Bekasi bisa dibilang bukanlah daerah yang populer sebagai tujuan wisata. Namun, bukan berarti tak ada tempat menarik yang bisa didatangi saat jalan-jalan di sana.
Salah satu tempat yang bisa didatangi sebagai tujuan wisata adalah Museum Bekasi. Sebagaimana museum pada umumnya, Museum Bekasi tentu punya kekhasannya sendiri, yang mana tak lain dan tak bukan adalah koleksi-koleksinya yang bertema kebudayaan dan sejarah Bekasi.
Ingin tahu lebih dalam tentang Museum Bekasi? Berikut info-info seputar Museum Bekasi mulai dari sejarah, alamat, jam buka, hingga harga tiketnya yang telah dihimpun GNFI.
Museum Batik Sudah Dibuka, Jadi Sarana Baru untuk Pengetahuan Tentang Batik
Sejarah Gedung Juang yang Kini Jadi Museum Bekasi
Museum Bekasi memang tergolong baru. Meski demikian, gedung tempat di mana museum itu berada ternyata sudah tua dan memiliki sejarah yang panjang.
Sebelum dijadikan museum, bangunan Museum Bekasi adalah tempat bersejarah yang kemudian dikenal dengan nama Gedung Joeang 45. Museum baru hadir di sana sejak 2020.
Ternyata, Gedung Joeang 45 pun bukan nama pertama yang diberikan untuk bangunan yang jadi Museum Bekasi. Awalnya, gedung tersebut bernama Landhuis Tamboen.
Landhuis Tamboen, yang juga dikenal dengan nama Gedung Tinggi, adalah salah satu peninggalan bersejarah yang berasal dari l awal abad ke-20. Laman Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia mencatat bahwa bangunan ini dibangun oleh keluarga Khouw van Tamboen.
Mengusung gaya arsitektur campuran China dan Eropa, pembangunan Landhuis Tamboen dilakukan dalam dua tahap. Pada tahap pertama, prosesnya berlangsung pada 1906 hingga 1910
Kemudian, pada tahun 1925, tahap kedua pembangunan dijalankan.
Bangunan utama Landhuis Tamboen memiliki dua lantai. Menariknya, di sana ada pintu yang diduga adalah akses menuju ruang bawah tanah. Sayangnya, pintu tersebut sudah ditutup secara permanen, menyisakan misteri tentang apa yang mungkin ada di dalamnya.
Di sekitar bangunan utama, terdapat empat bangunan kecil. Keempat bangunan tersebut juga difungsikan sebagai museum.
Rohmat Kurnia dalam Tempat dan Peristiwa Sejarah di Jawa Barat menjelaskan jika Landhuis Tamboen dulunya digunakan sebagai salah satu basis pertahanan militer Belanda di Bekasi. Setelah Belanda terusir dari Bekasi, kepemilikan rumah beralih ke tangan tuan tanah keturunan China bernama Kouw Oen Huiy hingga 1942.
Saat perjuangan kemerdekaan Indonesia berkecamuk pada 1945, Komite Nasional Indonesia (KNI) mengambil alih Gedung Joeang dan menjadikannya kantor pemerintahan Kabupaten Jatinegara sekaligus pusat komando untuk bertempur melawan Sekutu. Itu juga yang menyebabkan gedung tersebut sempat menjadi target serangan Belanda dari darat dan udara.
Ada 817 Koleksi yang Terdampak Kebakaran, Apa yang Dilakukan Museum Nasional?
Koleksi Museum Bekasi
Sejak sebelum masuk, pengunjung langsung akan melihat indahnya bangunan museum yang memang kental dengan gaya bangunan peninggalan era kolonial.
Salah satu hal yang cukup menarik perhatian adalah bagian atap museum yang unik, tepatnya berupa atap tumpang yang dimodifikasi.
Di dalam museum lebih banyak lagi benda-benda dari masa lalu yang juga memukau. Pengunjung diajak melihat benda-benda peninggalan peradaban manusia di Bekasi pada masa lalu. Salah satu koleksi menarik yang ada di sana adalah kerangka manusia Bunian
Koleksi menarik lainnya adalah peta Bekasi pada masa kolonial. Lewat peta itu, pengunjung dapat mencari tahu apakah wilayah Bekasi pada saat ini sama seperti masa lalu. Plus, ada diorama yang menggambarkan peristiwa-peristiwa penting di Bekasi.
Menariknya, Museum Bekasi menggunakan pendekatan teknologi dalam menyajikan koleksinya. Tidak hanya benda-benda fisik, museum ini juga punya koleksi digital.
Koleksi digital di Museum Bekasi resmi dibuka untuk umum pada 19 Maret 2021. Saat baru masuk, pengunjung akan disajikan layar besar yang menampilkan sosok para pahlawan. Tinggal pilih figur pahlawannya, penjelasan mengenai profil mereka akan langsung muncul.
