Setelah berturut-berturut mengalami kekalahan dari Uzbekistan dan Irak di Piala Asia U-23, tim nasional (timnas) sepak bola U-23 Indonesia hanya memiliki satu jalur terakhir menuju Olimpiade Musim Panas Paris 2024. Harapan itu diwujudkan melalui pertandingan kick-off Asia Football Confederation-Confédération Africaine de Football (AFC-CAF).
Momen tersebut diagendakan pada Kamis (9/5/2024) pukul 20.00 WIB di stadion INF (Institut National du Football) Clairefontaine, Prancis. Indonesia dari Asia akan bertanding dengan Guinea sebagai wakil dari Afrika yang memiliki timnas berjuluk Syli National atau Gajah Nasional.
Nama Guinea pun sontak jadi percakapan masyarakat Indonesia. Lebih-lebih banyak yang tidak familiar dengan negara Afrika tersebut dan tidak sedikit yang baru pertama kali mendengarnya. Padahal Guinea dan Indonesia memiliki beberapa kesamaan serta telah menjalin hubungan diplomatik.
Viral Lapangan Sepak Bola Tembagapura, Diklaim Terindah di Dunia
Letak Geografis, Bahasa, dan Masyarakat Guinea
Guinea adalah sebuah negara republik di Afrika Barat dengan wilayah timur yang menghadap ke Samudra Atlantik. Sementara di darat Guinea berbatasan langsung dengan Guinea-Bissau, Liberia, Mali, Pantai Gading, Senegal, dan Sierra-Leone.
Dijajah oleh Prancis dengan nama French Guinea hingga meraih kemerdekaan pada tahun 1958, Guinea menggunakan bahasa Prancis sebagai bahasa resmi atau disebut dengan negara Francophone. Di seluruh dunia terdapat 27 negara Francophone yang sebagian besar terletak dari benua Afrika.
Sama seperti Indonesia, mayoritas penduduk Guinea beragama Islam dengan persentase yang sangat tinggi, yaitu mencapai 85% dari total 13,2 juta jiwa menurut laporan Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (2022).
Seperti halnya sebagian besar Muslim di Benua Afrika, Maliki menjadi mazhab Islam yang dominan di Guinea. Komposisi penganut agama selanjutnya adalah 8% penganut Kristen dan 7% penganut kepercayaan lokal dan lainya.
Islam merupakan agama mayoritas di Guinea, dilihat dari Masjid Faycal di Conakry. Foto: @madeinguinea
Sering Tertukar dengan Negara Lain
Pengucapan Guinea yang benar adalah 'ghini' bukan dibaca 'guinea' seperti pengucapan bahasa Indonesia. Ini berlaku baik dalam bahasa Inggris maupun dalam nama resmi negara dalam bahasa Prancis yang ditulis Guinée.
Guinea sering tertukar dengan negara lain, baik di Afrika maupun di benua lain. Pasalnya, nama Guinea juga digunakan oleh dua negara Afrika lain, yaitu Guinea-Bissau yang bertetangga dengan Guinea dan Guinea Ekuatorial yang masuk di wilayah Afrika Tengah.
Sehingga sebagai pembeda, negara 'Guinea saja' kerap disebut dengan Guinea-Conakry yang merupakan nama ibu kota negara. Ciri lain yang membedakan ketiga negara adalah bahasa yang digunakan. Guinea berbahasa Prancis, Guinea-Bissau berbahasa Portugis, sementara Guinea Ekuatorial atau Guinea Khatulistiwa berbahasa Spanyol.
Ketahui Manfaat Bauksit dan Alasan Mengapa Indonesia Enggan Mengekspornya
Di Amerika Latin, ada pula negara yang kerap tertukar dengan Guinea, yaitu Guyana dan Guyana Prancis yang merupakan wilayah seberang lautan Prancis. Sementara di Oseania ada Papua Nugini yang dalam bahasa Inggris disebut dengan Papua New Guinea (PNG).
