ragam budaya banten jawara - News | Good News From Indonesia 2023

Ragam Budaya Banten Jawara

Ragam Budaya Banten Jawara
images info

Ragam Budaya Banten Jawara #LombaArtikelPKN2023 #PekanKebudayaanNasional2023 #IndonesiaMelumbung untuk Melambung

Provinsi banten berdiri pada tanggal 4 Oktober 2000, pada masa itu banten memisahkan diri dari Provinsi Jawa Barat dan membentuk provinsi sendiri. Kesultanan Banten sendiri memiliki masa kejayaan pada masa pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa ( 1631 – 1692 ).

Bukti dari kejayaan Kesultanan Banten dapat ditelusuri dari berbagai literatur. Sedangkan bukti fisik dapat ditemukan sisa peninggalan berupa situs bangunan keraton Surosowan Kesultanan Banten, peniggalan lainnya seperti Museum Kepurbakalaan Banten dan Masjid Agung Banten, semua beradadi kawasan Banten Lama, Kecamatan Kasemen, Kota Serang.

Masjid agung Banten adalah salah satu peninggalan Kesultanan Banten yang dimana masjid tersebut didirikan oleh Sultan Maulana Hasanudin atau putera dari Sunan Gunung Jati. Masjid Agung Banten sendiri sudah berdiri ± sekitar 4 abad, dan masjid tersebut masih berdiri kokoh dan terawat dengan baik.

Di dalam masjid terdapat sebuah museum, museum tersebut menyajikan berbagai macam informasi mengenai perjalanan islam di banten serta warisan berharga dari masa lalu. Wisatawan juga dapat melihat pecahan batu karang berelief di bekas reruntuhan gerbang Istana Surosowan. Wisatawan patut mengunjungi Keraton Surosowan yang menjadi pusat pemerintahan Kesultanan Banten yang dibangun pada masa pemerintahan Sultan Maulana Hasanudin.

Selain Masjid Agung Banten adapun Batik khas dari suku baduy yang bermotif Tapak Kebo, mengapa di sebut Tapak Kebo ? menurut etizens.com, Batik Baduy adalah cerminan dari kesederhanaan, keunikan dan nilai karya seni budaya yang lahir dari kearifan lokal masyarakat yang mendiami gunung kedeng di pegunungan Halimun Utara.

Batik Baduy memiliki corak kreweng terwengkal dengan warna dasar yang sederhana yaitu hitam dan biru tua, warna tersebut memiliki makna sebagai kecintaan masyarakat baduy kepada alam. Motif Batik Baduy pada akhirnya menjadi pusat inspirasi dari kelahiran motif – motif batik di wilayah Banten.

Baru – baru ini warna – warna lain telah ditambahkan ke dalam rangkaian motif batik baduy, motif – motif batik baduy juga bervariasi seperti motif tapak kebo, motif burung merak, motif sabodo akangbelimbing, dayang sumbi dan lain-lain yang mencerminkan alam dan gaya hidup yang mendominasi oleh pertanian.

Pasti kalian sudah tidak asing lagi mendengar kata suku Baduy, yap Suku Baduy adalah Suku asli pedalaman yang berasal dari provinsi banten dan mereka menolak perkembangan teknologi zaman sekarang dan sulit untuk terdokumentasikan. Dilansir dari CNN Indonesia dan pramborsfm Orang baduy sering menyebut dirinya Urang kanekes atau Orang Kanekes.

Kata “Baduy” merupakan sebutan dari peneliti Belanda yang mengacu pada kesamaan Suku Baduy dengan kelompok Arab Badawi yang suka bermigrasi dari satu tempat ke tempat yang lainnya ( Nomaden). Suku Baduy ini bermukim di kaki pegunungan Kendeng di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak. Sekitar 40 Km dari Rangkasbitung, Pusat Kota di Lebak, Banten.

Menurut indonesiakaya.com Mata pencaharian Suku Baduy umumnya adalah berladang dan bertani. Alamnya yang subur dan berlimpah mempermudah suku ini dalam menghasilkan kebutuhan sehari-hari. Hasilnya berupa kopi, padi, dan umbi-umbian yang menjadi komoditas yang paling sering dikonsumsi oleh masyarakat suku Baduy tersebut.

Saat berladang dan bertani suku baduy tidak menggunakan kerbau ataupun sapi untuk membajak sawah melainkan menggunakan anjing karena hal tersebut sangat dilarang guna menjaga kelestarian alam.

Kelestarian alam juga sangat berlaku dalam membangun rumah adat mereka yang terbuat dari kayu dan bambu. Rumah-rumah di sini dibangun dengan batu kali sebagai bahan pondasi. Terdapat 3 ruangan dalam rumah adat Baduy dengan fungsinya masingmasing yang berbeda.

Bagian depan di pergunakan untuk menerima tamu ataupun menenun bagi kaum perempuan, Bagian tengah di pergunakan untuk Ruang Keluarga dan Tidur, dan Ruang belakang digunakan untuk memasak dan tempat menyimpan hasil ladang ataupun padi. Wilayah suku baduy telah ditetapkan sebagai cagar budaya oleh pemerintah daerah Lebak pada tahun 1990.

Kawasan yang melintas dari desa Ciboleger hingga Rangkasbitungini telah menjadi tempat bermukimnya Suku Baduy yang menjadi suku asli Provinsi Banten.[NADIROH/PESERTAPKN2023]

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

NZ
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.