bak air laut kampung biru malang jadi simbol perdamaian sepakbola indonesia - News | Good News From Indonesia 2020

Bak Air Laut, Kampung Biru Malang Jadi Simbol Perdamaian Sepakbola Indonesia

Bak Air Laut, Kampung Biru Malang Jadi Simbol Perdamaian Sepakbola Indonesia
images info

Kota Malang nampaknya tak henti-hentinya membangun kampung tematik. Bukan hanya menarik perhatian para wisatawan, namun visi untuk membenahi kampung kumuh ini juga ternyata dianggap berhasil.

Setelah terkenal dengan Kampung Warna-Warni Jodipan, Kampung Biru di kawasan Embong ini ternyata letaknya tidak jauh dari Kampung Warna-Warni Jodipan. Kawan GNFI hanya perlu menyebrang untuk sampai ke kampung tematik tersebut.

Dilihat dari atas, dua kampung tematik ini akan memberikan suguhan pemandangan yang indah dipandang. Terutama kontrasnya warna yang terpancar dari dua kampung ini.

Disebut Kampung Biru Arema

Mural di Kampung Biru
info gambar

Sebelum dijadikan kampung tematik, kampung ini merupakan Kampung Embong Brantas yang berlokasi di Jalan Gatot Subroto, Kota Malang. Lokasinya sama dengan Kampung Warna-Warni Jodipan, hanya saja Kampung Biru mencakup dua rukun warga (RW) di Kelurahan Kidul Dalem, yakni RW 04 dan RW 05.

Di balik alasan pemilihan warna biru adalah untuk memperlihatkan salah satu atribut warga kota Malang. Salah satunya warna biru yang identik dengan tim sepak bola kebanggaan warga Malang yakni Arema.

Oleh karena itu, sejak diresmikan oleh Walikota Malang, Mochammad Anton, pada 6 Februari 2018 silam, penamaan Kampung Biru ini menjadi Kampung Biru Arema. Diketahui proyek Kampung Biru ini menghabiskan 15 ton cat berwarna biru yang dikerjakan sendiri oleh warga kampung untuk mengecat 500 rumah.

Bukan hanya sekadar simbol atau ikon para pecinta Arema saja, usut punya usut pemerintah kota juga akan mendirikan Museum Arema di Kampung Biru Arema. Nantinya segala hal tentang Arema bisa ditemukan di kampung ini.

Klub sepakbola lokal asal Malang ini memang menjadi salah satu klub sepakbola yang popularitasnya cukup tinggi. Apalagi klub ini sudah main di liga nomor satu Indonesia.

Kalau Kawan GNFI mau berkunjung ke sana, datanglah setiap hari Minggu karena ada suasana spesial di sana. Salah satunya pengunjung akan disuguhi sebuah pementasan kecil dari Arema Licek. Mereka adalah anak-anak yang tinggal di Kampung Biru yang akan menyanyikan yel-yel Arema dengan iringan perkusi.

Untuk bisa berkunjung ke Kampung Biru Arema, Kawan GNFI cukup bayar tiket masuk seharga Rp2.500 saja. Setelah bayar, Kawan GNFI bebas eksplorasi setiap sudut-sudut Kampung Biru yang sangat fotogenik sebagai penambah koleksi foto.

Ajarkan Perdamaian Lewat Sepakbola

Mural Perdamaian Sepak Bola di Kampung Biru
info gambar

Dikenal sebagai Bhumi Arema, tidak heran jika Kawan GNFI akan menemukan banyak mural yang menggambarkan klub sepakbola Arema. Salah satunya adalah gambar singa yang menjadi simbol dalam atribut klub. Ada pula mural yang menggambarkan foto para pemain Arema.

Di beberapa spot, Kawan GNFI juga akan menemukan mural yang justru bukan hanya menggambarkan simbol ikon Arema. Ada beberapa mural yang menyiratkan seruan damai kepada para supporter klub sepakbola Indonesia.

Salah satunya adalah tulisan dalam mural yang berbunyi, ‘’Saatnya kita bersatu. Damai itu Indah.’’

Kalimat tersebut disematkan bersama dengan lukisan mural yang memperlihatkan maskot Arema, Persebaya, Persija, dan Persib. Pada Piala Presiden 2019 silam, mural ini sempat menjadi perhatian mengingat liga besar itu akan dimulai dan sportifitas para supporter menjadi hal yang penting diterapkan.

Menjadi Salah Satu Destinasi dari Lima Kampung Biru di Dunia

Kampung Biru di Chefchaouen, Maroko
info gambar

Ternyata Kampung Biru di Malang merupakan salah satu dari lima Kampung Biru terkenal di dunia. Empat di antaranya sudah terkenal akan kisah dan sejarah yang pernah terjadi. Empat kampung biru tersebut berada di Chefchaouen di Maroko, Juzcar di Spanyol, Mynokos di Yunani, dan Jodhpur, India.

Di Chefchaouen, Maroko, mereka kerap menyebutnya dengan Mutiara Biru Maroko. Kota Biru ini konon sudah ada sejak abad ke-15 karena warna birunya merupakan bagian dari tradisi Yahudi kuno di sana. Meski begitu, seiring berjalannya waktu tidak banyak bangsa Yahudi yang menetap di kota ini.

Sedangkan di Juzcar, Spanyol, masyarakatnya kerap menyebut wilayah ini sebagai Kota Smurf, karakter kartun yang berwarna biru. Ini karena kota tersebut juga memiliki pemandangan yang kontras dengan adanya hamparan hijau pepohonan di sekitarnya yang mirip dengan pemukiman Smurf.

Lalu di Mynokos, Yunani. Selain terkenal akan destinasi wisata Santorini, Kota Biru di Mynokos juga sering menarik perhatian para wisatawan. Meski tidak sepenuhnya berwarna biru, namun wilayah ini menjadi salah satu destinasi wisata musim panas favorit karena pemandangan pantai yang eksotis.

Kampung Biru lainnya yaitu di Jodhpur, India. Jodhpur sendiri merupakan kota terbesar di kawasan Rajasthan, India. Selain warna bangunan yang serba biru, tempat ini juga menawarkan keindahan bentangan Benteng Mehrangarh, yang menjadi salah satu banteng bersejarah besar di India.

Asal-usul kota biru ini karena dahulu keluarga bangsawan yang tinggal di sana kerap melukis dinding dengan dominasi berwarna biru yang dianggap sebagai warga agung.

Di Indonesia, tentu saja dengan Kampung Biru Arema-nya. Meski baru diresmikan pada 2018 lalu, Kawan GNFI sudah tidak perlu jauh-jauh lagi pergi ke luar negeri untuk melihat hamparan damainya warna biru. Dijamin, Kampung Biru Arema tidak kalah indah dengan kampung biru lainnya di luar negeri.

--

Sumber: Superadventure.co.id | Phinemo.com | Malangtimes.com | Merdeka.com | Tribunnews.com | Makassar.terkini.id | Batamnews.co.id

--

Baca Juga:

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Dini Nurhadi Yasyi lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Dini Nurhadi Yasyi.

DN
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.