pawai tatung di festival cap go meh wujudkan pelestarian budaya di kota singkawang - News | Good News From Indonesia 2023

Pawai Tatung di Festival Cap Go Meh, Wujudkan Pelestarian Budaya di Kota Singkawang

Pawai Tatung di Festival Cap Go Meh, Wujudkan Pelestarian Budaya di Kota Singkawang
images info

#LombaArtikelPKN2023 #PekanKebudayaanNasional2023 #IndonesiaMelumbung untuk Melambung

Ratusan tatung beratraksi dalam acara Pawai Tatung Festival Cap Go Meh di Kota Singkawang.

Para tatung yang telah dimasuki roh dewa ini berbaris rapi, ada yang ditandu, ada juga yang berjalan kaki. Setiap tatung didampingi oleh pengawal, iringan musik, dan para anggota pengangkut tandu. Lengkap dengan aroma asap dupa dan kemenyan menyeruak.

Tatung akan duduk di tandu khusus yang penuh dengan bilah-bilah pedang tajam, paku, atau tombak. Mulai dari alas kaki, alas duduk, hingga pegangan tandu semuanya tajam. Ada yang menusukkan besi tajam nan panjang mirip jarum ke pipi sampai tembus.

Ketika melakukan atraksi ekstrem, tatung akan menggosok-gosokkan parang tajam ke kaki, tangan, dan lidah tapi tidak ada luka dan berdarah sedikitpun.

Ada penonton yang takut, tak sedikit juga yang berani mendekat hingga berfoto dengan latar belakang tatung yang sedang unjuk kebolehan.

Mengenal Tradisi Tatung di Kota Singkawang

Dari berbagai sumber informasi di Kota Singkawang, tatung adalah orang terpilih yang dirasuki oleh roh baik sebagai media ritual saat Cap Go Meh. Dengan maksud untuk tolak bala mengusir roh jahat, penyakit, musibah, dan membersihkan kota dari malapetaka.

Menurut Tionghoa.Info, ahli budayawan Kalimantan Barat F.X. Asali menjelaskan bahwa istilah Tatung asalnya dari dialek Hakka yang terdiri dari kata ta dan tung. Secara harafiah "ta" berarti tepuk atau pukul, dan "tung" yang berarti Thungkie atau orangnya. Dalam bahasa Mandarin, istilah Tatung ini disebut seperti 跳童 (Tiào tóng); 神打(Shén da), 乩童 (Ji tóng), atau 童乩 (Tóng ji). Dari banyaknya istilah itu sebutan tatung yang ada di Kota Singkawang lebih mengikuti arti harafiah bahasa mandarinnya 神打 (Shén da), dimana 神 (Shén) artinya “Dewa” dan 打(Da) artinya “pukul”. Secara singkat, tatung artinya seseorang yang telah ditunjuk oleh Dewa sebagai media perantara Nya.

Tradisi tatung dikemas dalam event budaya Festival Cap Go Meh di Kota Singkawang. Parade tatung pada perayaan Cap Go Meh di Kota Singkawang selalu dinantikan.

Tatung menjadi daya tarik yang unik dan menarik wisatawan yang datang berkunjung ke Kota Singkawang.

Dokumentasi Pribadi

Kota Singkawang Provinsi Kalimantan Barat merupakan kota yang dikenal dari kehidupan beragam etnis dan budaya yang hidup berdampingan dan harmonis. Sebuah akronim TiDayu (Tionghoa, Dayak, dan Melayu) menjadi istilah yang menggambarkan tiga etnis mayoritas di Kalimantan Barat.

Keunikan Festival Cap Go Meh di Kota Singkawang

Menurut Wikipedia, Cap Go Meh berasal dari bahasa Hokkien "Chap Goh Meh" (十五冥) yang berarti malam kelima belas. Cap Go Meh merupakan puncak dari Tahun Baru Imlek yang dirayakan oleh masyarakat Tionghoa.

Beragam perayaan Cap Go Meh di Indonesia digelar unik dan menarik. Salah satunya di Kota Singkawang dikenal dengan Festival Imlek dan Cap Go Meh Singkawang.

Perayaan Festival Imlek dan Cap Go Meh Singkawang rutin digelar setiap tahunnya. Gelaran festival ini sudah masuk dalam 10 event terbaik agenda Karismatik Event Nasional (KEN) Tahun 2023.

Menariknya, dari perayaan Cap Go Meh di Kota Singkawang lahirlah akulturasi budaya Tionghoa dan Dayak. Sebab, banyak masyarakat Dayak yang ikut menjadi peserta tatung.

Dokumentasi Pribadi

Keberagaman etnis dan budaya di Kota Singkawang yang harmonis menjadikan Singkawang sebagai kota paling toleran berdasarkan laporan Indeks Kota Toleran (IKT) SETARA Institute.

Kepala Staf Kepresidenan RI, Bapak Dr. H. Moeldoko, S.I.P. juga hadir di Festival Imlek dan Cap Go Meh 2023. Dalam pidatonya, Ia menyampaikan bahwa Festival Cap Go Meh dianggap sebagai simbol toleransi yang patut dicontoh oleh daerah lain di Indonesia. Ia juga berharap semangat toleransi ini bisa menular ke berbagai daerah lain di Indonesia.

Tarian NKRI Pembukaan Festival Cap Go Meh Singkawang tahun 2023|Dokumentasi Pribadi

Lestarikan Warisan Budaya Tradisi Tatung Singkawang

Tradisi tatung di Kota Singkawang adalah salah satu warisan budaya yang patut dilestarikan. Selain itu, tradisi tatung Singkawang telah menjadi daya tarik wisata budaya yang mendunia. Karena itu Cap Go Meh dan Tatung Singkawang ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI, dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel inisepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan. Artikel ini dilengkapi fitur Wikipedia Preview, kerjasama Wikimedia Foundation dan Good News From Indonesia.

MJ
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.