Penyebab banyaknya negara di dunia yang menggunakan nama Guinea adalah bangsa Eropa yang dahulu menjajah wilayah tersebut. Salah satu teori menyebut Guinea berasal dari kata aginaw dari bahasa Berber, suku asli di Maroko, yang merujuk ke 'penduduk berwarna kulit gelap' yang tinggal di wilayah tersebut.
Ketika penjelajah Spanyol Ynigo Ortiz de Retez melihat penduduk Papua memiliki warna kulit yang serupa dengan penduduk di Afrika Barat, ia menamainya dengan Papua New Guinea. Sementara Guyana tidak ada hubunganya dengan Guinea alih-alih berasal dari bahasa penduduk asli Amerika (S.W.L., 2017).
Masyarakat Guinea tumpah ke jalan mendukung timnas sepak bola mereka di Conakry. Foto: Instagram @sylinational
Pemilik Sumber Daya Mineral yang Tengah Diincar Dunia
Sumber daya mineral yang melimpah turut dimiliki oleh Guinea seperti halnya negara Afrika Barat lainnya. Menurut United States Geological Survey (USGS), Guinea adalah negara pemilik cadangan bauksit terbesar di dunia. Jumlahnya mencapai 7,4 miliar metrik ton yang disusul Indonesia di posisi keenam dengan 1 miliar ton.
Bauksit dimanfaatkan sebagai bahan baku utama dari produksi aluminium. Seiring dengan tren penggunaan kendaraan listrik sebagai alternatif dari kendaraan dengan energi tak terbarukan, permintaan aluminium pun meroket. Kebutuhan mencapai 119 juta ton setiap tahun dengan 22 persen persedian bauksit di pasar dunia saat ini berasal dari Guinea (Chason & Sharrock, 2024).
Aluminium dengan karakteristiknya yang ringan membuat baterai kendaraan listrik memiliki daya tahan lebih lama dibandingkan dengan menggunakan baja. Cina yang memimpin produksi kendaran listrik dunia pun menjadi konsumen terbesar dari bauksit Guinea.
Hubungan Indonesia dan Guinea
Guinea dan Indonesia telah menjalin hubungan diplomatik yang diwakili oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Dakar, Senegal. Perwakilan tersebut merangkap urusan Indonesia di tujuh negara Afrika Barat lainnya, yaitu Cabo Verde, Gambia, Guinea, Guinea-Bissau, Mali, Pantai Gading, dan Sierra Leone.
Hubungan terkuat kedua negara terjalin dalam kerja sama di bidang transportasi udara. Pada Januari 2023, Menteri Transportasi Guinea, Felix Lamah, melawat ke Indonesia untuk menandatangani Letter of Intent (LoI) bersama Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, terkait komitmen kerja sama di bidang penerbangan.
Negara Guinea berminat untuk menggunakan pesawat buatan PT Dirgantara Indonesia (PT DI) untuk maskapai penerbangan negara Guinea Air yang tengah didirikan. Sebelumnya Senegal, tetangga Guinea, telah dua kali memesan pesawat CN-235 buatan PT DI pada tahun 2016.
Tempuh 16 ribu km, Pesawat Buatan Indonesia ini Sampai di Pantai Barat Afrika
Referensi:
- Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenhub RI. (2023, January 26). Menhub Tandatangani Letter of Intent, Indonesia dan Guinea Jajaki Kerjasama Bidang Penerbangan. https://dephub.go.id/post/read/menhub-tandatangani-letter-of-intent,-indonesia-dan-guinea-jajaki-kerjasama-bidang-penerbangan
- Chasson, R., & Sharrock, C. (2024, April 27). Quest for Coveted EV Battery Metals Yields Misery in Guinea . Washington Post. https://www.washingtonpost.com/world/interactive/2023/ev-battery-bauxite-guinea/
- Office of International Religious Freedom US Department of State. 2022 Report on International Religious Freedom: Guinea. https://www.state.gov/reports/2022-report-on-international-religious-freedom/guinea/
- S.W.L. (2017, September 12). Why the World Has So Many Guineas. The Economist. https://www.economist.com/the-economist-explains/2017/09/12/why-the-world-has-so-many-guineas
- US Geological Survey (2023). Mineral Commodity Summaries 2023. https://pubs.usgs.gov/publication/mcs2023
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News