Jongot atau kebun buah hutan di Penukal dan Talang Ubi, Kabupaten PALI, Sumatera Selatan, menjadi rumah bagi beragam satwa liar, termasuk harimau sumatera, tupai, dan simpai.
Durian hutan seperti dian rimbe (Durio oxleyanus) dan dian jerging (Durio kutejensis) menjadi sumber pangan alami bagi beragam satwa liar, termasuk harimau sumatera, tupai, dan simpai. Kedua jenis durian tersebut kerap ditemui di jongot atau kebun buah hutan di Penukal dan Talang Ubi, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Sumatera Selatan.
Masyarakat setempat tidak menjadikan durian tersebut sebagai komoditas ekonomi, melainkan dikonsumsi sendiri atau diolah menjadi lempok. Keberadaan jongot yang terhubung dengan kawasan lindung Benakat Semangus menjadikannya bagian penting dari ekosistem alami.
Selain menjadi habitat harimau sumatera, lanskap ini juga dihuni gajah sumatera, trenggiling, kukang, serta berbagai jenis burung seperti elang brontok dan murai batu.
Namun, aktivitas perkebunan dan tambang minyak yang berkembang sejak era Hindia Belanda telah mengurangi luas hutan di kawasan ini. Masyarakat Penukal yang dahulu hidup harmonis dengan satwa kini menghadapi tantangan akibat perburuan liar yang meningkat di kalangan generasi muda.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News