kenduri sko tradisi pemeliharaan benda pusaka asal kerinci - News | Good News From Indonesia 2023

Kenduri Sko, Tradisi Pemeliharaan Benda Pusaka Asal Kerinci

Kenduri Sko, Tradisi Pemeliharaan Benda Pusaka Asal Kerinci
images info

Kerinci termasuk satu dari sekian banyak daerah yang masih melestarikan tradisi leluhur. Salah satu tradisi yang masih terjalankan sampai sekarang adalah Kenduri Sko. Secara bahasa, kenduri artinya pesta atau perayaan dan sko berasal dari kata saka yang berarti leluhur dari pihak ibu. Kenduri Sko merupakan upacara perayaan adat yang rutin digelar setiap setahun sekali. Terakhir kali dilaksanakan pada 17 Juni 2023. Kenduri Sko akan berlangsung selama beberapa hari, diawali dengan penyembelihan kerbau, lalu ibu-ibu akan menyiapkan hidangan untuk tamu yang datang ke rumahnya. Hari kedua diadakan acara mendo'a dengan mengunjungi rumah kerabat dan ketika pulang akan mendapatkan lemang sebagai pertanda telah melaksanakan Kenduri Sko. Selanjutnya dilaksanakan upacara penurunan dan penyucian benda pusaka dan penampilan Tari Asyiek hingga subuh, dan yang terakhir adalah pengukuhan gelar kebesaran adat.

Benda-benda pusaka yang akan diturunkan ini sebelumnya disimpan di rumah tiga pimpinan adat setempat, yaitu Pucuk Depati Talam Tuo, Depati Bumi, dan Depati Sekumbang dan hanya boleh dikeluarkan setiap pelaksanaan upacara Kenduri Sko untuk menjaga keutuhan dan keawetan benda pusaka agar terhindar dari kerusakan yang mungkin terjadi. Penyucian benda pusaka dilakukan dengan cara mengusapkan air limau pada permukaan benda pusaka yang disebut palimauan. Salah satu benda pusaka yang disimpan ialah naskah kuno berumur tujuh abad yang terbuat dari kulit kayu bernama Kitab Tanjung Tanah yang merupakan kitab berbahasa melayu tertua di dunia. Tulisan di dalamnya menggunakan aksara sumatra kuno dan berbahasa melayu kuno. Kitab Tanjung Tanah merupakan naskah hukum yang berisi aturan hidup bermasyarakat di masa itu. Selain Kitab Tanjung Tanah, ada pula benda pusaka lain seperti keris, baju besi, dan gong perunggu. Pusaka yang telah dibersihkan akan diletakkan kembali ke tempat semula.

Setelah upacara penyucian benda pusaka, akan dilanjutkan dengan penampilan Tari Asyeik, yaitu tarian untuk mengundang arwah leluhur untuk memberitahukan bahwa mereka telah melakukan perayaan dengan merapalkan mantra-mantra kuno oleh dukun. Namun, pada masa sekarang telah dilakukan perubahan pada Tari Asyeik di mana telah banyak dimasukkan unsur-unsur islam untuk menggantikan mantra-mantra kuno tersebut. Dukun yang bertugas dalam Tari Asyeik juga telah digantikan oleh ustadz atau tetua adat. Setelahnya barulah digelar prosesi pengukuhan gelar adat Depati, Ninik Mamak, dan Permenti yang terdiri atas Depati nan tujuh, Pemangku nan duo, dan Permenti nan sepuluh.

Selain berfungsi sebagai festival adat masyarakat setempat, Kenduri Sko juga dimaknai sebagai ungkapan rasa syukur atas rezeki yang didapat berupa panen yang berlimpah. Ungkapan ini ditunjukkan dengan upacara penyembelihan kerbau, pembagian lemang, dan makan bersama sebagai penutup acara Kenduri Sko. Tanah Kerinci selain menyajikan pemandangan alam yang indah, juga menyimpan banyak hal dan kepercayaan berbau mistis, seperti tradisi Kenduri Sko ini yang sangat erat kaitannya dengan animisme di mana masyarakat Kerinci percaya bahwa tradisi ini harus terus berjalan karena jika ditinggalkan akan membuat marah arwah nenek moyang yang mana itu akan berdampak pada hasil panen yang didapat. Kenduri Sko juga dapat menjadi sarana penguatan tali persaudaraan di antara masyarakat dengan adanya interaksi dan kebersamaan yang terjadi selama prosesi upacara berlangsung. Kenduri Sko juga telah ditetapkan sebagai warisan budaya takbenda Indonesia sehingga besarnya tanggung jawab masyarakat setempat untuk melestarikan tradisi nenek moyang yang telah berlangsung turun temurun.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

LA
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.