Jawa Tengah mempunyai berbagai cerita rakyat, salah satunya adalah kisah mengenai Joko Kendil. Dongeng ini menceritakan tentang seorang pemuda yang memiliki bentuk tubuh seperti kendil karena kehendak dewa.
Dimuat dari Cerita Provinsi Jawa Tengah; Joko Kendil dituturkan ada suatu masa seorang raja bernama Asmawikana yang berkuasa di suatu daerah di Jawa Tengah. Dirinya memiliki satu permaisuri dari seorang selir.
Melacak Sosok Prabu Jayabaya, Benar Seorang Tukang Ramal dari Abad 12?
Tetapi selir itu memiliki sifat pendengki. Dirinya tidak rela bila kerajaan itu nantinya diwarisi kepada permaisuri. Dirinya menginginkan agar kekuasaan kerajaan nantinya diturunkan ke anaknya. Karena itu dia berusaha agar permaisuri tak memiliki anak.
Selir itu kemudian mencampurkan racun ke makanan agar permaisuri keguguran. Raja yang curiga kemudian menjaga dengan sangat ketat. Hanya orang kepercayaan yang boleh mendekat dan memberi makan.
Gelap mata
Kondisi itu membuat selir menjadi gelap mata. Dia lalu menemui penyihir dan meminta agar bayi dalam kandungan permaisuri itu disihir. Hal ini membuat semua pihak terkejut ketika permaisuri melahirkan, karena anaknya berparas jelek dan berbentuk seperti kendil.
Raja yang merasa sedih kemudian menemui seorang peramal. Raja diberitahu bahwa anaknya sudah terkena ilmu sihir, Untuk melepaskan sihir itu, bayi tersebut harus dirawat oleh seorang janda yang tinggal di tepi sungai.
Mitos Sumur Kawak, Menganga di Tengah Jalan Tanpa Buat Warga Tercebur
Sosok yang dititipi bayinya itu adalah janda bernama Mbok Rondo. Dirinya merawat Joko Kendil dengan penuh kasih sayang sehingga bayi itu akhirnya beranjak dewasa. Joko Kendil yang rajin membuat warga di sekitar rumah Mbok Rondo juga menyayanginya,
Joko Kendil yang sudah remaja berkeinginan untuk menikah dengan puteri raja. Ibunya kemudian membawa joko kendil datang menemui seorang raja. Raja itu memiliki tiga orang putri yang cantik jelita.
Menjadi ksatria
Raja yang melihat sosok Joko Kendil terkejut, tetapi dengan bijaksana tidak langsung menolak permintaan janda itu. Dirinya mempersilahkan kepada putrinya, yakni Dewi Kantil, Dewi Mawar, dan Dewi Melati.
Dewi Kantil menolak karena Joko Kendil adalah anak desa yang miskin. Dewi Mawar juga menolak karena ingin menikah dengan putra mahkota yang tampan. Tetapi Dewi Melati menerima lamaran Joko Kendil dengan sepenuh hati.
Pulau Si Kantan, Perwujudan dari Anak yang Durhaka
Akhirnya perkawinan Dewi Melati dan Joko Kendil berlangsung meriah. Tetapi kebahagian mereka terasa terganggu karena ejekan dan cemooh kedua kakaknya. Semua ejekan itu diterima dengan penuh kesabaran oleh Dewi Melati.
Suatu hari raja mengadakan lomba ketangkasan, namun Joko Kendil tidak terlihat. Namun tiba-tiba ada seorang pangeran tampan yang gagah perkasa memasuki arena. Ternyata sosok itu adalah Joko Kendil yang berubah bila ada wanita yang mencintainya.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News