Kawan GNFI pasti sudah tak asing lagi dengan istilah sustainability atau yang dalam bahasa Indonesia artinya ‘keberlanjutan’. Sederhananya, keberlanjutan merupakan upaya untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik dengan memanfaatkan sumber daya yang ada saat ini, tetapi juga memikirkan kelangsungan generasi di masa depan.
Seiring dengan meningkatnya kesadaran akan pola hidup yang ramah lingkungan, keberlanjutan telah diperhatikan dan diprioritaskan oleh banyak orang. Dilansir GreenMatch, ada 10 tren keberlanjutan global 2023 yang diperkirakan akan menjadi agenda masyarakat dunia. Apa saja itu? Simak selengkapnya, yuk!
1. Peningkatan Penggunaan Energi Terbarukan
Survei yang dilakukan GreenMatch melaporkan, hampir setiap orang setuju bahwa pada 2023 akan terlihat adanya peningkatan dalam penggunaan energi terbarukan. Dengan beralih ke panel surya, kita tidak hanya akan secara signifikan mengurangi dampak lingkungan, tetapi juga ternyata lebih menghemat biaya.
Apalagi dengan biaya energi yang terus menyebabkan ketidakpastian di seluruh dunia, tidak heran jika kian banyak orang yang mempertimbangkan untuk beralih ke energi terbarukan. Nah, kalau Kawan GNFI bagaimana?
2. Peningkatan Daur Ulang
Berdasarkan GreenMatch, daur ulang dipandang sebagai salah satu tren utama yang akan terlihat pada 2023. Meski bukan konsep baru, tahun ini diperkirakan akan lebih banyak upaya daur ulang seiring dengan meningkatnya kepedulian lingkungan global.
Tahun ini, banyak produsen akan meningkatkan upaya daur ulang serta mendorong konsumennya untuk melakukan hal yang sama. Tidak hanya terlihat pada produksi sektor makanan, tetapi juga produksi ritel.
3. Perubahan Transportasi dan Infrastruktur
Tren keberlanjutan berikutnya ini terus berkembang di sebagian besar negara. Salah satunya terlihat pada meningkatnya penggunaan sepeda, angkutan umum, dan mobil listrik.
Banyak responden survei GreenMatch menyebutkan, transportasi yang lebih berkelanjutan sangat penting sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari di masa mendatang. Apakah Kawan juga berpikiran sama?
Baca Juga: 5 Aneka Plastik Ramah Lingkungan, Ada yang dari Sisik Ikan
4. Pengurangan Limbah Makanan
Limbah makanan telah menjadi perhatian di seluruh dunia belakangan ini. Penelitian oleh UNEP menemukan bahwa sekitar 1,3 miliar ton makanan yang seharusnya dikonsumsi terbuang sia-sia ke TPA. Dampaknya pun tidak main-main, mulai dari menurunkan kualitas tanah dan air hingga menghasilkan bau berbahaya dan bahan kimia beracun.
Dengan ini, para pakar industri memperkirakan bahwa pengurangan limbah makanan akan menjadi agenda utama keberlanjutan di semua negara. Salah satu tren yang tersorot adalah tindakan pengomposan yang bisa dilakukan oleh pebisnis dan juga konsumen.
5. Reuse dan Peningkatan Pembelian Barang Bekas
Pembelian barang bekas atau secondhand terus meningkat popularitasnya. Tidak hanya karena secara drastis mengurangi dampak lingkungan dari pembuatan dan pengiriman barang baru, tetapi ini juga dapat mengurangi biaya pengeluaran jutaan konsumen.
Tren keberlanjutan ini dapat diterapkan pada berbagai produk. Contohnya adalah pakaian dan kemasan serta furniture dan material.
6. Penggunaan Bahan Ramah Lingkungan
Untuk meminimalkan dampak lingkungan, penggunaan bahan ramah lingkungan mulai ditingkatkan. Misalnya dalam hal kemasan, bahan yang digunakan mulai digantikan dengan yang mudah terurai di alam.
Perubahan keberlanjutan ini menjadi salah satu tren yang sangat mungkin berkembang dalam beberapa tahun mendatang. Contoh kecilnya adalah bubble wrap.
Seperti yang Kawan ketahui, barang tersebut terbuat dari plastik. Namun saat ini, sudah muncul penggantinya yang berbahan kertas, yakni honeycomb wrap.
7. Peningkatan Tanggung Jawab dan Transparansi Merek
Pada 2023, brand-brand besar akan berada di bawah meningkatnya tekanan untuk fokus pada tanggung jawab lingkungan dan menjadi lebih transparan bagi konsumennya.
Sekarang ini saja, tidak sedikit perusahaan yang mengenalkan produknya dengan kampanye, bahwa produk itu berasal dari bahan ramah lingkungan dan produksinya memperhatikan hak-hak tenaga kerja.
8. Peningkatan Efisiensi Teknologi
Tren keberlanjutan berikutnya berkaitan dengan teknologi. Dibandingkan sebelumnya, saat ini sebagian besar negara di dunia telah menggunakan teknologi yang membantu warganya untuk mengurangi jejak karbon, misalnya kendaraan listrik.
Di tingkat mikro, pada 2023, diperkirakan akan lebih banyak peralatan rumah tangga yang diciptakan dengan lebih hemat energi. Beberapa teknologi yang juga ramah lingkungan dan tampak sederhana seperti penyimpanan cloud dan video conference akan semakin populer untuk mendukung sektor bisnis.
Baca Juga:5 Teknologi Ramah Lingkungan Ini Karya Anak Bangsa, Lho!
9. Penerapan Work from Home
Kebiasaan Work from Home (‘bekerja dari rumah’) selama pandemi nampaknya akan menjadi tren keberlanjutan pada tahun ini. Pasalnya, hal ini ternyata memiliki manfaat lingkungan yang besar.
Sebab semakin banyak orang yang bekerja di rumah, maka semakin sedikit mobilisasi yang melibatkan kendaraan di jalanan. Dengan ini, emisi karbon dapat diminimalkan. Kalau Kawan GNFI termasuk tim WFH atau WFO, nih?
10. Peningkatan Pola Makan Vegan
Penelitian oleh University of Oxford baru-baru ini menunjukkan bahwa dengan tidak makan daging atau produk susu, kita dapat mengurangi jejak karbon hingga 73 persen, lo! Itulah mengapa banyak orang akhirnya beralih ke pola makan vegan.
GreenMatch menyebut bahwa ini adalah salah satu tren yang akan meningkat sepanjang tahun 2023. Apakah Kawan GNFI setuju?
Beberapa di antara tren keberlanjutan global di atas telah kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Namun, itu semua tidak akan memberikan hasil maksimal, kecuali setiap orang di tiap negara dapat melakukan hal yang sama.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
