Indonesia dipercaya menjadi negara tamu kehormatan dalam Global Digital Trade Expo keempat di Hangzhou, China.
Pameran yang menampilkan teknologi mutakhir seperti komputasi, model besar (large models), robot embodied intelligence, dan kecerdasan buatan ini menjadi platform strategis bagi Indonesia untuk memacu kerja sama digital internasional.
Ali Murtopo Simbolon, pejabat senior Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, dalam sambutannya menegaskan kesiapan Indonesia menerapkan kebijakan yang berorientasi pada peningkatan kolaborasi dengan China dan negara lain di bidang-bidang utama.
“Di aula ekshibisi Indonesia, kami menghadirkan sejumlah perusahaan yang sangat berpotensi dan kami siap memperluas kerja sama global di bidang telekomunikasi, logistik, kecerdasan buatan, perbankan digital dan sebagainya,” ujar Ali, dikutip dari Antara.
Keikutsertaan perusahaan BUMN seperti PT Telkom Indonesia menegaskan komitmen tersebut. Hayudya Witasari Darmawan dari PT Telkom menyatakan, “Ini pertama kalinya saya mengikuti pameran ini dan kami membawa produk sendiri yang menampilkan pusat data pintar, kecerdasan buatan dan e-commerce. Harapan kami adalah bekerja sama dengan perusahaan teknologi China.”
Tanggapan dari pihak China pun sangat positif. Yuan Fei, penanggung jawab aula ekshibisi Indonesia, mengungkapkan bahwa teknologi dari perusahaan Indonesia, termasuk penelitian antarmuka otak-komputer, memberikan kesan mendalam.
Melalui pameran ini, Indonesia tidak hanya memamerkan inovasi tetapi juga secara aktif menjajaki peluang kolaborasi yang lebih substantif.
“Indonesia memandang China sebagai mitra strategis yang penting dan siap bersama-sama memperluas pasar, mengembangkan teknologi dan pendidikan talenta,” pungkas Ali.
Pihaknya menyebut ada potensi perluasan kerja sama hingga ke pembangunan zona ekonomi digital, kemitraan kota cerdas, AI, dan semikonduktor.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News