Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perdamaian Gaza yang digelar di Kairo, Mesir, pada Senin (13/10/2025). Presiden Prabowo Subianto juga menyatakan siap untuk mengirimkan pasukan perdamaian yang menegaskan komitmen kuat Indonesia dalam terciptanya perdamaian di Gaza dan kawasan Timur Tengah.
KTT yang tepatnya dilaksanakan Sharm El-Sheikh ini diketahui bertujuan untuk perang di Jalur Gaza serta memperkuat kestabilan dan perdamaian di daerah Timur Tengah, serta memulai fase baru keamanan regional. Terdapat setidaknya 20 kepala negara hadir dalam konferensi internasional ini, termasuk Presiden RI, Prabowo Subianto.
Sebelumnya, Presiden Prabowo juga telah menyatakan akan mengirimkan lebih dari 20.000 putra-putri bangsa untuk menjaga perdamaian di Gaza. Pasukan perdamaian ini juga berkemungkinan akan dikerahkan ke beberapa negara lain yang berkonflik di mana perdamaian perlu ditegakkan.
"Manakala mandat diberikan oleh Dewan Keamanan (PBB) dan Majelis Agung (PBB), Indonesia siap mengerahkan 20.000 atau bahkan lebih, putra-putri kami untuk menjaga perdamaian di Gaza atau di tempat lain (yang berkonflik, red.), seperti di Ukraina, Sudan, Libya, di mana pun tempat yang butuh perdamaian ditegakkan, perdamaian perlu dijaga, kami siap,” terangnya.
Presiden Prabowo Subianto memerintahkan TNI mempersiapkan pasukan perdamaian untuk bertugas di Gaza, Palestina, manakala KTT terkait perdamaian Gaza di Mesir, Senin, mencapai hasil konstruktif dan pengiriman pasukan disetujui oleh DK-PBB.
"Bapak Presiden juga menyampaikan hal tersebut bahwa kalau memang kemudian tercapai kesepakatan ke arah yang baik, dalam artian terjadi perdamaian, dan kemudian salah satu konsekuensinya adalah kita, Indonesia, diminta untuk ikut serta membantu mengirimkan pasukan perdamaian," ucap Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi.
Hadirnya seorang kepala negara ke zona pascakonflik ini menunjukkan keseriusan negara tersebut untuk menegakkan misi kemanusiaan. Dengan hadir langsung dalam konferensi juga menunjukkan bahwa dukungan Indonesia tidak hanya sekadar orasi, tetapi juga aksi nyata.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
