Kegiatan perayaan "Rang Solok Baralek Gadang" merupakan sebuah perhelatan masyarakat Kota Solok dalam mengungkapkan rasa syukur atas nikmat dan rezeki atas panen yang melimpah. Berbagai kegiatan yang dilaksanakan dari permainan rakyat (basimuluh, pacu upiah, batuang gilo, basikakeh roda basi), ritual tulak bala, pameran layang-layang instalasi jerami, pertunjukan, pawai (arak bako, makan nasi baronjin).
Tujuan dilaksanakan kegiatan perayaan ini untuk menampilkan tradisi masyarakat Kota Solok, dan mendorong pengukuhan identitas Kota Solok yang terkenal dengan sebutan Kota Beras. Dengan topografi Kota Solok yang sebagian besar area persawahan, hal ini justru menjadi ikon Kota Solok karena bentangan alamnya yang sebagian besar area persawahan menghampar antara pemukiman dan perkotaan. Kondisi inilah yang dirayakan melalui "Rang Solok Baralek Gadang". Masyarakat adat Solok adalah tulang punggung dari keberlangsungan kegiatan ini.
Pada acara kegiatan perayaan ini, seperti yang dijelaskan sebelumnya dimulai dari pembukaan dengan prosesi Batulak Bala (menolak bala), merupakan ritual adat turun-temurun. Tradisi ini biasanya dilaksanakan sebelum musim tanam dimulai. Ratusan petani dan penduduk setempat akan turun ke sawah sambil bernyanyi dan berdo'a. Tujuannya untuk memastikan tanaman rakyat aman dari hama dan menghasilkan panen melimpah.
Alvinia Christiany bersama Teman Autis, Bantu Penyandang Autisme Lebih Maju
Selain itu, dalam rangkaian acara ini masyarakat juga dihibur dengan tarian panen. Ratusan penari dan pemusik menampilkan tarian yang menggambarkan kehidupan sehari-hari para petani di Kota Solok. Rangkaian acara "Rang Solok Baralek Gadang" dalam rangkaian acara Kharisma Nusantara 2022 menghibur pengunjung dengan beragam acara hiburan tang disajikan. Di persawahan Solok juga dipajang instalasi jerami yang disusuri berbagai bentuk, mulai dari bunga hingga bintang.
Dari beragam kegiatan yang ditampilkan, yang paling menjadi menjadi ciri khas ialah salah satu permainana anak nagari yaitu "Silek Basimuluh". "Silek Basimuluh" yang ditampilkan dalam lunau/lumpur sawah . Silek Basimuluh merupakan tradisi "Silek Tuo Pusako Lamo" yang artinya silat yang diatraksikan di dalam lumpur atau sawah bukan di lapangan.
"Silek Tuo" yang akrab disapa "Angku Budua" mengaku memperoleh silat ini dari Koto Anau, Kabupaten Solok. Awal mula sejarah silat dilatarbelakangi oleh Cati Bilang Pandai dan Sultan Maha Rajo Dirajo, lalu kemudian dikikis oleh putra Cati Bilang Pandai, Datuak Suri Dirajo.
Ninik Datuk Suri Diraja merumuskan dan membakukan ilmu silat meliputi sistem, metode dan lain-lain. Untuk silat Minang, khusus "Langkah Tigo", "Langkah Ampek", dan "Langkah Kesembilan".
Tidak hanya mengajarkan ilmu silat lahiriah saja, namun ilmu batiniah juga diajarkan dalam pencak silat. Sehingga mutu silat mempunyai bobot yang diinginkan dan terlebih lagi setiap penunggu menjadi pribadi yang penuh kekuasaan dan kewibawaan. Dalam Tambo Minangkabau juga disebutkan bahwa Ninik Datuk Suridiraja juga memiliki kecerdasan intelektual yang bernama Gayuang.
Kampung Lali Gadget: Kembalikan Dunia Anak-anak Lewat Dolanan Tradisional
Setelah acara pertunjukan-pertunjukan yang ditampilkan, acara makan bersama juga turut menjadi penutupan rangkaian acara untuk diperkenalkan, Makan Baronjin. Makan baronjin merupakan nasi yang dibungkus dengan daun pisang, yang di dalamnya sudah diisi dengan lauk seperti rendang, dan gulau telor serta berbentuk keruncut. Bentuk kerucutnya juga memiliki filosofi. Saat memasuki kehidupan baru, pengantin baru diharapkan penuh warna seperti hidangan di dalamnya.
Dibalik sesi penyantapan dari Makan Baronjin, para Bundo Kanduang dari 13 kecamatan yang ada di Kota Solok turut turun tangan dalam memasak hidangan bersama dengan pemudi dan para gadis. Dengan tujuan untuk memperkenalkan masakan tradisional dan bagaimana cara yang memasak dengan hasil yang nikmat
Berangkat dari acara perhelatan "Rang Solok Baralek Gadang", filosofi dari acara ini adalah memperkenalkan budaya dan tradisi adat daerah kepada generasi yang menjadi pewaris budaya selanjutnya. Dan memperlihatkan betapa ragam dan indahnya nilai dari setiap pertunjukan yang ditampilkan kepada publik.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News