optimisme anak muda berdasarkan hasil survei indeks optimisme generasi muda 2023 - News | Good News From Indonesia 2023

Optimisme Anak Muda Berdasarkan Hasil Survei Indeks Optimisme Generasi Muda 2023

Optimisme Anak Muda Berdasarkan Hasil Survei Indeks Optimisme Generasi Muda 2023
images info

Dikutip dari laman CARITAU JAKARTA, optimisme anak muda saat ini sangat rendah terhadap berbagai sektor di Indonesia. Banyak anak muda yang optimis dengan apa yang ingin di lakukan. Anak muda sekarang kebanyakan menyerah sebelum mereka bertindak. Mereka selalu berpikir bahwa mereka tidak bisa melakukan sesuatu yang sebenarnya belum pernah mereka coba.

Kemauan dan niat anak muda untuk memberikan dampak bagi orang lain sangat kurang karena rasa optimisme mereka yang sangat tinggi. Anak muda adalah generasi penerus bangsa, dimana mereka yang seharusnya bisa menjadi tolak ukur untuk membangun bangsa Indonesia untuk lebih maju. Dari semangat optimisme para generasi anak mudalah yang nantinya akan menunjukkan bagaimana ketangguhan dan kemauan untuk menghadapi berbagai tekanan.

Untuk mengetahui sejauh mana tingkat optimisme anak muda 2023, sebuah survei terbaru mengungkap tingkat optimisme generasi muda terhadap sejumlah bidang. Ranah yang dianalisis yaitu kebutuhan dasar, pendidikan dan kebudayaan, ekonomi, kesehatan, kehidupan sosial, politik dan hukum, lingkungan serta pemilu.

Pada tanggal 14 Nopember 2023, GNFI Academy berkolaborasi dengan perusahaan riset Populix melakukan survei indeks "Optimisme Generasi Muda Indonesia 2023". Tujuan dari peluncuran survei ini adalah untuk mengukur tingkat optimisme anak muda terhadap masa depan Indonesia dengan berbagai aspek, serta dengan berbagai alasan yang menyebabkan optimisme itu muncul.

"Di tengah berbagai situasi yang sebetulnya wajar apabila masyarakat menjadi pesimistis, kita bersyukur masih punya modal masyarakat terutama anak-anak muda yang ternyata masih optimis," ujar pendiri GNFI, Akhyari Hananto.

Peraturan Baru, Inilah Syarat dan Cara Mengajukan Izin Penggunaan Air Tanah

Jika melihat situasi dan kondisi sekarang, banyak anak-anak muda yang sangat optimis. Sebagai contoh mahasiswa, Semakin tinggi semester yang dia tempuh semakin tinggi pula tingkat optimisnya. Banyak dari mahasiswa yang tidak sanggup untuk menjalani perkuliahan karena tingkat optimisnya yang tinggi.

Mereka merasa bahwa mereka tidak bisa untuk melakukannya, mudah overthinking dengan sesuatu yang mereka jalani. Mereka selalu berpikir bahwa apa yang ada di pikirannya tidak mungkin bisa terjadi. Mereka juga selalu meremehkan kemampuannya dan hal itu dikarenakan rasa optimismenya.

Dilihat dari data dua tahun ke belakang, rata-rata optimisme 7,2%, terlihat pertumbuhan tingkat optimisme pada anak muda tahun ini, di mana indeks optimisme 2023 sebesar 7,7% dari skala 10. Dimensi pendidikan dan kebudayaan menduduki peringkat optimisme paling tinggi.

Kemudian disusul dengan kebutuhan dasar, ekonomi, kesehatan, serta kehidupan sosial, sementara pada aspek politik & hukum, optimisme generasi muda tergolong rendah. Survei ini mengungkap bahwa mayoritas responden merasa optimisme untuk dapat memenuhi kebutuhan sandang, pangan, dan papan, dan kebutuhan gizi pasangan dan anak, dibandingkan pemenuhan gizi seimbang diri sendiri.

Tingkat optimisme ini berbedan dengan dimensi Ekonomi dan Kesehatan, di mana bagi responden mahasiswa dan yang belum mendapatkan pekerjaan, mereka memiliki tingkat optimisme yang rendah untuk terserap di dunia pekerjaan. Di sisi lain responden merasa resah dengan kondisi media sosial, dimana etika dalam media sosial dilihat akan menjadi pemicu masalah di masa depan.

Mengunjungi Temanggung, Tanah yang Dijuluki sebagai Kota Tembakau

Sektor politik dan hukum menjadi sektor dengan tingkat optimisme paling rendah. Hampir sama dengan kondisi tahun lalu, yakni skor indeks optimjisme sebesar 5,72%. Persepsi bahwa praktek korupsi di Indonesia masih banyak dan masih sangat tinggi hal itu merupakan alasan utama anak muda pesimis terhadap sektor ini.

Selain itu, responden merasa pesimetris terhadap penegakan hukum di Indonesia yang tidak deskriminatif di masa depan. Dari semua aspek yang ada, isu korupsi dan penegakan hukumm menjadi permasalahan yang paling banyak diragukan responden. Hasilnya, meski pada aspek politik cenderung pesimetris, namun pada aspek pemilu masih cukup optimis dengan skor 7.0 dari skala 10.

Unsur dengan skor tertinggi adalah memiliki kesempatan yang sama untuk berpartisipasi, menunjukkan sebenarnya anak muda memiliki antusias dalam menyambut pemilu. Namun, anak muda masih menyimpan keraguan pada kinerja penyelenggara pemilu.

#kabarbaikuntukIndonesia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AN
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.