rantang wadah untuk bekal makanan dan menjadi bagian dari tradisi di masyarakat indonesia - News | Good News From Indonesia 2023

Rantang, Wadah untuk Bekal Makanan dan Menjadi Bagian dari Tradisi di Masyarakat Indonesia

Rantang, Wadah untuk Bekal Makanan dan Menjadi Bagian dari Tradisi di Masyarakat Indonesia
images info

#LombaArtikelPKN2023 #PekanKebudayaanNasional2023 #IndonesiaMelumbunguntukMelambung

Rantang adalah sebuah wadah untuk bekal makanan yang ramah lingkungan dan biasa digunakan oleh masyarakat Indonesia untuk membawa makanan, siapa sangka ternyata rantang mempunyai sejarah panjang serta sudah digunakan sejak puluhan tahun yang lalu. Melansir dari situs detikfood sejarah rantang tidak bisa dipisahkan dari sejarah kotak makan sudah mulai digunakan pada abad ke-19, pada saat itu kotak makan yang dikenal dengan sebutan lunch box hanya digunakan para pekerja pabrik di Amerika, bekal makan tersebut setiap hari dibawa karena para pekerja tidak bisa pulang ke rumah untuk makan, serta pada saat itu belum banyak orang berjualan makanan, jadi bekal makan tersebut disantap di pabrik ketika para pekerja istirahat, setiap pekerja ini memiliki bentuk dan jenis rantang berbeda tergantung status ekonominya.

Pada umumnya rantang dikenal dengan susunan atau tingkatannya, bisa dua atau lebih tingkatan, lalu susunan tersebut disatukan dengan besi pengait dan pegangan kayu atau plastik di atasnya, pada bagian tengah pegangan juga terdapat besi yang berfungsi sebagai pengunci agar susunan rantang tidak mudah goyah. Namun dalam perkembangannya, saat ini ada banyak bahan material pembuat sampai bentuk rantangnya. Susunan rantang pada wadah paling bawah biasanya menjadi tempat nasi, lalu bagian atasnya bisa dijadikan wadah sayur, dan satu tingkat di atasnya lagi menjadi wadah aneka lauk. Oleh karena itu, jauh sebelum munculnya berbagai tipe kotak makan seperti saat ini, rantang sudah lebih dulu terkenal dan populer bahkan ikonik sebagai wadah makanan untuk dibawa piknik bersama keluarga maupun kerabat terdekat.

Dalam perkembangannya, rantang yang sebelumnya dianggap kuno dan tidak keren kini menjelma menjadi sebuah wadah makan yang lebih sederhana serta masih tetap jadi pilihan konvensional yang lebih praktis. Selain itu pula, rantang sebenarnya punya banyak kegunaan dan sesuai dengan tren ramah lingkungan dan juga sustainable karena bisa dipakai berulang-ulang karena digunakan sebagai wadah makanan sekaligus mengurangi pengunaan wadah makanan sekali pakai yang menyebabkan timbulnya sampah wadah makanan kemasan sekali pakai. Selain itu pula, rantang bukan hanya jadi wadah makanan semata, akan tetapi juga sudah menjadi bagian dari acara dan tradisi yang sudah melekat di masyarakat Indonesia sebagai wadah untuk menghantarkan makanan.Aneka makanan dikemas dalam rantang | Foto: Dokumentasi pribadi

Beberapa acara dan tradisi yang menggunakan rantang sebagai wadah untuk menggantarkan makanan yaitu tradisi nganteuran yang biasa dilakukan oleh masyarakat Sunda. Tradisi nganteuran biasanya dilakukan menjelang Hari Raya Idul Fitri maupun Idul Adha. Mengutip dari NU Jabarnganteuran mengisyaratkan tiga hal, yang pertama yaitu pengirim adalah seseorang yang memiliki sumber daya berlebih sehingga berkemampuan untuk memberi, lalu yang kedua yaitu barang atau benda yang hendak diberikan, dan ketiga yaitu penerima adalah orang yang menerima pemberian biasanya identik dengan seseorang yang berkekurangan secara ekonomi.

Berbagai macam makanan yang biasanya menjadi ciri khas ketika Hari Raya Idul Fitri maupun Idul Adha seperti ketupat, olahan daging, dan sayuran yang dikemas ke dalam rantang bertingkat untuk kemudian dihantarkan ke sanak saudara maupun tetangga yang disebut dengan nganteuran. Selain itu pula, tidak jarang wadah rantang tadi dihantarkan ketika kembali akan diisi lagi oleh menu makanan yang sama, atau bahkan biasanya diisi makanan dengan nilai yang lebih tinggi. Pada akhirnya, bisa diartikan juga bahwa rantang merupakan salah satu identitas dari pranata sosial masyarakat yang hidup dalam solidaritas. Lebih jauh lagi, praktik tukar-menukar makanan tadi dapat dicermati sebagai perwujudan nilai ajaran agama seperti bentuk rasa syukur pada Tuhan, dan etika saling hormat-menghormati dengan tetangga atas dasar tolong-menolong.

Pada akhirnya, selain untuk membawa bekal makanan rantang juga kerap menggunakan sebagai wadah hantaran makanan. Lalu dalam dimensi sosial dan spiritual, posisi rantang sebagai wadah hantaran makanan menjadi penting. Oleh karena, barangkali gambaran makna esensial dari tradisi nganteuran yang pernah dipraktikan para leluhur. Membawanya kembali untuk terus melestarikan tradisi, tidak salah bila penggunaan rantang sebagai wadah dalam tradisi nganteuran tetap lestari, karena tradisi tak hanya tentang merekatkan silaturahmi. Lebih dari itu, tradisi nganteuran sekaligus untuk menjaga bumi, karena dengan menggunakan wadah berulang kali pakai seperti rantang, maka akan membantu mengurangi tumpukan sampah wadah makanan.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

FM
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.