melestarikan budaya batik di era modern lewat tren berkain - News | Good News From Indonesia 2023

Melestarikan Budaya Batik di Era Modern Lewat Tren Berkain

Melestarikan Budaya Batik di Era Modern Lewat Tren Berkain
images info

#LombaArtikelPKN2023 #PekanKebudayaanNasional2023 #IndonesiaMelumbunguntukMelambung

Indonesia sudah tidak diragukan lagi akan keanekaragaman budayanya di kancah internasional. Salah satu budaya yang dikagumi oleh dunia adalah kain batik. Secara etimologi kata batik berasal dari bahasa Jawa, yaitu”tik” yang berarti titik / matik (kata kerja, membuat titik) yang kemudian berkembang menjadi istilah ”batik” (Indonesia Indah ”batik”, 1997, 14). Indonesia kini telah memiliki 38 provinsi yang memiliki beragam desain batik dengan ciri khasnya masing-masing. Oleh karena itu, UNESCO mengakui batik sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendari (Masterpieces of the Oral and Intangible of Humanity) pada tanggal 2 Oktober 2009. Sejak saat itu, tanggal 2 Oktober ditetapkan sebagai Hari Batik Nasional.

Sejak dulu masyarakat Indonesia terbiasa mengenakan kain batik sebagai pakaian keseharian, terutama menjadi kain bawahan. Namun, kebiasaan tersebut lambat laun mulai tergerus oleh zaman yang semakin modern seperti saat ini. Mungkin masih banyak diantara para Kawan GNFI yang menganggap memakai batik itu suatu hal yang ketinggalan zaman (kuno) sehingga enggan untuk memakainya, dan lebih memilih berpakaian modis dengan mengikuti tren budaya luar negeri.

Di era digital yang serba cepat menjadikan media sosial sebagai wadah dalam menyebarkan informasi terbaru kepada masyarakat. Banyak di antaranya yang menjadi viral dan menjadi tren di kalangan tertentu. Salah satu tren yang sedang populer di kalangan anak muda saat ini adalah tren berkain.

Sekilas Tentang Tren Berkain

Tren Berkain ini adalah suatu gebrakan baru untuk mengajak masyarakat terutama para pemuda Indonesia untuk kembali membiasakan penggunaan kain-kain tradisional Indonesia, seperti kain batik. Dengan cara memodifikasi kain tradisional agar tampak terlihat lebih fashionable dan modern. Tren berkain tidak hanya berfungsi untuk memperindah penampilan, tetapi juga dianggap dapat memupuk rasa cinta terhadap budaya serta memotivasi masyarakat untuk melestarikan kebudayaan Indonesia. Banyaknya unggahan di media sosial mengenai tren berkain menunjukkan kebanggaan masyarakat Indonesia akan kebudayaan sendiri.

Di samping itu, tren berkain juga dapat menjadi sarana untuk mengekspresikan dan mengkreasikan diri yang memakainya. Kawan GNFI dapat berpatisipasi dengan menggabungkan kain tradisional dengan busana sehari-hari atau aksesori lainnya seperti: bros, kalung, atau gelang. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan kain tradisional tidak selalu terkesan kuno. Sebaliknya, dengan memodifikasi kain tradisional, pemakainya dapat terlihat lebih elegan.

Menggunakan kain tradisional tidak hanya meningkatkan penampilan secara estetika, tetapi juga memberikan dampak positif pada ekonomi penjual kain tradisional. Dengan semakin tingginya minat masyarakat terhadap penggunaan kain tradisional, peluang penjualan kain semakin meningkat, yang berpotensi meningkatkan kesejahteraan bagi para pengrajin dan penjual kain serta memperkuat industri ekonomi batik di Indonesia.

Jenis Kain yang Sering Digunakan

https://unsplash.com/photos/person-holding-brown-metal-tool-8Bg8N8HtiWI

Bahan dasar kain menjadi hal yang penting dalam berkain, termasuk dalam tren berkain di Indonesia. Terdapat beragam jenis kain tradisional yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia, seperti batik, ulos, tenun, songket, lurik, sasaringan, endek, tenun dayak, sarung bugis, gringsing, dan tapis. Dari banyak jenis kain tradisional tersebut, batik menjadi salah satu yang paling terkenal dan banyak digunakan di Indonesia. Motif batik yang populer termasuk megamendung, sagon, parang, kawung, sekar jagad, truntum, tujuh rupa, sido asih, dan ceplok. Kain batik dibagi menjadi tiga kategori utama, yaitu batik tulis, cap, dan kombinasi. Ada juga jenis batik lukis, jumputan, dan printing dengan tampilan yang lebih unik dan tidak kalah menarik.

