Menteri Pariwisata (Menpar) RI, Widiyanti Putri Wardhana, memiliki visi besar untuk menjadikan Pulau Penyengat di Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau, sebagai pusat wisata halal dan Muslim terbesar di kawasan ASEAN.
Keyakinan ini didasarkan pada kekayaan historis dan kultural yang dimiliki pulau mungil tersebut.
Dalam kunjungannya, Menpar menyatakan, "Sebagai pusat peradaban Melayu Islam pada abad ke-19, Pulau Penyengat memiliki makna historis dan kultural yang mendalam. Makanya, kami optimistis pulau ini akan menjadi pusat wisata halal dan Muslim yang terbesar di kawasan ASEAN."
Optimisme ini juga diperkuat dengan komitmen Kemenpar untuk mempromosikan destinasi ini secara internasional.
Untuk mendukung target tersebut, langkah konkret telah diambil, salah satunya dengan penyerahan sertifikat halal kepada 24 pelaku UMKM setempat. Sertifikasi ini diharapkan dapat meningkatkan daya tarik dan daya saing produk lokal di kancah global, khususnya bagi wisatawan Muslim.
Dukungan penuh juga datang dari Pemerintah Provinsi Kepri. Gubernur Ansar Ahmad menyatakan terus berupaya mempercantik pulau tersebut melalui pembangunan infrastruktur dan pengembangan 44 situs sejarah.
“Kita sangat yakin Pulau Penyengat terus berkembang jadi pusat pariwisata halal, apalagi sudah dua kali dapat predikat desa wisata rintisan terbaik pertama nasional," ujar Ansar.
Dengan segala potensi dan komitmen ini, Pulau Penyengat dipersiapkan untuk menjadi destinasi unggulan baru Indonesia.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News