Sari Ater, salah satu tujuan wisata populer di Subang, Jawa Barat, berencana untuk melakukan pengembangan dengan memperkenalkan cable car yang akan menghubungkan kawasan pariwisata air panas Sari Ater dengan destinasi lain seperti Tangkuban Perahu, Orchid Forest, Maribaya, dan Lembang.
Untuk langkah awal, kerjasama antara Sari Ater dan POMA, perusahaan cable car asal Prancis, akan memfokuskan pada pembangunan lintasan di sekitar area tempat pemandian air panas Sari Ater.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno memberikan apresiasi terhadap rencana ini, yang diharapkan akan meningkatkan daya tarik pariwisata di Jawa Barat.
Kerja sama investasi ini diharapkan dapat menciptakan peluang pekerjaan baru untuk penduduk dan mendukung pencapaian target menciptakan 4,4 juta lapangan kerja baru di sektor Parekraf pada tahun 2024.
Menurut Direktur Operasional PT. Sari Ater, Herrie Hermanie Soewarma, proyek ini merupakan bagian dari rencana pengembangan kawasan seluas 100 hektar di Sari Ater, yang sebelumnya direncanakan mencakup 400 hektar.
Di dalam kawasan tersebut, akan dibangun berbagai atraksi wisata dan fasilitas pariwisata, termasuk resort, untuk mendukung berbagai kegiatan pariwisata seperti MICE (Meeting, Incentive, Convention, Exhibition). Semua fasilitas ini akan membuat Sari Ater menjadi "The First Resort Cable Car in Indonesia".
"Kami juga akan membangun golf court, yang juga akan ditunjang dengan properti di sekitarnya," ujar Herrie.
Antara Tol dan Kereta Gantung: Dua Rencana Besar untuk Atasi Kemacetan di Puncak Bogor
Bantu tingkatkan daya tarik wisata Subang dan sekitarnya
Supriyanto selaku Direktur PT Sari Ater & Direktur Utama PT Sari Bumi Mas, memiliki optimisme bahwa rencana ini akan meningkatkan daya tarik tidak hanya di Sari Ater tetapi juga di kawasan Subang dan sekitarnya.
Dia berharap bahwa rencana kerjasama ini, yang akan ditandai dengan penandatanganan MoU antara Sari Ater dan POMA pada acara International Tourism Investment Forum (ITIF) pada tanggal 5-6 Juni 2024 di Jakarta, dapat berjalan dengan lancar.
"Tujuan utama dari menghadirkan dan membangun cable car ini untuk mengubah kawasan wisata Sari Ater dan Tangkuban Perahu ini menjadi kawasan internasional, sehingga dengan sendirinya bisa menarik tamu-tamu atau wisatawan termasuk juga investor," kata Supriyanto.
Menurut perwakilan POMA, Panca R Sarungu, tahap awal pembangunan ini diperkirakan membutuhkan investasi antara Rp250 miliar hingga Rp300 miliar. Pada fase pertama, fokus akan diberikan pada pembangunan kereta gantung yang lebih pendek di kawasan Sari Ater. Rencananya, kereta gantung ini akan segera terhubung dengan Tangkuban Perahu dengan jarak 5 km.
Selanjutnya, perwakilan POMA lainnya, Sapta Nirwandar, mengharapkan rencana ini dapat dimulai pada bulan Oktober mendatang.
"Kita tahu Sari Ater adalah tempat yang sangat indah dan nyaman. Apalagi daya tarik dari thermal (air panas) saat ini sedang menjadi tren di negara-negara Eropa," ujar Sapta.
Gunung Rinjani Segera Punya Kereta Gantung Terpanjang di Dunia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
