Inilah serba-serbi Benteng Martello. Bangunan tua yang menyimpan kisah tentang jejak kolonialisme Eropa di Nusantara.
Kawan GNFI yang sudah menonton film Petualangan Sherina 2 tentu ingat dengan sebuah momen yang tampil di bagian akhir cerita. Sherina dan Saddam diceritakan berlibur bersama di sebuah tempat bernama Benteng Martello.
Di sana, Saddam menjelaskan sekelumit asal-usul Benteng Martello kepada Sherina. Dituturkannya bahwa Benteng Martello merupakan sarana pertahanan yang digunakan Belanda guna menangkal serangan Portugis di perairan Batavia.
Menuju Bangka Belitung Sebagai Tujuan Wisata dengan Prinsip Berkelanjutan
Sejarah Benteng Martello
Benteng Martello merupakan sebuah benteng tua yang terletak di Kepulauan Seribu. Perlu diketahui, setidaknya ada empat benteng yang bernama Benteng Martello di sana, yakni di Pulau Bidadari, Pulau Kerkhof (pulau kelor), Cipir, dan Onrust.
Benteng Martello yang didatangi Sherina dan Saddam adalah yang terletak di Pulau Kelor. Pulau tersebut secara administratif masuk ke dalam wilayah Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan.
Benteng Martello diketahui aktif digunakan pada era 1800-an. Bisa dibilang, benteng ini adalah saksi bisu kolonialisme yang dilakukan oleh bangsa Eropa di Bumi Nusantara. Bahkan, di tempat ini pula para kolonialis Eropa bersaing untuk menancapkan pengaruhnya dan memperluas tanah jajahan.
Sebagaimana dijelaskan Saddam kepada Sherina, Benteng Martello memang dulunya digunakan Belanda untuk menghalau serangan musuh. Selain itu, benteng juga bisa digunakan untuk keperluan lain, misalnya galangan kapal.
Laman Jakarta Tourism mencatat bahwa Benteng Martello dibangun dengan bata merah yang membentuk lingkaran, sedangkan tingginya adalah 12 meter dan tebal dindingnya 2,5 meter. Tak mengherankan apabila benteng ini begitu kokoh.
Di dalam benteng, terdapat beberapa ruangan dengan fungsi yang berbeda-beda. Ada ruangan yang berfungsi sebagi tempat penyimpanan amunisi, penyimpanan air bersih, juga ruangan tidur petugas jaga sekaligus tempat pengintaian.
Meski kokoh, sayangnya Benteng Martello tidak berumur panjang. Pada abad ke-17 pula penggunaan benteng sebagai sarana pertahanan harus dihentikan. Penyebabnya adalah kerusakan berat akibat bencana gempa dan tsunami menyusul meletusnya Gunung Krakatau pada 1883.
Tertarik datang ke Benteng Martello? Tentu saja Anda dapat datang ke sana. Dari daratan Jakarta, Anda perlu menaiki kapal. Dari Pantai Ancol, perjalanan ke Pulau Kelor membutuhkan waktu sekitar satu jam jika menggunakan speed boat.
Menariknya lagi, ada pula berbagai spot menarik lain di Pulau Kelor yang juga tak kalah menarik, misalnya peninggalan sejarah yakni kuburan Kapal Tujuh.
Mengunjungi Bukit Kasih, Objek Wisata yang Tawarkan Spirit Religiusitas
Referensi:
- https://jakarta-tourism.go.id/article/pulau-lain-lain/pulau-kelor
- https://jakarta-tourism.go.id/article/enjoy-peninggalan-sejarah/benteng-martello
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News