Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menjamin bahwa seluruh produk perikanan dan turunannya yang memasuki pasar Arab Saudi telah memenuhi standar mutu dan keamanan pangan yang ketat.
Jaminan ini penting, terutama untuk keamanan konsumsi jamaah haji dan umroh, seiring dengan membesarnya peluang ekspor ke negara Timur Tengah tersebut.
Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan KKP, melalui Kepalanya Ishartini, menyatakan bahwa pihaknya telah aktif melakukan pengawasan menyeluruh.
“Badan Mutu selaku quality assurance body telah melaksanakan inspeksi penerapan sanitasi, higiene dan prinsip keamanan pangan di sepanjang rantai pasok ikan dan produk perikanan mulai dari produksi primer (hulu) hingga pascapanen (hilir),” jelas Ishartini, dikutip dari Antara.
Upaya pengawasan yang ketat ini membuahkan hasil nyata. Hingga saat ini, KKP berhasil mendampingi 63 Unit Pengolahan Ikan (UPI) untuk mendapatkan izin ekspor dari otoritas Saudi, mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yang sebanyak 58 UPI.
Sinergi juga terus dijalin dengan BPOM, Kementerian Agama, dan Kedutaan Besar Arab Saudi untuk terus menambah jumlah UPI yang tersertifikasi.
Komitmen KKP tidak hanya berhenti di situ. Untuk memastikan keberterimaan produk di pasar global, KKP gencar melakukan diplomasi bilateral, termasuk pembuatan MoU Kesetaraan Mutu dengan Saudi Food and Drug Authority (SFDA).
Langkah-langkah strategis ini memperkuat daya saing dan menjamin keamanan produk perikanan Indonesia, khususnya bagi jamaah haji dan umroh di Tanah Suci.
