Dua perusahaan BUMN RI, PT PP dan PT Adhi Karya, berhasil mendapatkan kontrak kerja sama dengan Kementerian Transportasi Filipina senilai Rp8,5 triliun. Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan kabar ini dalam keterangan pers setelah menyatakan kunjungan bilateral di Filipina selesai.
“Rangkaian kunjungan bilateral yang dilakukan atas undangan Presiden Filipina Marcos Junior telah selesai dan kemarin acara kenegaraan juga berjalan dengan lancar,” ujarnya dalam tayangan video di YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (11/1/2024).
Jokowi tidak mengungkap secara detail proyek yang bakal digarap kedua BUMN Karya itu dengan Filipina. Namun, dia bercerita bahwa Menteri Pertahanan Filipina merasa puas dengan produk industri pertahanan Indonesia, seperti kapal udara ringan buatan PTDI dan kapal perang buatan PT PAL.
“Artinya, saya yakin BUMN Indonesia, baik di sektor karya, maupun pertahanan, jika dikelola dengan baik dan dengan manajemen transparan, akan mampu bersaing di kancah internasional. Kita harapkan, tidak hanya di Filipina, tapi juga di negara-negara yang lain,” jelasnya.
BUMN RI Duel Bangun Infrastruktur Kereta Api di Filipina, Kontrak Rp9 Triliun
Dalam pertemuan dengan Menteri Pertahanan Nasional Filipina Gilberto Eduard, Jokowi mengatakan bahwa hubungan kerja sama antara dua negara ini telah terjalin sekitar 38 tahun. Saat ini, PT Dirgantara Indonesia (PTDI) tengah memproses pengadaan enam unit pesawat NC212i. Bukan itu saja, Indonesia dan Filipina juga sudah bekerja sama dalam pengadaan dua kapal perang landing dock yang diproduksi PT PAL dan telah terlaksana pada 2016—2017.
“Sekali lagi terima kasih atas kepercayaan Filipina terhadap produk alutsista Indonesia. Saya yakin ke depan akan terjalin kerja sama yang lebih banyak lagi,” ujar Jokowi di Peninsula Manila Hotel, Manila, Filipina.
Merayakan 75 Tahun Persahabatan RI-Filipina dengan Kerja Sama Strategis
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News