Perekonomian Indonesia di tahun 2018 diperkirakan akan lebih bergairah dengan peningkatan rating yang dilakukan oleh Fitch Ratings (Fitcsh). Fitch yang merupakan lembaga pemeringkat asal Amerika Serikat meningkatkan Sovereign Credit Rating Indonesia dari BBB-/Outlook Positif menjaid BBB/Outlook Stabil.
Sebagaimana diberitakan detikFinance (21/12) Fitch menyatakan bahwa ada dua faktor yang berhasil meningkatkan rating kredit Indonesia. Alasan pertama adalah karena sektor eksternal perekonomian Indonesia dinilai mulai menguat. Hal ini didukung juga oleh kebijakan makro ekonomi yang dinilai konsisten untuk menjaga stabilitas ekonomi seperti kebijakan nilai tukar yang lebih fleksibel, kebijakan moneter yang mampu mengatur keluar masuknya modal, kebijakan makroprudensial yang mampu mengendalikan utang luar negeri korporasi, dan penetapan asumsi anggaran pemerintah yang kredibel. Selain itu, Fitch juga menilai perekonomian Indonesia membaik berkat cadangan devisa yang meningkat, dan keberhasilan melakukan pendalaman pasar keuangan sehingga meningkatkan stabilitas pasar keuangan.
Alasan kedua adalah, reformasi struktural yang dilakukan oleh pemerintah dipandang Fitch akan mampu meningkatkan iklim investasi, seperti meningkatnya Ease of Doing Business Indonesia (EoDB). Sehingga mendorong penguatan sektor eksternal Indonesia dengan peningkatan Foreign Direct Investment (FDI) atau investasi asing yang akan mampu menutup defisit transaksi berjalan di tahun-tahun mendatang.
Fitch pun menilai bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia masih tetap kuat dan beban utang Pemerintah RI akan tetap rendah bila dibandingkan dengan negara-negara lain. Selain itu, pemerintah juga dinilai tidak terlalu terpengaruh dengan eksposur resiko dari sektor perbankan berkat dukungan rasio kecukupan modal yang cukup tinggi dan NPL (non-performing loan) yang tetap terkendali. Namun Fitch juga memberi catatan terhadap dua hal yang harus menjadi perhatian pemerintah RI yakni rendahnya pendapatan perkapita dan penerimaan negada dibandingkan dengan negara yang sebanding.
Sementara itu, Gubernur Bank Indonesia, Agus D.W. Martowardojo mengungkapkan, peningkatan rating Fitch adalah pencapaian yang disambut baik karena tingkat BBB merupakan tingkat tertinggi peringkat rating dari Fitch yang pernah dicapai Indonesia sejak tahun 1995.
"Pencapaian ini juga merupakan cerminan dari keberhasilan Indonesia dalam menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan yang menjadi landasan bagi pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan," kata Agus seperti dikutip dari detikFinance.
Ia juga menjelaskan, di masa mendatang, Bank Indonesia akan terus berkomitmen untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan di Indonesia. Sehingga mampu mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat, berkelanjutan, seimbang dan inklusif.
Peningkatan rating ini sendiri merupakan peningkatan rating ketiga yang diraih Indonesia setelah pada bulan Mei lalu S&P mengganjar Indonesia dengan rating BB+ dan Japan Credit Rating memberikan predikat BBB- di bulan Maret. Sehingga pada akhir tahun 2017 ini Indonesia memiliki rating kredit sebagai berikut
1. Fitch : BBB Stable
2. Moody's : Baa3 Positive
3. S&P : BBB- Stable
4. Japan Credit Rating Agency : BBB- Positive
5. Rating & Investment : BBB- Positive
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News