  1. Batik Tulis

Batik tulis merupakan jenis batik yang dibuat dengan cara menulis menggunakan alat bernama canting dengan cara menggoreskan lilin atau malam pada kain yang telah digambar pola menggunakan tangan. Batik dinilai memiliki harga yang lebih mahal karena dibutuhkan waktu yang lama dalam proses pembuatannya.

  1. Batik Cap

Batik cap yang pembuatannya menggunakan canting cap. Canting cap memiliki bentuk menyerupai stempel, tapi dengan dimensi lebih besar serta terbuat dari tembaga. Batik cap dinggap kurang bernilai dan harganya pun terbilang murah.

  1. Batik Kombinasi

Pembuatan batik kombinasi merupakan perpaduan antara batik tulis dan cap. Teknik pembuatan ini tercipa untuk menyempurnakan hasil batik cap yang umumnya hanya mampu membuat motif besar. Untuk kualitas kainnya masih setara dengan batik cap.

  1. Batik Lukis

Batik lukis adalah jenis batik yang pembuatannya melibatkan kegiatan melukiskan motif dengan malam pada kain putih. Teknik pembuatan batik lukis membutuhkan keterampilan seni yang tinggi. Semakin bagus hasilnya, maka semakin tinggi pula harganya

  1. Batik Jumputan

Batik jumputan ialah sejenis kain yang dibuat menggunakan teknik jumputan (ikat celup). Hasil dari teknik jumputan ini mirip dengan kaos tie dye.

  1. Batik Printing

Teknik pembuatan batik printing adalah yang paling modern sebab pembuatannya memang menggunakan mesin modern. Selain cepat, proses pembuatan juga tidak membutuhkan keterampilan khusus dan hasilnya sangat rapi. Namun, hal ini justru menurunkan nilai seninya.

Tips Mix and Match Outfit dengan Kain

Nah, gimana nih Kawan GNFI sudah termotivasi buat ikutan tren nya? dan masih bingung bagaimana cara berpartisipasi dalam tren berkain. Berikut ini tips mix and match outfit dengan kain yang bisa Kawan GNFI coba.

  1. Kain sebagai Bawahan

Wanita Memakai Kain Sebagai Bawahan | Foto: Dokumentasi Pribadi

Kain dapat menjadi pilihan yang sempurna untuk bawahan seperti rok, rok lilit, sarung, atau celana. Kawan GNFI dapat dengan mudah memadupadankan bawahan ini dengan atasan seperti kemeja, blus, atau blazer untuk menciptakan gaya formal yang elegan. Namun, jika Kawan GNFI ingin tampil lebih santai, kain juga dapat dipadukan dengan kaos, turtleneck, kemeja, crop top, atau cardigan.

  1. Kain sebagai Outer

Wanita Sedang Memakai Kain Sebagai Outer Wanita Memakai Kain Sebagai Outer | Foto: Dokumentasi Pribadi

Kain untuk atasan atau outerwear yang trendi. Dengan berbagai macam pilihan seperti tank top, kemben, vest, jaket, blazer, dan lain-lain. Kawan GNFI dapat menemukan gaya yang sesuai dengan kepribadian. Padukan dengan rok, celana kulot, celana jeans, atau tas mini yang stylish untuk penampilan yang modis dan percaya diri.

  1. Kain Sebagai Dress

Wanita Memakai Kain Sebagai Dress | Foto: Dokumentasi Pribadi

Untuk tampil feminin di acara formal atau santai, Kawan GNFI dapat modifikasi kain tradisional menjadi dress modern seperti one-shoulder atau strapless. Padukan dengan cardigan atau blazer untuk penampilan yang anggun dan modis.

  1. Kain Sebagai Obi Belt

Wanita Memakai Kain Sebagai Obi Belt | Foto: Dokumentasi Pribadi

Obi belt ini seperti ikat pinggang dengan bahan kain tradisional. Kawan GNFI dapat memakai obi belt ini sebagai pelengkap seperti aksesoris yang dapat memberikan kesan unik dan menarik.

Bicara soal tren berkain ini membuktikan bahwa kain tradisional memiliki keindahan dan nilai yang unik, jauh dari kesan kuno. Oleh karena itu, tidak ada salahnya jika kain tradisional menjadi tren modern. Dengan adanya tren ini, diharapkan dapat menginspirasi masyarakat untuk memperkaya budaya Indonesia yang ada. Mari kita dukung dan lestarikan keberagaman kain tradisional Indonesia ini dengan terus menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

HA
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.