#LombaArtikelPKN2023 #PekanKebudayaanNasional2023 #IndonesiaMelumbung untuk Melambung
Seperti yang kawan tau buah durian merupakan buah yang sangat enak,harum buahnya sangat semerbak sehingga buah ini cepat dikenali oleh sekitar.Daging durian juga memilki rasa yang manis legit dan membuat ketagihan untuk penyuka buah ini.Namun,tentu saja mengkonsumsi buah durian secara berlebihan juga tidak baik untuk kesehatan tubuh.
Di daerah kota Jombang,tepatnya di Kecamatan Wonosalam terdapat tradisi yang setiap tahunnya selalu ditungu oleh warga sekitar bahkan masyarakat umum yang tidak bertempat tinggal di daerah tersebut.Tradisi itu dikenal dengan sebutan KenDuren Wonosalam,kenduren sendiri memiliki makna asli ritual yang dipimpin oleh orang yang dituakan di satu lingkungan.KenDuren Wonosalam ini pertama kali diadakan di tahun 2012 yang merupakan ide dari para petani durian lalu disetujui oleh Kepala Desa dan masyarakat umum di Kecamatan Wonosalam.
Awal diadakannya KenDuren Wonosalam ini adalah hasil dari panen para petani durian di Kecamatan Wonosalam dengan cara distribusi berupa sumbangan dari masing-masing petani. Jumlah durian yang akan dijadikan acara kenduren ini mencapai ribuan buah durian.Buah durian yang digunakan untuk acara kenduren ini disusun dengan bentuk seperti tumpang,yaitu menjulang keatas.Semakin tahun jumlah durian yang dibuat untuk acara kenduren ini tentunya semakin meningkat,susunannya pun semakin tinggi.Uniknya,Jumlah durian untuk kenduren sama dengan tahun diadakannya kenduren tersebut.Kalau kenduren diadakan di tahun 2012 maka jumlah buah durian juga 2012.
Tujuan dari kegiatan kenduren ini ternyata juga ingin memberi edukasi kepada masyarakat bahwa durian asli Wonosalam itu memilki rasa yang unik dan berbeda dengan durian daerah lain.Karena uniknya dan memilki rasa yang khas ,terkadang sebagian penjual masih ada yang mengatakan durian yang mereka jual adalah durian Wonosalam padahal tidak. Agar masyarakat luar daerah wonosalam bisa tahu bagaimana rasa durian asli Wonosalam,maka ikut kenduren lah jawabannya.
Dampak KenDuren Wonosalam Bagi Warga Sekitar
Durian asli Wonosalam yaitu durian bido,durian simas,dan durian sintokong atau disebut durian lokal.Ternyata,dengan hadirnya budaya baru seperti Kenduren durian Wonosalam ini membuat wisata-wisata yang terdapat di daerah Wonosalam mengalami peningkatan jumlah pengunjung.Hal ini tentu memberikan dampak positif bagi warga dan pemilik wisata daerah wonosalam tersebut.Maka dari itu kenduren tersebut selalu dinanti oleh warga dan masyarakat sekitar.
Karena dampak yang dihasilkan dari acara kenduren ini mendapat respon positif.Menurut Kompas.com Kenduren Wonosalam Tradisi Berbagi Durian Sekaligus Promosi Wisata menyatakan bahwa Pemkab Jombang,lanjut Mundjidah memberikan anggaran sebesar 20 miliar untuk pengembangan potensi wisata alam di Wonosalam.Salah satunya,perbaikan jalan menuju Wonosalam.
"Jalanan akan lebih lebar,sarana prasarana pendukung pengembangan wisata akan diperbaiki.Kedepan wisata alam Wonosalam akan dikelola secara profesional,"katanya.
Kenduren Durian Wonosalam Di Tahun 2023
Sukses Puncak Acara Kenduren Durian Wonosalam Tahun 2023 l jombangkab.co.id
Di tahun 2023 bulan Mei kemarin,KenDuren Wonosalam diadakan dan dihadiri oleh banyak masyarakat mulai dari warga sekitar sampai masyarakat umum yang berada di luar Kecamatan Wonosalam.Buah durian yang disediakan sebanyak 2023 buah,tentu saja itu bukan jumlah yang sedikit.Dan buah itu dibagikan secara gratis kepada para peserta kenduren.Acara ini berlangsung di Lapangan Kecamatan Wonosalam,dihadiri oleh Bupati dan Wakil Bupati Jombang,Forkopimda Kabupaten Jombang,Deputi Bidang Produk Wisata & Penyelenggara Event Kemenparekraf RI,Asisten Pemerintahan dan Kesra Setdaprov Jawa Timur,Sekretaris Daerah Kabupaten Jombang, dan Jajaran Kepala OPD Kabupaten Jombang.
Untuk pembagian buah durian,dibagi menjadi tiga kelompok.Kelompok pertama,kelompok yang sudah punya penyedia E katalog menyiapkan 800 durian. Kelompook kedua, pemdes di Kecamatan Wonosalam menyediakan 800 durian. Kelompok ketiga,Asosiasi Komoditas Wonosalam(Askom) menyiapkan 423 buah durian.
Susunan acaranya yaitu dimulai dari pukul 08.00 WIB diisi dengan hiburan musik dangdut.Dilanjutkan acara seremonial pukul 10.00-11.00 WIB. Kirap tumpeng desa digelar pukul 11.00-12.00 WIB. Dan rebutan tumpeng desa dan gunungan durian pukul 12.00 sampai selesai. Untuk mengantisipasi agar tidak ada yang terluka panitia membentuk tim yang terdiri dari 12 TNI, 8 Polisi, 28 Banser, 28 Pemuda Pancasila, 16 Karang Taruna, 18 Perhutani, 10 Tahura, dan 15 Pemuda yang ditugaskan menurunkan durian dari gunungan.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News