Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung meresmikan Instalasi Pengolahan Air (IPA) Pesanggrahan di Jakarta Selatan pada Selasa (9/9/2025). Peresmian ini juga dihadiri Gubernur Banten serta Walikota Tangerang Selatan, mengingat proyek tersebut memiliki kaitan erat dengan pasokan air lintas daerah.
IPA Pesanggrahan mampu memproduksi hingga 750 liter air per detik dengan memanfaatkan Sungai Pesanggrahan sebagai sumber bakunya. Kehadiran instalasi ini diharapkan mendongkrak cakupan layanan air bersih di Jakarta, yang saat ini baru mencapai 74,24 persen, menjadi sekitar 80 persen pada akhir tahun 2025.
Instalasi ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi sekitar 45.000 rumah di 10 kelurahan Jakarta Selatan. Kehadiran IPA Pesanggrahan diharapkan menjawab meningkatnya kebutuhan masyarakat akan air bersih, sekaligus mengurangi ketergantungan pada air tanah yang selama ini memicu penurunan muka tanah di ibu kota.
Pramono menjelaskan bahwa kehadiran IPA Pesanggrahan bukan hanya memberikan manfaat bagi warga Jakarta Selatan, tetapi juga berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan.
"Dengan pasokan air bersih yang memadai, kita bisa mengurangi eksploitasi air tanah dan sekaligus mendukung pembangunan berkelanjutan," ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Pramono juga mendorong Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk mempercepat penyelesaian proyek strategis nasional, yaitu Bendungan Karian di Banten dan Jatiluhur di Jawa Barat. Kedua bendungan tersebut akan menjadi sumber utama penyediaan air baku bagi IPA Pesanggrahan dan instalasi lainnya di Jabodetabek.
Menurut data dari PAM Jaya, proyek ini merupakan bagian dari rencana besar penyediaan air minum bagi warga Jabodetabek yang ditargetkan menjangkau lebih dari 90 persen penduduk pada 2030. Dengan beroperasinya IPA Pesanggrahan, pemerintah optimistis kebutuhan air bersih masyarakat semakin terpenuhi secara merata dan berkelanjutan.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News