Berdasarkan data BPS di tahun 2023, 40,64% rumah tangga di Indonesia menggunakan air kemasan bermerek dan air isi ulang sebagai sumber utama air minum mereka. Meski terlihat praktis, penggunaan air kemasan ternyata justru menjadi salah satu faktor yang menekan daya beli, khususnya bagi kelas menengah.
Menurut Bambang Brodjonegoro, mantan Menteri Keuangan RI, kebiasaan membeli air kemasan, baik galon maupun botol, tanpa disadari mengurangi pendapatan rumah tangga. Pengeluaran yang terus-menerus untuk air minum ini menjadi beban tambahan dalam anggaran rumah tangga.