Kemenparekraf gelar pawai budaya atau Bali Street Carnival yang mengusung tema “Samudra Cipta Peradaban” sebagai acara penutupan World Water Forum 2024.
Pawai budaya pada World Water Forum ke-10 akan menampilkan berbagai seni dan atraksi budaya Bali kepada semua peserta dan delegasi WWF ke-10. Acara ini merupakan salah satu strategi Indonesia dalam mempromosikan pentingnya lautan dan melambangkan laut sebagai kesejahteraan bersama. Kegiatan akan dilaksanakan pada Senin, 20 Mei 2024, di ITDC Nusa Dua Bali, yang akan berlangsung mulai dari pukul 17.00 hingga 18.00 Wita.
Rute parade akan dimulai dari depan Museum Pasifika Bali, lalu melewati panggung kehormatan yang berada di depan SOGO department Store dan Bali Collection department Store, Kemudian, akan berakhir di jalan timur Gedung Devdan Show. Kegiatan inipun terbuka untuk umum, sehingga siapa saja dapat hadir tanpa dipungut biaya atau gratis.
Baca juga: Segara Kerthi, Tradisi Bali yang akan Dikenalkan kepada Delegasi 10th World Water Forum
Makna Samudra Cipta Peradaban
Samudra cipta peradaban dalam Bali Street Carnival memiliki makna sebagai upaya pemuliaan laut sebagai sumber kesejahteraan semesta yang menjadi asal muasal lahirnya suatu peradaban.
Laut melambangkan keluasan pengetahuan, kedalaman nilai luhur, dan pertemuan berbagai kreativitas, perasaan yang mewakili peradaban Bali berbudi luhur, terpuji, dan tenang. Selain itu, laut juga melambangkan keterbukaan Bali terhadap seni budaya luar, sehingga akan menambah perpustakaan seni dan budaya bali, serta mampu mengukuhkan Bali sebagai pusat peradaban dunia atau Bali Padma Bhuana.
Berbagai Atraksi Seni Budaya yang akan Ditampilkan
Berbagai atraksi seni budaya dari kurang lebih 1200 seniman akan memeriahkan acara parade Bali Street Carnival, penutupan agenda World Water Forum 2024 ini. Tarian tradisional, arak-arakan, atraksi budaya hingga ogoh-ogoh akan meramaikan Bali. Berikut merupakan peserta pawai dan atraksi seni budaya yang akan ditampilkan.
Sanggar Karawitan Bungan Dedari
-(1).png)
Sanggar Karawitan Bungan Dedari akan menampilkan pawai dengan tema “Baruna Warnana” yang bermakna sebagai sebuah penghormatan dan pemuliaan Dewa Baruna.
Sanggar Seni Gianyar Paripurna
-(1).png)
Sanggar Seni Paripurna akan menampilkan “Sagara Parisudha” yang bermakna menjaga kesucian laut. Pawai akan diawali dengan remaja Jegeg Bagus yang berbusana adat khas daerah Gianyar. Barisan selanjutnya ialah pembawa upakara dan uparengga.
Upakara merupakan wujud bakti yang dihaturkan kepada dewa, sementara uparengga adalah semua bentuk perangkat upacara yang merupakan simbol perwujudan Sang Hyang Widhi.
Setelah itu, barisan dilanjutkan dengan Tari sekar Pucuk yang merupakan tari maskot daerah Gianyar dan garapan atraksi Upacara Pamarisudha Bumi, yang diiringi gamelan Semar Pagulingan, hal ini menggambarkan masyarakat Bali yang melakukan upacara penting untuk menjaga kesucian laut.
Serta tari-tarian rakyat, yang menunjukkan aktivitas masyarakat yang membersihkan laut. Sajian akhir dalam barisan sanggar ini, akan menampilkan anyaman bambu berbentuk palinggih atau bangunan suci yang ada di Pura Masceti.
Baca juga: Kawasan The Nusa Dua Bali Siap Menerima Kepala Negara dan Delegasi World Water Forum ke-10
Sanggar Seni Pancer Langiit Bali
.png)
Segara Wisata atau wisata laut menjadi tema sanggar yang telah eksis di kancah Internasional ini. Barisan pertama pada pawai, diawali dengan papan identitas yang diiringi dua remaja Jegeg Bagus. Kemudian, dilanjutkan dengan tari legong Mahawidya, Baris Tedung atau penari baris yang membawa tedung (payung Bali).
Selanjutnya, pawai akan diiringi oleh barisan kolaborasi gamelan Selonding dan musik perkusi. Setelah itu, atraksi boneka (puppet) juga dilakukan, hal ini menggambarkan keindahan pariwisata maritim masyarakat Badung. Kemudian, ogoh-ogoh Baruna Murti akan menutup pawai.
Sanggar Seni Kokar Bali
.png)
Parade Sanggar Seni Kokar Bali, akan menampilkan tema pariwisata bawah laut. iring-iringan barisan pembawa tedung (payung Bali), bandrang, kober, dan barisan remaja putri yang membawa persembahan canang sari dan gebogan bunga, akan memeriahkan parade kali ini. Kemudian, tari Maskot Adhi Guna dan atraksi seni “Wisata Telengin Segara” akan menjadi sajian pamungkas pawai.
Sanggar Seni Gumiart
.png)
Peradaban Multikultur dan Ekonomi Kreatif (Danacita Segara) yang diangkat dari akulturasi budaya Bali dan sikap kreatif masyarakat menjadi tema menarik yang akan ditampilkan oleh Sanggar Gumiart. Tari Samudra Khandra yang diiringi musik Rampak Kendang akan memvisualisasikan keindahan laut Bali. Selain itu, atraksi Baris Pis Bolong, Barong Pis Bolong, dan Joged atau Janger Kecak Segara, akan ditampilkan. Kemudian, barisan terakhir merupakan atraksi Penari Ikan dengan kostum karnaval yang diiringi gamelan Balaganjur.
Sanggar Gita Mahardika
.jpg)
Sanggar Seni Gita Mahardika akan menampilkan pawai dengan tema “Segara Danu Negara” yang menggambarkan interaksi budaya melalui bahari atau laut. Berbagai tarian akan ditampilkan, seperti Bali Dwipa Jaya, Rejang Sri Subandar, dan Baris Jilong, yang akan diiringi dengan gamelan tradisional. Kemudian, sebagai penutup, tampilan atraksi “Danau Murti” dengan instalasi Pura Balingkang dengan iringan gamelan Semar Pagulingan akan disajikan.
Referensi:
- https://worldwaterforum.org/blog/news-3/10th-world-water-forum-bali-street-carnival-samudra-cipta-peradaban-the-ocean-creates-civilization-197
- https://bapenda.baliprov.go.id/pesta-kesenian-bali-xlv-segara-kerthi-memuliakan-sumber-daya-air/#:~:text=Segara%20Kerthi%20Prabhaneka%20Sandhi%20
- https://jakarta.akurat.co/bale-warga/1314647199/wodidow-1200-seniman-bakal-meriahkan-bali-street-carnival-hiburan-gratis-awal-pekan-depan-simak-lokasinya-di-sini
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News