Nenek Renia, salah satu penjaga terakhir tradisi Korehan, sastra lisan kuno yang menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas masyarakat Dayak Pesaguan. Dengan penuh semangat, Nenek Renia membagikan kisah perjalanan hidupnya sebagai penutur Korehan, yang kini terancam punah.
Korehan sendiri adalah bentuk sastra lisan yang dulunya hanya bisa dipelajari oleh kalangan bangsawan atau orang-orang dengan posisi istimewa dalam masyarakat. Keistimewaan ini menjadikan Korehan sebuah tradisi yang sangat eksklusif, namun juga rentan terhadap kepunahan. Tradisi ini tak hanya menyampaikan cerita, tetapi juga nilai-nilai kehidupan yang menjadi panduan masyarakat Dayak Pesaguan sejak zaman dahulu.