Indonesia mempromosikan keberagaman produk pangan lokal di kancah global melalui partisipasi dalam pameran ‘From Seeds to Foods’ yang diselenggarakan oleh Food and Agriculture Organization (FAO) di Roma, Italia, pada 10-13 Oktober 2025.
Beragam produk turunan dari empat komoditas unggulan dipamerkan, termasuk beras organik dari Jawa Barat dan Jawa Tengah, pisang kepok dari Lumajang, salak dari Karangasem, Bali, serta sagu asal Sentani, Papua.
Partisipasi ini merefleksikan komitmen pemerintah dalam mentransformasi sektor pertanian. “Partisipasi Indonesia dalam pameran ini mencerminkan komitmen kami untuk mentransformasi sektor pertanian menjadi sektor yang modern, berkelanjutan, dan berdaya saing,” tegas Pelaksana Tugas Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian, Ali Jamil, dikutip dari Antara.
Inisiatif ini juga didukung program FAO seperti One Country One Priority Product (OCOP), yang membantu peningkatan produktivitas dan kualitas produk lokal seperti pisang mas Lumajang.
Selain itu, sistem agroforestri salak Bali di Karangasem telah diakui sebagai situs pertama Indonesia dalam daftar Sistem Warisan Pertanian Penting Global (GIAHS) FAO.
Perwakilan FAO di Indonesia, Rajendra Aryal, menyoroti harmonisasi antara tradisi dan inovasi, “Melalui pameran ini, Indonesia sekali lagi menunjukkan bahwa tradisi dan inovasi dapat berjalan beriringan.”
Keikutsertaan Indonesia diharapkan tidak hanya memamerkan kekayaan pangan, tetapi juga menarik minat investor global untuk memperluas akses pasar dan mendukung ketahanan pangan nasional.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News