tari Pendet

1. Gerakan kaki (gegayalan): Gerakan kaki (gegayalan) tari pendet terdiri atas gerak telapak kaki sama serong, gerakan berjalan atau ngembang, gerakan berjalan ke muka, gerakan berjalan cepat atau milpil, serta gerakan bergeser cepat atau nyeregseg.

2. Gerakan tangan: Gerakan tangan pada tari pendet yakni gerakan haluan tangan berputar ke dalam atau luk nagastru dan gerakan haluan tangan atau luk nerudut.

3. Gerakan jari: Gerakan jari pada tari pendet adalah gerakan dicakup atau nyakupbawa dan gerakan jari melambai atau ulap-ulap.

4. Gerakan badan: Gerakan badan ini disebut leluwesan yang meliputi gerakan pada pangkal lengan atau ngejatpala.

5. Gerakan leher: Gerakan ini terdiri dari dedengkek atau gerakan leher yang menggeleng halus atau uluwangsung dan gerakan menggeleng keras dan tegas atau ngotag.

6. Gerakan mimik: Gerakan mimik wajah disebut encah cerengu yang terdiri dari riang gembira atau luru dan wajah yang tersenyum atau kenjung manis.

7. Gerakan mata: Gerakan ini terdiri dari dua jenis yaitu lirikan mata ke kanan dan kiri atau nyeledet dan lirikan mata yang berputar disebut ngiler.

Tari Pendet, Kebudayaan Bali yang Semakin Mendunia

Tari pendet sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia, terlebih pada saat penyambutan acara-acara penting. Kini masyarakat luar pun juga mulai terpukau dengan keindahan gerak tari pendet karena hadir dalam setiap event bertaraf internasional di Indonesia.

Kita patut berbangga jika kebudayaan kita dikenali, dikagumi bahkan dipelajari oleh orang lain. Namun demikian, hal yang tidak kalah penting adalah kita sebagai pemilik kebudayaan juga wajib untuk mengenal, mempelajari, melestarikan serta turut menjaganya. Nah, semoga dari rangkuman tulisan ini Kawan GNFI sudah semakin mengenal salah tarian tradisional ini ya!

Sumber referensi:

  • https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/?newdetail&detailCatat=639
  • https://denpasar.kompas.com/read/2022/10/27/133405478/tari-pendet-gerakan-pola-lantai-properti-iringan-dan-maknanya?page=all
  • https://m.kumparan.com/kumparantravel/mengenal-tari-pendet-tari-persembahan-dewa-untuk-tamu-ktt-g20-1zFJUr5DnLv

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

HR
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.