mengenal ban tubeless dan cara menambalnya - News | Good News From Indonesia 2024

Mengenal Ban Tubeless dan Cara Menambalnya

Mengenal Ban Tubeless dan Cara Menambalnya
images info

Ban tubeless kini paling banyak digunakan dalam industri otomotif. Allied Market Research menyebut, ban tubeless dipilih karena lebih nyaman untuk kecepatan tinggi dan tidak mudah bocor dibandingkan ban konvensional.

Sekilas, ban tubeless terlihat sama dengan ban biasa tipe tabung (tube). Namun, keduanya memiliki banyak perbedaan dari segi komponen hingga cara menambalnya.

Apa itu ban tubeless?

Ban tubeless tidak mempunyai ban dalam. Ban jenis ini biasanya terbuat dari bahan karet fiber dan dilengkapi lapisan segel cairan atau fluid sealant di bagian dalamnya yang berfungsi merapatkan permukaan ban. Itulah sebabnya, ban tubeless tidak membutuhkan ban dalam.

Ban konvensional punya perbedaan dengan ban tubeless, baik dari harga, ketahanan, hingga kemudahan memperbaikinya saat mengalami kebocoran. Misalnya, jika ban konvensional kena tusukan, ia langsung kempis dan harus ditambal saat itu juga. Tapi, kalau ban tubeless yang bocor, ia hanya perlu dipompa atau diberi cairan fluid sealant sedikit, tergantung besar kecil kebocoran.

Di samping itu, harga satu ban tubeless lebih mahal dibandingkan ban biasa.

Pelek dan Ban Indonesia Jadi Pilihan di Mesir

Perbedaan ban tubeless dengan ban biasa

Ban biasa

  1. Komponennya terdiri dari ban dalam dengan katup dan pelek.
  2. Lebih berat dan boros bahan bakar.
  3. Kebocoran udara langsung terjadi saat ban tertusuk benda asing.
  4. Tabung bisa meledak seperti balon. Hal ini memicu pengemudi kehilangan kendali dan berisiko kecelakaan.
  5. Jika ban bocor, pengemudi membutuhkan bantuan profesional.
  6. Ban tabung menghasilkan panas yang luar biasa dan sering rusak karena gesekan dengan dinding ban serta ban dalam.

Ban tubeless

  1. Tidak memiliki ban dalam. Katup dipasang secara permanen ke pelek, rakitannya kedap udara.
  2. Saat ban tertusuk, angin akan keluar dengan sangat lambat melalui celah sempit dari benda asing, misalnya paku. Hal ini dapat meminimalisasi risiko kecelakaan karena kebocoran udara tidak terjadi secara mendadak.
  3. Perbaikan tusukan ban tubeless cukup sederhana, bahkan pemilik dapat melakukannya sendiri dengan bantuan kit steker.
  4. Panas yang dihasilkan sangat rendah, sehingga umur ban bisa lebih panjang.
  5. Lebih ringan jika dibandingkan dengan ban konvensional tipe tabung.
  6. Biaya pemeliharaan murah.
  7. Ramah bahan bakar karena tidak ada tabung dan ringan.
Perusahaan Indonesia Diajak Bangun Pabrik Ban di Arab Saudi

Kelebihan dan kekurangan ban tubeless

Kelebihan

Ban tubeless memberikan kenyamanan lebih dalam berkendara karena tekanannya sangat rendah. Keunggulan ini membuat ban tubeless tidak langsung bocor ketika kena tusukan. Cairan sealant di dalam ban bekerja mengisi celah kecil dan secara otomatis menutup lubang tusukan. Namun, itu hanya berlaku untuk tusukan kecil saja.

Jika kebocoran besar, Kawan harus membawa ban tubeles ke bengkel terdekat. Ban tubeless juga mempunyai rollingresistance yang rendah, sehingga pengendaraan lebih cepat. Ban tubeless juga menghasilkan tekanan ban yang lebih rendah, meningkatkan cengkeraman di medan kasar selama menikung atau pengereman.

Kekurangan

Ban tubeless harganya lebih mahal, pemasangannya juga sangat kompleks dan memerlukan banyak waktu. Para pemula mungkin akan sedikit kesulitan, apalagi kalau tidak memiliki alat yang lengkap. Kawan GNFI setidaknya membutuhkan pelek, sealant ban, katup tubeless, pompa tubeless, atau kompresor udara. Tidak semua ban dan pelek sesuai jika dipasangkan dengan ban tubeless.

Tanpa disadari pengendara, udara dan sealant dapat keluar jika manik-manik ban terlepas dari pelek karena benturan atau gaya menikung yang ekstrem. Selain itu, sealant harus diisi ulang setiap enam bulan. Sealant yang berkualitas tentu harganya lebih mahal.

Kedepannya Indonesia Tak Perlu Impor Ban Pesawat Lagi

Cara menambal ban tubeless

  1. Perisapkan alat dan bahan

Sebelum menambal ban tubeless, Kawan GNFI harus mempersiapkan kit steker—alat untuk memperbaiki ban tubeless yang terdiri dari steker, perekat, dan alat pengisi angin. Kemudian, siapkan juga tuas ban, tang, pelumas atau air sabun lebih baik, pompa atau inflator CO2.

  1. Temukan tusukannya

Periksa seluruh bagian ban dengan saksama untuk menemukan letak tusukan. Paku, duri, atau benda asing lainnya, bisa saja tertancap di ban. Periksa juga kerusakan di dinding samping ban. Jika tusukan lebih besar dari 1/4 inci (6mm) atau ada kerusakan di dinding samping, lebih baik ganti ban agar lebih aman.

  1. Kempiskan ban

Keluarkan semua udara dari ban, Pastikan ban benar-benar kempis sebelum lanjut ke tahap berikutnya.

  1. Lepaskan ban

Masukkan satu atau lebih tuas ban di antara manik-manik ban dan pelek untuk melepas satu sisi ban. Pastikan Kawan tidak merusak ban atau pelek saat mengerjakannya.

  1. Cari tusukan di dalam ban

Setelah ban lepas, periksa bagian dalam ada tusukan atau tidak. Lihat bagian dalam ban secara saksama, raba seluruh permukaannya untuk menemukan ada kebocoran atau tidak. Selain itu, Kawan juga bisa mendengar ada suara desis dari ban atau tidak.

Ban Kendaraan Indonesia Semakin Diburu di Arab Saudi

6. Masukkan steker

Masukkan steker ke dalam tusukan dari bagian dalam ban sampai hanya sebagian kecil steker yang terlihat di bagian luar. Pastikan steker berada di tengah lubang untuk memastikan segel yang tepat.

7. Potong steker berlebih

Pegang bagian steker yang terbuka menggunakan tang, lalu tarik sampai rata dengan permukaan ban. Potong bahan sumbat berlebih yang mencuat di luar ban menggunakan gunting atau pisau.

8. Pompa ban

Pasang kembali inti katup jika dilepas dan pompa ban menggunakan inflator CO2. Dengarkan dan rasakan kebocoran udara di sekitar area yang ditambal.

  1. Pasang kembali ban
Ban Motor Bocor? Pakai Alat Ini, Tambal Sendiri Bisa!

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Afdal Hasan lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Afdal Hasan.

AH
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.