madumongso suguhan khas manis hajatan - News | Good News From Indonesia 2023

Madumongso, Suguhan Khas dan Manis saat Hajatan

Madumongso, Suguhan Khas dan Manis saat Hajatan
images info

Di Indonesia, ada beragam kuliner termasuk jajanan tradisional khas yang tersebar di seluruh daerah, bahkan jumlahnya mencapai ribuan jenis. Dikutip dari detikfood, pakar kuliner senior Prof. Dr. Ir. Murdijati Gardjito menyampaikan "Ada 3.259 itu yang saya tahu namanya saja,". Daftar kuliner ini pun masih bisa bertambah karena masih banyak kuliner yang belum diketahui namanya.

Rasa dari jajanan tersebut beraneka ragam, ada yang memiliki rasa asin, manis, dan gurih. Yang mana sebagian darinya juga dipengaruhi oleh budaya lain seperti China, India, Arab, Malaysia, Spanyol, Portugis, dan Belanda.

Dengan banyaknya jumlah makanan dan jajanan tersebut, beberapa diantaranya bisa dikonsumsi sebagai camilan sehari-hari dan beberapa yang lainnya terkadang hanya dijumpai ketika ada acara atau dalam bahasa Jawa biasa disebut dengan "hajatan" seperti perayaan pernikahan, syukuran khitanan, pengajian, dan juga hari raya. Salah satu suguhan berupa makanan yang biasanya dijumpai dalam agenda hajatan adalah madumongso.

Madumongso adalah makanan berupa jajanan tradisional yang berasal dari fermentasi ketan hitam atau biasa dikenal dengan tape ketan hitam yang diolah dengan santan dan gula.

Bentuk dan warnanya mirip dengan jenang dodol, namun agak kasar, serta memiliki rasa manis dan sedikit asam karena terbawa oleh hasil fermentasi ketan hitam. Tampilannya menarik karena dibungkus berbentuk ukuran kecil-kecil dengan menggunakan plastik bening bermotif atau kertas minyak berwarna warni. Hal ini dapat membuat seseorang penasaran untuk mencobanya.

Baca juga: Tradisi Berbagi Kolak Ayam, Warisan Sunan Dalem yang Dirawat Warga Gresik

Lalu, kenapa ya jajanan ini diberi nama madumongso? Yuk, simak kisahnya!

Dikutip dari Kompasiana, madumongso berasal dari kata "madu" yang menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) adalah cairan yang mengandung zat gula pada sarang lebah atau bunga (rasa manis). Sedangkan "mongso", berasal dari bahasa Jawa yaitu dimongso yang dalam bahasa Indonesia artinya adalah dimakan. Maka, madumongso bisa diartikan dengan makanan yang mengandung bahan cair yang rasanya manis seperti madu dan siap untuk dimakan.

Konon jajanan ini sudah ada sejak zaman Kerajaan Mataram Kuno sebagai suguhan tamu-tamu maupun untuk acara ritual kerajaan dan merupakan kategori makanan yang elit karena harga bahan ketan yang mahal dan juga langka.

Seiring berjalannya waktu, ketan juga menyebar luas sehingga dapat menjangkau masyarakat umum dan tidak hanya terbatas untuk kalangan kerajaan saja. Selain itu, pembuatan madumongso pada kalangan masyarakat ini dilatarbelakangi oleh pengolahan tape ketan hitam yang tidak tahan lama, sehingga masyarakat mulai mencari alternatif lain dengan mengolahnya kembali dengan cara digongso atau dimasak kembali.

Meskipun madumongso ini tersedia ketika ada acara tertentu, Kawan GNFI juga bisa membuatnya sendiri di rumah karena bahan-bahan untuk membuatnya cukup mudah ditemukan. Berikut daftar bahannya:

1. Tape ketan hitam 500gr.,

2. Gula merah 200 gr,

3. Gula pasir 100 gr,

4. Santan kental 300 ml

5. Garam 1/2 sdt.

Catatan: adonan ini bisa dibungkus menjadi 20 bungkus berukuran kecil dalam plastik atau kertas minyak warna-warni.

Baca juga: Nikmatnya Buka Puasa dengan Toge Panyabungan, Santapan Ala Medan yang Tak Mengandung Tauge

Berikut adalah langkah pembuatannya:

1. Rebus santan, gula merah, gula pasir, dan garam dengan panci anti lengket. Masak sampai mendidih dan gula larut dengan api kecil.

2. Masukkan tape ketan, lalu aduk hingga merata.

3. Masak secara terus menerus hingga air menyusut habis, adonan mengental, tanak, dan kalis.

4. Angkat adonan, kemudian dinginkan dalam wadah dan tunggu sampai madumongso benar-benar dingin.

5. Madumongso siap dikemas dalam plastik maupun kertas minyak warna-warni.

Jika Kawan ingin lebih mudah dan segera menikmati madumongso, jajanan ini bisa dibeli di pusat oleh-oleh terdekat. Selamat mencoba!

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

FI
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.