Berjalan sedikit ke dalam, ada augmented reality yang menampilkan suasana Kerajaan Tarumanagara. Karena augmented reality ini mampu menghadirkan suasana yang benar-benar nyata dan terasa mirip dengan aslinya, pengunjung seakan diajak pergi ke masa lalu menggunakan mesin waktu. Jika masih ingin menikmati serunya suasana masa lampau secara nyata, jangan lewatkan pula virtual reality yang menggambarkan sepak terjang rakyat Bekasi saat berjuang.
Di dinding museum, terdapat buku dalam bentuk elektronik. Lazimnya buku biasa, buku elektronik ini halamannya bisa dibolak-balik dan setiap halaman akan menampilkan kisah tertentu dalam bentuk video.
Ada juga ruangan yang mirip bioskop, lengkap dengan susunan kursi-kursi serta sebuah layar raksasa di bagian depan. Layar menayangkan video mengenai perjuangan masyarakat pada masa lalu.
Melihat Koleksi Museum Lampung yang Dirintis Sejak 1975
Cara ke Museum Bekasi
Secara administratif, Museum Bekasi berlokasi di Jalan Sultan Hasanudin No.39, Setiadarma, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Datang ke Museum Bekasi tidak sulit. Aksesnya terbilang mudah karena terletak di pinggir Jalan Raya Pantura dan bersebelahan dengan Stasiun Tambun.
Stasiun Tambun melayani perjalanan Kereta Commuter Line yang melayani rute Cikarang-Kampung Bandan. Untuk sampai ke Museum Bekasi, Anda tinggal naik kereta tersebut, turun di Stasiun Tambun, lalu dilanjutkan dengan berjalan kaki sedikit lagi.
Kereta Commuter Line juga tersedia sejak pagi hingga larut malam. Jadi, Anda tidak perlu khawatir ketinggalan kereta saat pergi dan pulang dari Museum Bekasi.
Museum MACAN Terbitkan Buku untuk Mengenal Dua Dekade Karya Melati Suryodarmo
Harga Tiket dan Jam Buka Museum Bekasi
Sebelum mengunjungi Museum Bekasi, Anda perlu mengetahui harga tiket dan jam bukanya. Jangan sampai Anda datang saat museum sedang tutup.
Museum Bekasi buka pada hari Selasa sampai Minggu. Museum hanya tutup pada hari Senin sehingga Anda dapat menikmati akhir pekan di sana.
Selama Selasa sampai Minggu, Museum Bekasi buka dari pagi sampai sore hari, tepatnya pada pukul 09.00 sampai 16.00 WIB.
Pengelola Museum Bekasi tidak memberlakukan tarif masuk kepada pengunjung. Dengan kata lain, masyarakat bisa menikmati koleksi Museum Bekasi secara gratis. Karena itu pula, Museum Bekasi layak menjadi tujuan bagi Anda yang menginginkan wisata yang hemat biaya namun edukatif.
Deretan Museum di Bogor Ini Cocok Jadi Tujuan Jalan-jalan
Aneka Event di Museum Bekasi
Museum Bekasi tidak hanya menyajikan pemandangan gedung tua dan koleksinya yang bersejarah. Ada pula berbagai event menarik yang biasa dihelat di sana.
Ya, pemerintah memang memanfaatkan Museum Bekasi untuk banyak fungsi. Dengan demikian, banyak pula ragam aktivitas di sana.
Museum Bekasi bahkan pernah digunakan untuk olahraga. Setiap hari Minggu pagi, Dinas Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Disbudpora) Kabupaten Bekasi menggelar senam bersama warga lanjut usia (lansia). Sambil berolahraga, warga diedukasi soal keberadaan Museum Bekasi.
Untuk mengetahui jadwal event yang akan diselenggarakan di Museum Bekasi, Anda dapat mengikuti akun resmi museum. Di san, info-info terbaru dari pengelola selalu dipublikasikan, termasuk tentunya info seputar event-event seru.
Itulah sekilas informasi mengenai Museum Bekasi, destinasi wisata edukatif yang bermanfaat untuk berkenalan lebih dekat dengan sejarah dan budaya Bekasi. Tertarik berkunjung?
Mengunjungi Museum Kebangkitan Nasional: Dari STOVIA, Boedi Oetomo, hingga Gedung Eks KNIL
Referensi:
- https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/dpk/gedung-juang-tambun-saksi-sejarah-di-bekasi/
- https://www.bekasikab.go.id/index.php?mact=News,cntnt01,detail,0&cntnt01articleid=2598&cntnt01returnid=58
- Kurnia, R. (2009). Tempat dan Peristiwa Sejarah di Jawa Barat. PT Sarana Panca Karya Nusa.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News