Deputi BUMN Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis, dan Media, Fajar Harry Sampurna mengatakan pemerintah Indonesia tertarik untuk memanfaatkan Pasar Modal di London untuk sumber dalam mencari modal kolaborasi dalam mengeluarkan IDR-demoninated bonds.
Hal itu disampaikan Fajar Harry Sampurno dalam acara “Meet the Leader Series” yang diselenggerakakan Young Indonesian Professionals’ Association (YIPA) Selasa ini (12/09) di London. YIPA beranggotakan ratusan profesional Indonesia yang bekerja di berbagai perusahaan multinasional strategis di Inggris.
Menanggapi hal tersebut, Chief Executive untuk Bank Mandiri Europe Ltd mengatakan, “Bond Issuance ini akan berguna sebagai alternatif pendanaan pembangunan infrastruktur dan akselerasi ketahanan energi yang dikerjakan oleh berbagai BUMN. Kami selalu siap untuk membantu dan terbuka dalam kolaborasi ke depan.”
Fajar Harry Sampurno diundang ke London untuk memberikan perspektif tentang tren transformasi berbagai BUMN di Indonesia dan juga kesempatan bagi profesional Indonesia untuk berperan nantinya pasca holdingisasi BUMN.
Menurut Harry, ada rencana dari pemerintah dari pemerintah untuk bersinergi dan mengkonsolidasi dari 118 Perusahaan BUMN di Indonesia menjadi 6 holding besar.
Dengan begitu diharapkan akan ada peningkatan jumlah BUMN Indonesia di Forbes 2000, dari 5 BUMN saat ini meningkat 4 kali menjadi 19 BUMN di tahun 2019 nantinya.
“BUMN salah satu kontributor pembangunan ekonomi di Indonesia dengan total aset seluruh BUMN kurang lebih sama dengan 50% total PDB (GDP) Indonesia,” kata Harry yang pernah menjabat sebagai Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Indonesia di Australia pada tahun 1993 saat beliau menempuh program MBA di Monash University.
Harry menambahkan, “Bahkan pendapatan tahunan BUMN hampir sama dengan APBN negara ditahun tersebut di angka IDR 1,8+ trilliun di tahun 2016.”
Direktur Eksekutif YIPA Steven Marcelino, yang menjadi moderator diskusi ini, merasa para profesional Indonesia yang bekerja di berbagai perusahaan multinasional di Inggris bisa memberikan sumbangsih yang luar biasa dalam pembangunan ekonomi dan memajukan BUMN.
“Terlebih Kementrian BUMN memiliki ambisi untuk persaingan di tingkat regional dan internasional,” kata Steven.
Atase Pendidikan dan Kebudayaan, Prof. E. Aminudin Azis juga memberikan kata penutup dan memotivasi para diaspora profesional Indonesia di Inggris untuk bersiap untuk pulang ke tanah air dan kontribusi untuk bangsa dengan ilmu yang di dapatkan di Inggris.

YIPA bekerjasama dengan dua perusahaan pelat merah yang memiliki kantor di London, Bank Mandiri Europe dan Indometal London, dalam menyelenggarakan acara ini.
Acara ini kemudian ditutup dengan networking dinner reception yang dibuka oleh empat YIPA Council, Jean Renaldy, Beatrice Hendra, Chiaki Tampubolon dan Kathrine Elbert. Acara ini juga dihadiri oleh Presiden Direktur PT Len Industri, Zakky Gamal Yasin dan GM BNI London, Teddy Saputra.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News