Ada kabar yang cukup menggembirakan di tengah Pandemi Covid-19, yaitu neraca perdagangan Indonesia masih dalam kondisi surplus US$ 0,74 miliar pada bulan Maret 2020.
"Tentu angka ini cukup menggembirakan di tengah situasi yang tidak menentu," ungkap Kepala BPS Suhariyanto dikutip dari lansiran Kontan.
Neraca perdagangan di triwulan I (Januari hingga Maret 2020) pun masih dalam kondisi surplus sebesar US$ 2,62 miliar, lebih baik dari tahun lalu yang defisit US$ 0,06 miliar.
"Artinya selama Januari-Maret ini ternyata ekspor kita masih meningkar 2,91 persen kalau dibandingan dengan kuartal I-2019 yang USD 40,61 miliar," Ujar Suhariyanto dikutip dari laporan Merdeka.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suhariyanto. Foto: Tempo/Julnis Firmansyah
Tempo melaporkan bahwa, “Surplus perdagangan Indonesia dengan sejumlah negara lain juga semakin besar. Di antaranya surplus dengan Amerika Serikat dan India yang masing-masing US$ 3 miliar dan US$ 1,9 miliar. Masing-masing naik 35 persen dan 6,5 persen.”
Defisit dengan negara lain juga mengecil, salah satunya dengan Cina. Di mana pada triwulan I berkurang 43%, dari US$ 5,1 miliar menjadi US$ 2,9 miliar.
Kondisi surplus di saat pandemi seperti ini harus tetap diawasi dan dikawal, apalagi posisi neraca perdagangan bulan Maret mengalami penurunan dari bulan Februari yang surplus mencapai US$ 2,34 miliar.
“Kita akan lihat kondisi bulan selanjutnya di April," Pungkas Suhariyanto dikutip dari lansiran Merdeka.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News


