Jelajahi makna dan sejarah Lambang Pancasila, simbol persatuan Indonesia. Ketahui asal-usul dan filosofi setiap sila Pancasila di sini!
Pancasila adalah dasar negara Indonesia yang menjadi pedoman hidup bangsa. Lambang Pancasila digambarkan sebagai seekor burung garuda yang menoleh ke kanan.
Burung garuda ini juga menggenggam pita bertuliskan "Bhinneka Tunggal Ika," yang berarti "Berbeda-beda tetapi tetap satu jua."
Secara singkat, Pancasila terdiri dari lima sila yang mencerminkan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia: Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Lambang Garuda Pancasila diciptakan oleh Sultan Hamid II dan diresmikan pada 11 Februari 1950 dalam Sidang Kabinet Indonesia Serikat, menjadi simbol persatuan dan kesatuan bangsa.
Namun, tidak banyak yang mengetahui bahwa Pancasila dan lambangnya pernah direvisi 3 kali hingga akhrinya menjadi lambang yang sekarang kita lihat.
Makna Lambang Pancasila Sila 1 - 5
Pancasila terdiri dari lima sila atau asas yang dijadikan pedoman hidup bangsa Indonesia. Mengutip dari situs Kemdikbud, berikut arti dari 5 sila Pancasila:
1. Ketuhanan yang Maha Esa (simbol bintang)
Bintang melambangkan cahaya, yang diartikan sebagai cahaya spiritual dari Tuhan yang menerangi manusia.
2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab (simbol rantai)
Simbol rantai terdiri dari mata rantai berbentuk segi empat dan lingkaran yang saling terhubung. Ini melambangkan bahwa rakyat Indonesia saling terkait erat, saling membantu, dan saling membutuhkan.
3. Persatuan Indonesia (simbol pohon beringin)
Pohon beringin menggambarkan Negara Indonesia, tempat semua rakyat bisa 'berteduh'. Pohon beringin yang bersifat menjalar ke segala arah melambangkan keragaman suku bangsa yang bersatu di bawah nama Indonesia.
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan (simbol kepala banteng)
Kepala banteng melambangkan hewan sosial yang suka berkumpul, seperti dalam musyawarah di mana orang-orang berdiskusi untuk mencapai keputusan bersama.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia (simbol padi dan kapas)
Padi dan kapas adalah simbol pangan dan sandang, yang menunjukkan bahwa keadilan sosial tercapai ketika kemakmuran merata bagi seluruh rakyat.
Sejarah Lambang Pancasila
Garuda Pancasila merupakan lambang negara Indonesia yang digambarkan sebagai burung garuda yang menoleh ke kanan dan memegang pita bertuliskan Bhinneka Tunggal Ika, yang berarti Berbeda-beda tetapi tetap satu jua.
Penggunaan Garuda Pancasila sebagai lambang negara diatur dalam Peraturan Pemerintah No 43/1958.
Lambang negara Indonesia yaitu Garuda Pancasila diciptakan oleh Sultan Hamid II, seorang Mayor Jenderal di tentara KNIL. Pria dengan darah campuran Arab-Indonesia ini merancang lambang Garuda atas perintah presiden pertama, Ir. Soekarno, dan desain tersebut dibuat pada tahun 1950.
Sultan Hamid II, yang memiliki latar belakang militer dan campuran budaya, membawa perspektif unik dalam merancang simbol negara Indonesia yang menjadi identitas nasional.
Melalui proses seleksi yang ketat oleh Panitia Lambang Negara, dua desain yang dipertimbangkan, yaitu milik Hamid dan Muhammad Yamin.

Panitia akhirnya menolak desain Yamin karena dinilai terlalu banyak mengandung unsur budaya Jepang, sehingga memilih desain Garuda milik Hamid yang dianggap lebih mencerminkan karakteristik bangsa Indonesia. Itulah awal mula bagaimana lambang negara Indonesia mulai terbentuk.
Mengenal Makna Lambang pada Pancasila
Pada saat itu, Sultan Hamid II menjabat sebagai Menteri Negara. Ia berdiskusi intensif dengan Presiden Soekarno mengenai rancangan lambang negara Garuda Pancasila.

Setelah berbagai pertimbangan, pada 20 Maret 1950, atas perintah Presiden Soekarno, Garuda Pancasila akhirnya dilukiskan. Namun, pada tahap awal, Garuda Pancasila belum memiliki jambul, yang kemudian ditambahkan oleh Dullah.
Penambahan jambul ini dilakukan atas arahan Presiden Soekarno yang ingin memastikan bahwa lambang negara Indonesia tidak menyerupai lambang negara Amerika Serikat, yaitu Bald Eagle.

Akhirnya, desain akhir Garuda Pancasila dibuat dalam bentuk patung perunggu berlapis emas yang kemudian ditempatkan di Ruang Kemerdekaan Monumen Nasional, menambah keagungan dan makna historis lambang tersebut.

Peraturan Pemerintah (PP) No 43/1958 terdiri dari 15 pasal yang mengatur penggunaan lambang negara. Dalam pasal 12, terdapat ketentuan yang melarang menambahkan gambar, angka, atau apapun pada lambang negara Garuda Pancasila.
Selain itu, penggunaan lambang ini sebagai cap dagang juga dilarang. Oleh karena itu, masyarakat harus berhati-hati dalam penggunaan lambang negara, karena jika melanggar, mereka bisa terkena denda atau sanksi yang telah diatur dalam undang-undang.
Perjalanan Sejarah Perumusan dan Penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara Indonesia
Lambang Pancasila tidak hanya sekedar simbol, tetapi juga merupakan cerminan dari nilai-nilai luhur yang dianut oleh bangsa Indonesia. Setiap elemen dalam lambang pancasila memiliki makna mendalam yang harus dipahami dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Mengetahui sejarah pembentukan dan makna dari lambang Pancasila membantu Kawan GNFI untuk lebih menghargai warisan budaya dan ideologi bangsa.
Dengan demikian, sebagai generasi penerus, Kawan-kawan GNFI memiliki tanggung jawab untuk menjaga dan melestarikan nilai-nilai yang terkandung dalam lambang Pancasila agar tetap relevan dan dapat menjadi panduan dalam membangun masa depan Indonesia yang lebih baik.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News