Pada era digital saat ini, tak dapat dipungkiri perkembangan komunikasi dan teknologi informasi berkembang sangat pesat, khususnya sosial media. Sayangnya, kemudahan dalam mengakses berbagai informasi serta kemudahan dalam mencari dan mencapai berbagai hal malah disalahgunakan oleh beberapa pihak.
Tapi berbeda dengan mbak Veda, maraknya penggunaan sosial media di kalangan muda menjadi alasan mbak Veda untuk melancarkan aksinya menjangkau dan membantu para korban pelecehan seksual dengan sosial media sebagai wadah. Justitia Avila Veda, lebih akrab dipanggil Veda berprofesi sebagai advokat gender, mengawali aksinya dengan sebuah cuitan di twitter yang berisikan kebutuhan pelayanan tindak seksual, bagi yang mengalami kejahatan seksual, mbak Veda terbuka untuk saling berbicara dan membantu ke ranah hukum. Tweet ini viral pada saat itu, ada banyak pesan masuk yang diterima oleh mbak Veda. Selain itu, melalui tweet ini mbak Veda bertemu dengan pengacara lainnya yang memiliki tekad yang sama untuk membantu para korban kejahatan seksual.
Mengenal Kerupuk Klejat, Kerupuk dari Kerang Laut Khas Bali
Tekad untuk membantu
Pada awalnya, keinginan mbak Veda ini terjadi karena keresahan pribadi terhadap maraknya kejahatan seksual. Mbak Veda memahami bahwa tidak semua orang berani untuk speak up terhadap kondisinya, hal itu dikarenakan ketakutan korban akan reaksi yang akan diterimanya. Sahabat GNFI pun mungkin tahu, ada banyak korban pelecehan yang akhirnya dikucilkan karena perbuatannya yang dianggap kotor padahal dia tidak secara sukarela melakukan dan menerimanya. Selain itu, dampak yang dialami oleh para korban ini tidak main-main, selain dampak pada fisik seperti penyakit menular, mendapat luka dan rasa sakit, korban juga terancam mengalami penderitaan secara mental yang bisa saja berakhir pada bunuh diri.
Mbak Veda membangun inisiatif untuk bisa membantu para korban dengan menyediakan ruang untuk berbagi tanpa khawatir diskriminasi maupun justifikasi. Serta membantu para korban agar bisa secara mudah mendapat akses untuk memperjuangkan hak mereka.
Mbak Veda menyediakan bantuan ruang atau wadah untuk konsultasi yang bisa dilakukan secara online dan ini gratis, bagi kawan GNFI yang mungkin mengalami kekerasan seksual atau orang di sekitar yang mengalaminya bisa menghubungi mbak Veda dan kawan-kawannya karena mereka secara terbuka menerima siapapun.
Selain ruang untuk konsultasi, mbak Veda juga menyediakan layanan dan akses untuk para korban. Layanan secara hukum, mbak Veda akan membantu para korban untuk mencapai hak nya. Selain membantu secara hukum, mbak Veda juga memiliki mitra psikolog dan medis, karena seperti yang disebutkan di paragraf sebelumnya, korban kekerasan seksual tidak hanya mengalami penderitaan fisik tapi juga mental. Sehinggga bantuan dari para profesional ini sangat dibutukan.
Menuju Pariwisata Berkelanjutan, Roadmap Dekarbonisasi Pariwisata di 5 DPSP Dikembangkan
Berbagai tantangan yang dialami
Tekad dan aksi yang dilakukan mbak Veda ini tidak selalu berjalan mulus, ada beberapa tantangan yang dihadapi mbak Veda dan kawan-kawan selama ini, diantaranya yaitu keterbatasan akses layanan para profesional psikollog atau medis yang ramah kepada korban dan tidak semua daerah bisa memberikan akses cepat untuk hal ini terutama di daerah-daerah yang cukup dalam. Mbak Veda juga menyebutkan bahwa Indonesia itu luas, bisa saja penanganan di Indonesia bagian Timur dan Barat berbeda sehingga ini juga menjadi tantangan tersendiri untuk melewati dan menjangkau para korban. Selain itu, penyelesaian melalui hukum melalui proses yang cukup lama, belum lagi untuk menunggu surat putusan pengadilan yang lamanya bisa satu tahun.
Tetapi tantangan ini tidak membuat mbak Veda berhenti, mbak Veda menyebutkan bahwa kekerasan seksual akan terus ada, para korban juga terus ada sehingga dia tidak bisa menghentikan aksinya ini. Kata-kata seperti “kapan sih kita tidaak dilecehkan?” atau “kapan mereka berhenti untuk catcalling dan melakukan pelecehan?” pertanyaan tersebut menjadi sebab mbak Veda untuk terus melancarkan tekad dan aksinya.
Mbak Veda juga merasakan ada banyak orang yang terbantu melalui tekadnya dan ini menjadi angin segar disaat merasa lelah. Mbak Veda meyakinkan para para rekannya “ini memang melelahkan tapi ayo kita bangkit lagi, mereka masih membutuhkan kita”. Mbak Veda hanya berharap agar para korban bisa mencapai hak nya, selain itu mbak Veda juga berharap agar suatu saat nanti akses layanan untuk para korban bisa dipermudah dan bisa menjangkau daerah-daerah pedalaman.
#kabarbaiksatuindonesia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News