tradisi merawat sapi meugang sebagai simbol kehormatan pria di aceh - News | Good News From Indonesia 2023

Tradisi Merawat Sapi Meugang sebagai Simbol Kehormatan Pria di Aceh

Tradisi Merawat Sapi Meugang sebagai Simbol Kehormatan Pria di Aceh
images info

Masyarakat Aceh begitu merawat sapi-sapi mereka. Di kandang-kandang yang terasing, sapi-sapi ini dipelihara secara istimewa. Mereka dilayani dan dijaga laksana raja karena nantinya akan disembelih demi mengangkat kehormatan seorang laki-laki.

Isya, selama empat bulan terakhir tidak tidur serumah dengan istrinya, tetapi dengan sekawanan sapi. Tempatnya di sebuah kandang yang tersembunyi di antara semak dan rerimbunan pohon di Gampong Lam U, Aceh Besar.

“Di tempat itulah, hingga empat bulan ke depan, Isya bakal melewatkan hari bersama sapi-sapi meugang yang dititipkan kepadanya,” tulis Ahmad Arif dan Budi Suwarna dalam Tradisi: Sapi dan Kehormatan Lelaki yang dimuat Kompas.

Mengenal Jenis Sapi Kurban yang Ada di Indonesia

Snouck Hurgronje dalam The Achehnese menyebut bahwa sapi meugang adalah sapi jantan pilihan yang dipersiapkan untuk dipotong para saat meugang yaitu tradisi menyambut awal Ramadhan.

“Meugang menjadi perayaan utama di Aceh selain peringatan malam Lailatulkadar, Idul Fitri, dan Idul Adha pada abad ke 17. Pada hari itu, masyarakat Aceh akan memborong daging sapi dan mengolahnya jadi aneka masakan lezat,” ucapnya.

Dilarang dipamerkan

Isya telah terbiasa hidup di kandang ketika memasuki musim memelihara sapi meugang. Dirinya hanya meninggalkan kandang saat shalat atau menonton pertandingan sepak bola di televisi di sebuah kedai kopi.

Sebagaimana pemeliharanya, kehidupan sapi meugang juga terasing dari dunia luar. Mereka tak bisa berkeliaran dan berbaring di jalan raya seperti kawanan sapi lain di seantero Aceh.

Ruang hidup sapi-sapi itu praktis hanya berkutat dalam kandang agar terlindung dari paparan sinar matahari dan hujan. Hanya sebulan sekali sapi-sapi itu keluar kandang ketika akan dimandikan.

Sejarah Hari Ini (6 Oktober 1957) - Karapan Sapi Pertama di Jombang

“Sapi-sapi itu tidak boleh diumbar seperti sapi-sapi biasa. Mereka tidak boleh banyak bergerak,” jelas Isya.

Sapi Meugang memang diperlakukan layaknya raja. Pemeliharanya memberikan bertumpuk-tumpuk pakan istimewa. Secara rutin, sapi-sapi itu pun dicekoki dengan jamu yang terdiri dari lengkuas, bunga kecombrang, sejenis jeruk lokal.

Bahkan para pemeliharanya juga menjaga sapi-sapi itu dari gigitan serangga dengan membakar ranting-ranting dan dedaunan yang mengeluarkan asap. Hal ini dilakukan agar nantinya menghasilkan sapi istimewa.

“Prinsipnya yang boleh digigit serangga hanya penjaga, sapinya tak boleh,” ucapnya.

Gengsi laki-laki

Ketika meugang tiba, sapi-sapi itu digiring ke Pasar Hewan di Aceh Besar untuk dinilai berat dan harganya oleh para pedagang sapi. Azhari Abdullah, sudah hafal apakah sapi dipelihara dengan cara meugang atau tidak.

“Tak perlu dijelaskan, saya tahu itu sapi meugang atau bukan, termasuk taksiran berat daging dan harganya,” ujar Azhari.

Kawanan sapi meugang itu selanjutnya disembelih di awal sekaligus ujung kebebasannya. Dagingnya akan menjadi rebutan banyak orang. Karena dipercaya daging sapi meugang adalah simbol kehormatan laki-laki.

Merawat dan Menjaga Tradisi Karapan Sapi

“Semakin banyak daging sapi meugang yang bisa dibawa pulang seorang laki-laki, semakin terhormat dia di mata istri,” kata Reza Idria, antropolog dari IAN Ar-Raniry, Banda Aceh.

Karena itulah berapapun harga daging api meugang, laki-laki Aceh akan membelinya. Tetapi jarang sekali ada lelaki Aceh yang tak sanggup membawa daging sapi saat meugang. Selama mau bergaul dengan tetangga, misalnya dengan membantu memotong.

“Itulah jalan keluar yang disediakan adat untuk menjaga kehormatan lelaki. Tujuannya agar tak ada laki-laki yang terjungkal kehormatan karena sapi,” pungkasnya.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

RK
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.